Menyamar

909 22 4
                                    

Author POV :

Seminggu kemudian, Rachel tak pernah turun dari tempat tidurnya karena Kak Deon gamau bahwa Rachel nantinya tau bahwa ia dalam keadaan lumpuh akibat kecelakaan itu.

"Kak keadaan Fandi gimana? Aku sudah sangat merindukannya. Dia baik-baik saja kan? Apa dia sakitnya parah?". Ucap Rachel sangat mengkhawatirkan Fandi yang ia tak pernah ketemu selama mereka mengalami kecelakaan.

"Ehhhmm sayang.. pikirkan kesehatan mu dulu.. kamu jangan khawatir yaa soal Fandi sudah ditangani oleh dokter dan dia akan segera baik-baik saja yaa okee". Ucap kak Deon sambil menyuapi Rachel.

"Rasanya aku ingin bertemu dengan nya. Dan memeluk nya. Aku sangat rindu Fandi". Ucap Rachel yang saat itu sangat merindukan kekasihnya.

"Iya sayang nanti ada saatnya kamu akan bertemu Fandi kalo kalian sudah baikan semua oke". Jelas kak Deon agar Rachel tak mengkhawatirkan Fandi lagi yang hanya dibalas anggukan oleh Rachel karena mulutnya telah terisi makanan.

Bagus yang hanya bisa mengamati dari pintu sangat sedih dan merasa bersalah. Ternyata Rachel sangat mencintai Fandi. Bagus merasa bersalah karena adanya dia kisah cinta mereka diujung tanduk saat ini.

Dan Tepat hari ini lah saat-saat dimana perban mata Rachel dibuka dan mungkin Rachel akan syok berat dengan keadaannya sekarang.

Bagus selalu menemani Rachel saat membuka perban yang dilakukan oleh dokter. Bagus menggenggam tangan erat Rachel agar Rachel sedikit tenang bila tau yang sebenarnya.

"Rachel.. coba buka mata nya pelan-pelan". Ucap dokter setelah melepas semua perban yang ada dimatanya.

Rachel pun membuka kedua bola mata nya yang menutup selama ini.

"Dok.. kenapa kok masih gelap?". Ucap Rachel sambil mengucek-ucek matanya.

"Jadi kamu mengalami buta karena kecelakaan itu, dan syaraf kedua kakimu tidak berjalan baik kamu hanya bisa duduk dikursi roda, tapi kedua kaki kamu akan pulih kembali bila kamu berusaha berlatih terus dan mengikuti terapi setiap minggunya hingga kamu berjalan kembali". Ucap dokter dengan jelas kepada Rachel.

"Apa dok? Saya buta? Saya lumpuh? Saya gak sempurna lagi dok!! Apa yang sudah terjadi padaku. Kenapa bisa seperti ini!!". Ucap Rachel memberontak dan menangis tak terkendali.

"Tenang Honey sabar... Pasti ada jalan lain untuk kesembuhan kamu". Saut kak Deon menenangkan Rachel sambil memeluk dan mencium kening Rachel.

"Rachel.. ini semua karena kebodohan ku yang meninggal kan kamu begitu saja dan...". Ucap Bagus sambil menggenggam kedua tangan Rachel dan memohon maaf pada Rachel.

"Cukup.. Cukup kamu sakiti hati ku dengan pergi.. kamu tau.. Aku gamau kehilangan kamu karena aku sayang sama kamu!! Tapi ituu dulu sebelum aku mengalami kecelakaan karena menyusul orang bodoh sepertimu". Caci Rachel kepada Bagus lalu ia membuang jauh tangan Bagus karena yang pada saat itu ia sangat marah kepada Bagus.

"Aku gak bermaksud untuk pergi.. aku hanya ingin kamu bahagia bersama Fandi tanpa aku! Itu saja". Jelas Bagus pada Rachel.

"Okee terserah kamu mau bilang apa! Liat.. buktinya? Sekarang aku gak bahagia malah makin menyiksa. Point nya aku sangat amat menyesal telah mengejar kamu. Dan aku sangat menyesal menginginkan untuk kamu kembali padaku lagi.. karena sekarang aku sangat membencimu".

"Tapi aku mau jelasin semua biar gak salah paham". Saut Bagus menjelaskan.

"Sudah.. cukup pembahasan kosong kamu sekarang. Aku udah gak peduli atas celotehanmu aku ingin kamu pergi sekarang.. jangan pernah ganggu hidupku!! Pergi Bagus... Pergi!!". Saut Rachel mengusir Bagus

Cinta SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang