33 - Selamat jalan.

41 14 0
                                    

caca pov

taehyung nangis?

"asal lu tau, gw pindah ke jepang gak ada niatan buat ninggalin lu
ca..kuliah dijepang itu emang cita cita gw dari dulu.."

"gw tau.. lu pasti marah, kesel karena gw g ngasih kabar kalo gw pergi.. tapi gw mohon.. sekarang lu jangan bales ninggalin gw.. udah cukup gw ditinggalin ortu gw waktu kecil.. gw gak mau kehilangan orang yang gw cinta lagi..hiks.."

taehyung menggenggam tanganku. Genggamannya semakin erat.

"semakin hari ke hari, orang yang gw sayang..yang gw cinta..selalu ilang ninggalin gw perlahan.. gw gak tau..gw gak tau kenapa mereka ninggalin gw.."

taehyung menangis semakin menjadi. Tangisannya semakin keras. Suara tangisannya yang berat membuatku juga ingin menangis. Taehyung ditinggal orang tuanya waktu kecil? aku tidak pernah tau itu.

ku buka mataku perlahan, kulihat taehyung yang sedang menutup matanya menggunakan tangan sambil menangis. sepertinya ia tak sadar jika aku bangun. Aku merubah posisiku yang tadinya tiduran sekarang menjadi duduk.
taehyung menyadari pergerakanku. Ia menatapku dengan mata dan wajah yang memerah. aku ikut menangis dibuatnya. Aku dan taehyung saling menatap dengan mata yang berkaca kaca.

Rasa bersalah tumbuh dibenaku karena aku telah membentaknya di depan cafe tadi. Aku tidak tega melihatnya yang begitu tersakiti. Akhirnya kupeluk tubuh taehyung.

"mianhae taehyung..hiks..gw gak akan pernah ninggalin lu.. gw janji.."

taehyung membalas pelukanku perlahan.

"caca..jangan tinggalin gw..hiks"

"gak..gw gak akan pernah ninggalin lu..hiks"

jimin pov

gw denger semuanya dari depan pintu kamar caca. tanpa gw sadari air mata gw udah jatoh ke pipi gw. Taehyung temen kecil gw..tapi gw gak pernah tau dia ditinggal orang tua kandungnya..jadi selama ini yang ngerawat taehyung itu ortu angkatnya?

"mianhae taehyung..gw emang egois..gw udah berbuat semau gw..tapi lu gak pernah satu kalipun marah sama gw tae..kenapa??"

---

caca pov

"tae.. gw minta maaf ya.."

"iya..gw juga ya ca"

chup

taehyung mencium pipiku sekilas. Aku menatapnya dengan ekspresi yang tak dapat dijelaskan.

"gak papa kan?"

aku mengangguk. Lagi pula ini adalah salah satu kenangan setelah lama tidak bertemu.
akhirnya taehyung berpamitan pulang. Tapi sebelum itu jimin ingin berbicara pada taehyung dan aku hanya bisa menguping dari jauh.

"taehyung..mianhae" ucap jimin yang langsung memeluk taehyung.

taehyung membalas pelukan jimin.

"gw kangen sama lo jim"

"gw juga tae.."

--skip

taehyung sudah pulang dengan mobilnya yang diparkirkan di depan rumahku. Kulihat mobil taehyung yang semakin lama semakin menghilang dari pandanganku. Aku masuk kedalam rumah.

Jimin masuk ke kamarnya, karena bosan akhirnya aku memutuskan untuk menonton TV sedangkan jimin main hp di kamarnya.

---skip

1 jam kemudian

Setelah aku fikir fikir aku sangat jarang melihat berita, Akhirnya aku mengganti channel dimana tempat berita berita ditanyangkan. Aku mendengarkan berita terkini yang di beritakan di TV

"kecelakaan beruntun telah terjadi hari ini pada pukul 4.00 pas. Kecelakaan terjadi diakibatkan oleh mobil yang mengerem secara mendadak. Akibatnya sekitar 7 mobil mengalami kecelakaan dalam waktu bersamaan dan semua pengendara di dalamnya tewas ditempat. Berikut identitas korban kecelakaan beruntun yang terjadi hari ini"

1. DAICHI, Laki laki, umur : 34th

2. EIJI, Perempuan, umur : belum diketahui.

3. DAISUKE, laki laki, umur : 26th

4. HACHIRO, laki laki, umur : 53th

5. HITOSHI, laki laki, umur : belum diketahui.

6. ICHIROU, Perempuan, umur : 21th.

7. Kim taehyung, laki laki, umur : 23th

"sekarang korban sudah dibawa kerumah sakit terdekat, sekian berita kami hari ini. Sampai jumpa"

Aku terkejut saat melihat nama taehyung ada di situ. Aku menutup mulutku.

"JIMIN!!!! JIMIN... TAEHYUNG!"

airmata keluar tanpa henti dari mataku.

---

sekarang aku sudah berada di rumah sakit dimana taehyung dibawa.

"ruang mayat"

kubuka pintu ruangan tersebut bersama jimin. Kulihat korban korban lain yang tewas dengan banyak darah. Aku berlari kearah tempat tidur rumah sakit khusus mayat yang taehyung tiduri.

kulihat kain putih yang menutupi seluruh badannya. Airmataku keluar henti hentinya. Aku ingin membuka kainnya, tapi aku tak sanggup. Ini terlalu berat untuk kuterima sebagai kenyataan. Tak kusangka tadi adalah terakhir kali aku melihatnya. Dengan penuh keberanian kubuka kain putih yang menutupi wajah taehyung.

"taehyung..!! TAEHYUNG KENAPA LO NINGGALIN GW LAGI!!! JAWAB GW TAE!! lo sendiri yang bilang sama gw jangan tinggalin lo, Tapi apa? lo sendiri yang ninggalin gw taeeee!!!! taehyung...hiks....TAE JANGAN TINGGALIN GWWW!!!!"

aku memeluk tubuh dinginnya yang masih terlapisi dengan kain kafan dengan erat. Kurasakan tangan jimin yang mengelus punggungku dari belakang.

"TAEHYUNGGG!!!!!!!! hiks..LO JAHATTT TAEHYUNG!! LO JAHATTTTT!! hiks..." ucapku menjerit.

"sabar ca.. kita harus nerima kenyataan.." ucap jimin yang sudah berkaca kaca.

"jimin..taehyung ninggalin kita lagijimin!!..hiks..Taehyung..
Andwae!!"

aku memeluk jimin, aku menangis didadanya. Kita menangis bersama. Orang tua angkat taehyung berada di Amerika, tidak kah mereka peduli dengan taehyung? untuk apa mengangkat taehyung menjadi anak mereka kalau mereka sendiri tidak mengurusnya? Mengapa aku merasa tidak ada satu pun orang yang peduli pada taehyung kecuali aku dan jimin? kemana pacarnya?

"selamat jalan taehyung...hiks.."

---

Voment❤

Best Friend To be Boyfriend -pjm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang