Decitan sepatu memilukan telinga terdengar begitu jelas di dalam ruang latihan.
Somin, dengan raut wajah kelewat khawatir, hanya duduk di sudut ruangan dan sesekali menutup kedua telinganya saat decitan nyaring itu kembali menusuk pendengarannya.
"Oppa, hentikan kumohon." Somin berteriak kesekian kalinya agar suaranya dapat mengalahkan audio dari speaker yang sengaja Taehyung kencangkan volumenya.
"Aish, aku bisa gila!" jerit Somin.
Genap 3 jam Taehyung melalukan free style yang Somin akui tidak terlihat seperti sebuah gerakan dance.
Melompat, terjatuh, berguling, b-boying gagal dan hal konyol lainnya yang Taehyung lakukan selama 3 jam.
Sekali lagi, 3 jam.
Somin melipir ke sudut ruangan mau tak mau, hanya duduk dan terus berteriak. Ia tidak ingin mendapat tendangan tak terduga dari Taehyung jika ia mendekati laki-laki gila patah hati macam Taehyung.
"Taehyung Oppa, kau ini gila atau apa?"
Somin bergerak mematikan audio saat Taehyung jatuh terlentang dengan dadanya yang naik turun dan matanya yang terpejam erat.
"Oppa lelah? Sudah sadar kau itu bisa mati? Atau sudah merasa ajalmu mendekat?" cecar Somin yang sudah duduk di samping Taehyung dengan sebotol isotonik yang sengaja ia beli sebelum menyusul Taehyung.
Taehyung meneguk isotonik yang disodorkan Somin.
"Aku.. lebih.. baik.. mati.." eja Taehyung dengan nafas tersengal.
"Lalu kau debut dengan wujud hantu. Lucu sekali." ucap Somin sarkastik.
Taehyung tertawa, menertawakan dirinya lebih tepatnya. Ia bahkan melupakan fakta bahwa dirinya akan debut.
"Sudah lega?" tanya Somin yang mulai rileks karena deru nafas Taehyung juga mulai teratur.
"Belum."
Somin menggeleng takjub sambil merapalkan suku kata 'gila' berulang kali.
"Aku melihat wajah mengerikanmu dari pantulan kaca. Aku kira matamu akan menggelinding keluar jika aku tidak berhenti."
"Hah, pita suaraku hampir putus jika kau ingin tahu." adu Somin mengingat dirinya berteriak berkali-kali.
"Kalau kau seperti ini terus hanya karena Jiwoo, aku tidak segan memberitahu Sota Oppa." ucap Somin.
"Pengadu." cibir Taehyung.
"Karena aku tidak mau satu tim dengan orang gila." Somin balik mencibir.
"Yak! Aku lebih tua darimu, beraninya mengatakan Oppa gila?!" ucap Taehyung menekan kata 'Oppa'.
"Oh baiklah, orang yang sudah tua. Maafkan aku karena tidak sopan." ucap Somin dengan nada mengejek.
"Yaish!"
Somin tertawa kencang melihat Taehyung yang menahan amarahnya karena ejekan Somin.
"Baiklah, maafkan aku, Oppa." ucap Somin tulus.
"Hmm. Aku juga." balas Taehyung yang kembali memejamkan matanya.
Setidaknya ada Somin yang bersedia menemani orang gila seperti dirinya. Lucu sekali, ia menyadari kalau dirinya memang sudah gila karena Jiwoo.
Taehyung tersenyum saat ia merasakan permukaan kasar menyapu dahinya.
"Somin. Kau kan mengenal Jiwoo lebih dariku."
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberry kiss ;kard bwoo/jwoo
RomanceDiantara 2 jurang, mana yang harus Jiwoo pilih? Jatuh ke jurang dengan Taehyung yang setia menunggu atau kembali ke jurang dengan Biem yang terus memanggilnya. Jiwoo hanyalah partner kerjamu! -Jseph Apa yang harus ku lakukan, Oppa? -Jiwoo Jadi kau m...