Jumat, 4 mei 2018 | 20.13 wib.
Saya punya satu alasan kuat mengapa saya menghargai seorang sahabat, karena saya pernah merasakan sepinya hidup tanpa sahabat.
Tapi saya tidak tahu betul, cara saya menghargainya benar atau salah.
Kadang saya merasa seolah membuat sahabat saya susah walau sahabat saya masih tetap tersenyum dan menghibur.
Sahabat itu tentunya baik, Penghibur, yang selalu ada di sisi kamu yang tulus menemani hari susah mau pun senang.
Yang tulus berada disisi dan tak akan pernah menolak saya walau dunia menolak saya. Tapi saya masih ragu, apakah ada di dunia ini sahabat yang seperti itu tersisa? Saya sendiri yang akan jawab, ya ada.
Kenapa saya jawab ya ada? Karena perlakuan mereka kadang tak terlihat oleh kita sendiri.
Maka, jagalah sahabat mu jika memang dia orang yang baik, dan bertingkah laku baik.
ngak kok ngak perlu seorang sahabat yang harus orang benar-benar kaya, populer, bergaul? Jika kamu memang seperti itu carilah.
Padahal di hadapan kamu selama ini, ada sahabat yang kehidupan nya biasa tak semewah yang kamu cari, tapi seorang sahabat ini tulus walau ketulusan nya tak terlihat. Kenapa tak terlihat? Karena kamu sibuk mencari sahabat yang lain.
