(1) Janny dan Tama

1.5K 144 7
                                    

Nonbaku
Unbeta-ed

AWALNYA Janny ngga berniat buat bukain pintu, tapi ini udah ketiga kalinya bel terdengar diiringi ketukan di depan rumah kos-an. Sialnya, cuma ada dia di sini karena Jihan lagi pulang ke Bandung, Lisa nginep di kampus buat latihan nari, sedangkan Rose ada acara diklat di Bogor.

Mau ngga mau, Janny maksain buat bangun dan menyeret kakinya melangkah beberapa meter dari kamarnya. "Sia..pa?" matanya yang sayu tiba - tiba membulat ketika menemukan presensi seseorang yang amat dia kenal berdiri di depan pintunya. "Tama?"

Pria yang berusia sepantaran dengannya tampak lusuh karena sisa air gerimis menempel di serat jaketnya. Napasnya naik turun tak beraturan seolah dia baru saja berlari. "Lo udah makan siang, Jan?" tanyanya sambil nunjukin kresek putih berisi soto tangkar depan kampus kesukaan Janny.

Harusnya Tama Yoga Lesmana sekarang masih di Bogor dan lagi ngurusin acara diklat secara dia ketua panitia, tapi dia ijin pulang lebih cepat buat nemenin seseorang. Siapa lagi kalau bukan Janitra Hera Widyastari yang mestinya juga ikut diklat malah jatuh sakit paska uts kemaren. Notabennya, cewek ini emang ngga bisa forsir tenaga, karena abis semua kelar, badannya langsung drop dan Tama tahu itu bakal terjadi. Dia sendiri sempet merhatiin Jannie mulai keliatan lesu di kelas terakhir.

×××

Wajahnya yang sempat pucat itu kini terlihat mengeluarkan bulir keringat di sekitar dahi dan juga leher setelah menghabiskan semangkok soto tangkar dan ngeliat itu membuat Tama jadi tersenyum tipis.

"Kenapa, Tam? Bibir gue celemotan ya?" tanya Janny sambil menyeka mulutnya dengan tissue.

"Ngga kok. Cuma lega aja," jawab Tama. "Soalnya dari kemaren gue kepikirin mulu kalo kamu belum makan soto, pasti ngga bakal sembuh," tambahnya sebelum menyuap sendok terakhir tanpa tahu jika saat ini muka Janny kembali memanas.

"Udah terang nih. Keluar yuk!" ajak Janny.

"Jangan dong, Jan. Kan lo lagi demam," tolak Tama.

"Kan udah makan soto jadi udah sembuh tau. Cuma tinggal batuk doang ini, sekalian bakar lemak." Janny pun bangun dari kursinya dan mulai beresin piring kotor, namun Tama langsung menghalangi piring - piringnya

"Yaudah, kita ke taman. Jangan lupa pake jaketnya dan ini aku aja yang nyuci, okey!" ucap Tama yang segera membereskan piring - piring. Janny pun langsung mengangguk setuju.

×××



"Tama, liat deh. ada es krim," tunjuk Janny dengan suara parau sambil menarik - narik kemeja flanel Tama supaya cowok itu melihat kearah yang sama dengannya. Pria itu langsung melihat penjual es krim keliling di keliling bocah - bocah sd.

"Jan, lo kan lagi batuk mana baru selesai makan," tegur Tama.

"Ya kan dessert-nya belom," kilah Janny yang berjalan meninggalkan Tama demi sebuah pedagan es krim keliling. Cowok itu hanya bisa menggeleng kepala dan menyusul Janny.

Tama pun akhirnya berdiri di samping Janny yang tengah memilih es krim yang bakal dia beli. "Tam, gue lupa bawa..."

"Ini pak. Ambil aja kembalian," potong Tama sebelum Janny sempet menyelesaikan kalimatnya. Namun yang membuat Janny tak percaya adalah es krim yang ia pegang direbut oleh Tama. Cowok itu segera membuka bungkusnya dan Janny pun yang berharap bahwa ice cream vanilla nya segera diberikan kepadanya nyatanya, tidak.

"Ih, Tama. Itu kan es krim gue," keluh Janny dengan suara serak ketika Tama menjilat ice creamnya. Tangannyapun bergerak untuk merebut cone yang di genggam Tama .

 Tangannyapun bergerak untuk merebut cone yang di genggam Tama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan, lo kan masih batuk. Biar gue aja yang makan ini," jawab Tama jahil berusaha menghindar dari cakaran Janny.

Janny pun masih belum menyerah, pasalnya Tama benar - benar mengejeknya dengan memasang muka yang menyebalkan setelah berkali - kali menyecap ice cream rasa vanilla.

Perebutan es krim akhirnya terhenti ketika Janny merasakan dingin di bibir dalam waktu sekejap.

Tidak, itu bukan berasal dari es krim vanilla buatanya.



Tapi dari bibir cowok itu.

Dari Tama Yoga Lesmana.





Mantannya.

Oh, shit!

Flashback

Setelah Janny membawa dua peralatan makan, Tama pun segera menuangkan dua bungkus soto tangkar ke masing - masing mangkok.

"Lo ngapain sih ke sini segala. Acara di Bogor belom selesai, kan?" celoteh Janny yang menuangkan nasi ke piring Tama. "Kayak bukan lo aja sih, Tam."

"Gue ga mau jadi gue yang dulu yang ngga bisa ngasih sedikit perhatian ke cewek yang gue sayang, Jan.

Gue pengen jadi cowok yang lebih baik buat lo, Janitra Hera Widyastari."

End

Intro

🔻Janitra Hera Widyastari🔻

🔻Janitra Hera Widyastari🔻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔻Tama Yoga Lesmana🔻

🔻Tama Yoga Lesmana🔻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ide muncul karena abis bikin editan diatas 👆 untuk selebihnya bisa dicek di ig @jcloudy_light

Mungkin ada dari kalian yg tau bahwa setahun lalu, aku pernah bikin cerita Blackpink rasa lokal dimana Taeyong ma Jennie itu mantan dan part ini sedikit menjelaskan kenapa meresa putus. Tapi nama lokalnya kuubah lagi karena lagi sreg sama nama yg ini heheheh

See ya!

Jennie x Taeyong - Ficlet Series ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang