Aku mencoba tenang dan menerima. Namun, hati tetap saja merasakan betapa pedihnya luka mencintai seseorang. Kenyataan pada akhirnya semua perjuangan hanyalah sia-sia. Bagaimana aku bisa memenangkan hatiku, jika pada kenyatannya kamu tidak lagi seperti dulu. Kenyamanan yang kamu berikan seolah menjadi boomerang yang mengahantamku berkali-kali tanpa henti. Harusnya kamu pahami lebih dalam, jika kamu hanya ingin membuat aku luka begini, mengapa mengajarkan aku bahwa kamu memang begitu berarti. Kamu menjadi seseorang yang berhati, tetapi tak mampu mengggunakan hatimu.
-Boycandra
