(Broken Heart 2)

1K 31 1
                                    

"Sudah.. Kalian sudah jadian.. Selamat yaa.. Ehmm mungkin aku harus pulang dan Ra.. Kamu harus tinggal dan merawat pacarmu hingga sembuh". Bagus sambil menepuk punggung Fandi lalu Pergi.

Setelah Bagus pergi meninggalkan mereka berdua, sedari tadi Rachel tampak melamun entah apa yang telah dipikirkannya.

"Rachel kamu kenapa daritadi kok ngelamun? Ada apa, cerita aja sama aku". Fandi yang membangunkan Rachel dari lamunannya.

"Ohh iya maaf aku gapapa kok Fan hehehehe. Oh iyaa ayah sama bunda kamu kemana, kok rumahmu sepi banget Fan?". Rachel kaget saat Fandi memanggilnya dan sambil menengok kiri dan kanan yang tak ada orang.

"Ayah sama bunda seperti biasanya mereka sedang pergi keluar kota, tuh ada Bi Ira didapur kayaknya kemarin dia kangen deh sama kamu Ra, samperin sana gih".

"Ehmm yaudah deh aku samperin Bi Ira dulu ya Fan aku juga kangen banget sama masakannya Bi Ira. Kamu tunggu disini aku kedapur mau bikin sesuatu buat kamu okee". Rachel yang tak sabaran ingin bertemu Bi ira. Dan Fandi menjawab hanya dengan senyuman.

"Hay Bi ira..". Ucap Rachel sambil memeluk bi Ijah dari belakang.

"Non Rachel yaampun.. Bibi kangen sama non.. Udah lama non gak kesini semenjak den Fandi ke Amerika". Bi ijah sambil membalas pelukan Rachel

"Iya bi maaf aku terlalu sibuk sampai gapernah kesini".

"Mulai sekarang non Rachel harus sering-sering datang kesini yaa". Bi ijah sambil mengelus tangan Rachel lembut.
"Iya dong bi.. Sekarang Fandi jadi tanggung jawab aku sepenuhnya, aku bakal kesini buat ngerawat Fandi sampai sembuh karena aku sama Fandi udah pacaran bi". Senyum Rachel sumringah.

"Wah.. Ini udah bibi tunggu dari dulu. Bibi sangat setuju banget kalo den Fandi sama non Rachel menikah, pasti rumah inu akan rame terus setiap hari".

"Amiin semoga saja yaa bi. Doakan saja yang terbaik untuk kita berdua".

XXXX

Setelah Rachel merasa bahwa kondisi Fandi membaik Rachel pulang sekitar pukul 5 sore, dan tanpa sengaja Rachel bertemu Bagus tepat didepan rumah Bagus.

"Hay Bagus.. Kamu lagi ngapain sendirian disitu? ". Rachel sambil menghampiri didepan teras rumah Bagus.

"Aku disini nungguin kamu pulang, masa gapeka sih". Saut Bagus cuek sambil duduk dikursi terasnya.

"Ihh ngapain nungguin aku pulang, lagian aku udah besar bisa pulang sendiri bisa jaga diri kok gus". Rachel tersenyum manis dan menepuk pundak bagus lirih.

"Yeee.. He Ra.. Aku tuh perhatian dan peduli sama kamu takut kamu kenapa-napa kok malah jawabannya gitu,makasih kek apa kek. Tadi aku mau jemput kamu ehh malah udah pulang duluan yaudah gajadi". Bagus sedikit membentak dan tak menoleh kearah Rachel sedikit pun.

"Yaudah deh aku minta maaf aku salah. Makasih ya kamu perhatian sama aku,dan jagain aku banget. Kalo mau jemput kok gak bilang dulu sih. Gausah repot buat jemput aku aku bisa pulang sendiri kok". Saut Rachel lembut sambil memeluk Bagus dari samping."Kamu jangan emosi mulu dong jelek tauu". Rachel melepas pelan pelukan menatap Bagus dengan wajah manyun.

"Ra.. Hmmm jujur yaa aku gabisa lama-lama emosi kalau liat wajahmu kayak gini. Lucu banget, sini peluk aku lagi sini". Bagus yang sudah bisa merendam emosi memeluk Rachel dan Rachel membalasnya. "Aku sayang sama kamu Ra.. Mangkanya aku seperti ini sama kamu". Bagus memeluk sambil mengelus lengan Rachel. "Iya aku tau. Bagus janji ya gabakal ninggalin aku". Rachel sambil mengelus rambut Bagus dengan lembut. "Iyaa.. Aku janji".

To be a continue :

Cinta SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang