23

52 14 0
                                    

Jimin pov

"Jimin ssi!! Dipanggil ke ruang Pdnim!" (Staff)

"Ne?"

"Aku bilang kau dipanggil Bang Pdnim keruangannya" (staff)

"Ah.. arraseo. Gomawo"

"Ne.."

Tok tok tok

"Masuk"

"Annyeong.. kenapa pak manggil saya?"

"Eumm. Begini sebenarnya saya manggil kamu mau bahas tentang rumor kamu sama seulgi.."

Deg

"Apakah rumor tentang itu benar adanya jimin?"

"Tidak. Saya sudah memiliki pacar pak"

"Ne? Nugu?"

"Eumm.. dia bukan idol"

"Begini ya jimin.. km itu seorang idol terkenal. Dan saya gak mau anak asuh saya memiliki pacar yang bukan idol"

"Jadi.. maksud bapak.."

"Saya mau kamu putus sama pacar kamu yg bukan idol itu. Kalau kamu tetap ingin memiliki pacar, nanti saya carikan yang idol"

"Tapi pak.. saya gak bis-"

"Ini juga untuk karir kamu jimin"

"....."

"Saya kasih kamu 1 bulan ya untuk putus dan ngurus semuanya sampai clear"

"Tapi saya gak bisa pak"

"Kenapa gak bisa? Bukannya kamu g terlalu deket sama pacar kamu itu? Saya perhatiin sejak kamu jadi idol saya g pernah liat kamu ketemuan gt sama pacar kamu.. jadi gak terlalu berat kan kalo putus?"

"Duh.. kok gw ngerasa ada bau bau sindiran.. atau gwnya aja yg merasa kesindir?"

"Jimin? Kok bengong?"

"Ah.. umm.. dia.. temen masa kecil saya pak.. bukan sekedar pacar.. dia berharga buat saya"

"Berharga? Huft.. dengarkan saya jimin. Terserah padamu. Kalau kamu ingin karirmu tetap berjalan lancar kamu harus memutuskan hubunganmu dengan yeojamu itu ne?"

"Ne.."

----
Akhir akhir ini jimin menjadi frustasi karena ia bingung harus memilih karir atau caca. Ia ingin mempertahankan karirnya hanya saja ia tak ingin kehilangan yeoja kesayangannya itu. Walau sudah jarang bertemu. Perasaan jimin terhadap caca masih sama yaitu SANGAT MENCINTAINYA. Ia sangat sibuk dan mulai jarang melihat hpnya karena terus latihan dance. Jimin tidak mau membuat hati yeojanya kecewa padanya. Tapi karena kesibukkannya ia takut kalau taehyung akan merebut hati yeojanya itu. Sebenarnya jimin ingin sekali menjenguk caca sangat sangat ingin. Jimin sangat merindukan tawa yeojanya itu. Hatinya sakit saat mendengar taehyung bilang bahwa caca menangis, demam, hingga menjadi pendiam karena ulahnya. Kalau jimin wanita mungkin jimin sudah menangis saat mendengar perkataan tae. Jimin takut.. bahwa caca akan membencinya dan beralih pada taehyung. Oleh karena itu pada saat itu juga jimin memohon izin kerumah caca kepada agensinya itu dan menjelaskan apa yang terjadi agar caca tidak salah faham.

----

Caca pov

Hari ini tae dirumahku untuk menemaniku. Sedari tadi aku dan tae hanya menonton tv di sofa ruang tamu dan tak beranjak sama sekali. Kami melakukan banyak hal yang sangat menyenangkan. Kami membuat samyang dan berlomba lomba siapa yg kuat menahan pedas sampai samyang habis. Lalu kami bermain uno stacko. Kami menghabiskan cemilan dll.

"Ca.. gak ada acara yg seru apa ya?"

"G tau ni emg tv gembel"

"Kok tvnya yg disalahin? Channel tvnya lah.. kasian tvnya gak salah apa apa disalahin"

"Serah lu, org polos mah beda"

"Apa? Polos? Gak salah denger gw?"

"Iyaaa lu gak salah denger taeee. Lu g congean"

"Gw g polos tau.. mau gw tunjukin ketidakpolosan gw?"

"Mana coba? Buktiin kalo lu g polos"

"Sini kita olahraga kasur makannya"

"ANJIR TAEE LU GAK POLOS ASTAGA"

"Kan dh gw bilang"

"Bangga lg lu.. astaga..tae pikirannya"

"Ngaca dasar kembaran Yeontan"

"Yeontan anjing lu kan?"

"Iya"

"Trs kok gw kembar ama anjing lu? Kan gw orang dia anjing apa samanya?"

"Lu ama yeontan sama sama ANJING hahahah"

"Kok ngegas y? :)"

Setelah lama kami bercanda akhirnya taehyung ketiduran dipundaku. Berat bgt lg haduh.

"Nghh. Taee sana-an dikit.. pundak gw pegel tae.."

"Mmmm"

"Taeeee"

"Hmmm?"

Tanpa berfikir panjang akhirnya aku pindahkan saja posisi tae.. jadinya aku gak duduk di sofa tp di lantai. Ku tatap wajah tae. Tampan ya.. tapi kenapa sering dibilang alien? Mataku yang nakal mulai menatap bibir taehyung yang berwarna soft pink itu.

Deg deg deg

Jantungku... ada apa denganku?
Aduhh bibirnya taehyung menggoda iman bgt..kudekatkan wajahku pada wajah taehyung. Semakin dekat hingga nafas taehyung telah menyatu denganku. Lalu aku tersadar.

Yaampun gw msh punya jimin!

Aku mulai memundurkan kepalaku lagi dan mengurungkan niatku untuk mencium taehyung. Tapi taehyung tiba tiba menahan kepalaku untuk menjauh dari wajahnya dan justru mendekatkan wajahku pada wajahnya. Dan..

Chup

Taehyung menciumku. Mencium bibirku untuk yang kedua kalinnya.

Deg deg deg deg.

Jantungku... berdetak semakin kencang!!

Ceklek.

J-jimin?!

----

Jimin pov

Disinilah aku didepan pintu rumah yeojaku. Aku mencoba mengetuk pintu. Tapi tidak ada yg membuka pintunya. Kumencoba mengintip lewat jendela. Dan apa yang baru saja kulihat benar benar tidak dapat kupercaya. Dengan cepat aku membuka pintu rumah caca yang ternyata tidak dikunci dengan penuh emosi.

"Kim ho soon.. beraninya kamu.."

"J-jimin?!"

"Maaf ganggu. Aku kesini cuman pengen bilang kita putus. Makasih buat semuanya."

"Jimin!! Tunggu! Bukan begitu! Jimin!"

----

Vote pls❤







Best Friend To be Boyfriend -pjm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang