10

3.9K 474 111
                                    

Mwolagu?  Mencuri hati?  Dasar bajingan tengik!  Awas kau Bangsawan Jeon sialan!!

"Maksud anda apa? Mencuri hati?  Ada hubungan apa Jungkook dengan anda? "

Kena kau! Batin Hyuna. Ia tersenyum bersemangat menceritakan kisah indahnya bersama Jungkook selama ini.

"Hubungan ku dengan Jungkook itu sangat dekat, bahkan kami sudah berbagi hal bersama.. Dan kita seperti sepasang kekasih-"

"Tunggu! Maksudmu kalian dulu adalah sepasang kekasih?  Sejak kapan kalian bertemu?! " Jimin mengepalkan tangannya, geram dengan apa yang dijelaskan Yeoja didepannya ini. Apa selama ini Jungkook hanya mempermainkannya.

"Emm..  Bisa dibilang seperti itu, bahkan kami saling mengetahui rahasia terbesar yang selama ini Jungkook tutupi darimu..  Oh malangnya~ aku yakin bila dirimu mengetahui hal tersebut, kau tak akan bisa bertahan dengan Jungkook."

"Hal apa yang Jungkook sembunyikan?  Bahkan Jungkook sangat mencintaiku tak mungkin hal besar yang disembunyikan dariku. Dan ingat satuhal Gyojang-nim, anda adalah seseorang yang dihormati tapi tidak dengan hal ini. Saya harap anda menjauhi Jungkook-ie ku.. "

Hyuna mengapit dagu Jimin dengan kasar, kuku panjang dan cantik itu yakin akan meninggalkan tanda pada dagu Jimin.

"Kau yakin anak manis?  Ingin mengetahui rahasia besar yang disembuyikan oleh Jungkook.. Bahkan aku tak habis pikir tentang ibu Jungkook yang pembual itu menunjuk dirimu sebagai pelindung Bangsawan Jeon.. Kau terlalu manis untuk melawan diriku, bocah"

Bola mata Hyuna berubah warna, benar batin Jimin. Bahwa yeoja ini bermasalah.

"Jimin-ie mianhae aku terlambat.. Ayo kita berangkat.. " Taehyung datang dengan tergesa-gesa,saat ia melihat Jimin berbincang dengan Iblis biadab. Tanpa memberi salam hormat pada Hyuna, Taehyung langsung menarik Jimin untuk menjauh dari Hyuna. Bukan, bukan saatnya Jimin dan Hyuna bertemu saat ini.

Saat menggeret Jimin untuk segera berangkat, Taehyung menoleh kebelakang. Disana Taehyung benci bibir merah menyala dengan seringainya, dan Taehyung pun tak mau kalah. Ia mendesis mengeluarkan taring tajamnya seolah memperingati Hyuna agar jangan dekat-dekat dengan Jimin.

"Ck..  Dasar drakula rendahan"

.

.

.

Suasana kantin saat ini penuh dengan siswa yang hendak untuk mengisi perut tak terkecuali namja manis yang sangat antusias saat sahabat tampannya membawakan minuman dan cemilan untuknya.

"Igo, roti coklat dan es lemon pesananmu.. "

"Aaaa..  Gomawo Taehyung-ie~"

Hanya dibalas gumaman oleh Taehyung. Jimin dengan hikmat memakan makanannya. Oh, ia lupa bertanya, "Emm.. Taehyung, kenapa tadi kau tak sopan sekali pada kepala sekolah Kim. Padahal kau tahu bahwa aku sedang bicara dengannya tapi kau malah langsung menyeret ku begitu saja tanpa memberi hormat. "

"Jangan dekat-dekat dengannya.. Itu yang bisa aku jelaskan." Taehyung tak menjawab pertanyaan Jimin namun hanya memberi peringatan.

"Waeyo? Apa dia berbahaya?  Atau jangan-jangan dia psikopat? Kau tahu, dia tadi sedang menjelaskan rahasia yang Jungkook tutupi dari diriku.. "

Jimin kendak meminum jus lemonnya namun pergerakan tangannya dihentikan oleh Taehyung. "Tunggu?  Rahasia? Rahasia apa? Baiklah, aku tegaskan bila kau bertemu dengannya kau harus kabur.. Jangan bertatapan dengannya.. Dia itu sangat terobsesi dengan Jungkook-mu jadi aku takut,ia mencelakaimu; ahh dan satu lagi, saat pesta super moon nanti kau tak boleh keluar dari kamarmu.. Arra"

Buku Jeon (KookMin)  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang