Hari ini, hari Rabu yang menyebalkan bagi Ha Yeon, Arga, dan Akbar. Mereka dipanggil oleh kepsek (lagi). Oh, bukan karena hobi mereka itu. Tapi mereka dipanggil karena nilai yang menurun drastis.
Perlu kalian tahu, meski kelakuan mereka sangat amat menjengkelkan seluruh warga Grizell High School, tapi nilai mereka tak pernah dibawah rata-rata dan ini adalah pertama kalinya mereka mendapat nilai yang tak enak dipandang mata.
Sekarang mereka sedang terkena ceramah yang jika diterbitkan menjadi buku bisa sampai 500 halaman dari orang tua mereka.
"Yak! Kim Ha yeon, appa capek denger kamu bikin ulah di sekolah dan sekarang nilai kamu turun" Kim Hyun Tae, ayahanda Hayeon yang sedari tadi memijit pelipisnya.
"Kamu juga, putra. Kenapa nilai kamu turun kayak gini. Kamu pasti bolos kan?! Hah?! Ngaku kamuu" Rhizna, ibunda dari Akbar menjewer kuping sang anak.
"Yak! Bun ampuun bun, etdah bun telinga akbar copot ntar ini aduuuh"
Arga merasa kasihan melihat teman-temannya. Ya tak lama lagi dia akan seperti mereka juga. Namun...
"Kamu harus belajar lebih baik lagi Arga Whilson" ucap kepala sekolah sekaligus ayah dari Arga yang bernama Smith Whilson sambil tersenyum dan mengusap pelan surai sang anak.
Arga terdiam melihat tingkah ayahnya itu. Dia nampak curiga pada sang ayah. Ha yeon dan akbar yang melihat itu hanya mengumpat dalam hati. Arga melihat sekilas kedua sahabatnya itu dan tersenyum tipis
'Hehehe gue lebih beruntung dari tu dua kutu' batin Arga
'Sial tu anak ngapa gak dimarahin' batin Ha yeon dan Akbar
"Iya ayah, maaf Arga bakal belajar lebih rajin lagi deh." Arga tersenyum pada sang ayah
"Ah, ayah akan bantu kamu dengan membawa guru private supaya nilai mu lebih baik lagi, Akbar dan Ha Yeon juga ikut."
"HAH?!"
Ya, mereka bertiga sangat terkejut. Oh ayolah, tak cukup kah hanya belajar disekolah dan apa? mereka harus ikut les private? Oh, lebih baik bermain game online saja daripada harus les.
"Oh iya satu lagi. Arga, karena kamu mau fokus untuk belajar. Hmm lamborghini kamu ayah pinjam sementara supaya kamu lebih fokus lagi belajarnya ya" ucap sang kepala sekolah sembari tersenyum pada anaknya.
Arga sangat terkejut dengan pernyataan ayahnya itu. Ya, dia sudah curiga dari awal kenapa dia tak diceramahi seperti Ha Yeon dan Akbar. Mereka berdua berusaha menahan tawa ditengah kebisingan nasihat dari masing masing orang tua mereka.
'Mampus tuh mobil gak akan dibalikin' batin Ha Yeon
'Lebih baik dinasihati secara langsung daripada baik diawal tapi buruk akhirnya' batin Akbar
'Mampus diledekin dah gue ntar' batin Arga
"Kamu harus ikut private sma Arga. Appa gak mau tau. Awas sampai appa lihat nilai kamu turun lagi"
"Nah, kamu juga putra. Bunda gak mau ya sampe nilai kamu turun lagi. Kamu harus ikut private titik gak ada penolakan"
Mereka bertiga hanya bisa menghela nafas. Ya, sepertinya mereka harus menginap sementara di markas mereka.
Malam hari
"Cie lamborghini hilang. Dihempas angin. Ditelan badai. Fyuhh hahahhaha"
"Belajar dengan giat lagi ya nak, tapi lamborghini papa ambil buahahahhaa. Sakiiit ati ini lamborghini diambil"
Ha Yeon dan Akbar puas meledek Arga yang tengah bersedih karena mobil lamborghini di 'pinjam' oleh ayahnya sendiri.
"Jangan nangiss yaa sayang, ntar mami beliin mobil baru. Hot wheels banyak noh mau? Hahaha" Ha Yeon memeluk dan mengelus kepala Arga yang sedang berusaha mengacuhkan kedua sahabatnya itu dengan bermain games di handphonenya.
"Udah ah, aduh cape gue ketawa mulu." Akbar memegangi perutnya yang sakit mungkin.
"Iya ah udahan cape. Ntar ini anak nangis lagi hahaha" Ha yeon mengacak-acak rambut Arga dan tertawa kembali.
"Ketawa ae trus. Gw chanyutin ke sungai tau rasa lu berdua" Arga meneloyor kepala dua sahabatnya itu.
Ya dia nampak amat sangat kesal pada makhluk yang entah masih dianggap sahabat lagi atau tidak olehnya.
"Iya deh udah berhenti gue. Eh btw, GUE KESEL IHH.. SEBEL BETE.." ketawa tadi telah digantikan oleh teriakan penuh amarah. Ya, Ha Yeon lah yang sedang marah itu.
"Yaampun ini kuping belum ada istirahat dari kebisingan lu udah teriak lagi." Arga melepas handphonenya dan sibuk menutup telinga.
"Noonaa berisik woy! Ngapa etdah" Akbar pun ikut menutup telinganya
Jadi, sudah hampir 2 jam Arga, Akbar dan Ha Yeon bermalas malasan di rumah mewah yang mereka sebut markas luxury3. Ya hanya mereka yang tahu tempat ini. Masalah orangtua? Mereka tidak ada yang tahu. Ini sebenarnya rumah Ha Yeon hadiah dari ayahnya. Namun rumah ini jarang ditempati karena lumayan jauh dari sekolah dan butuh perbaikan. Makanya mereka coba perbaiki dan akhirnya jadi mewah dengan uang patungan mereka. "Demi markas, apa sih yang enggak" kata mereka"Gimana dong Ga, Bar. Gue males banget ngikut begituan. Ahh, kabur aja gitu ya?" Ha Yeon mengeluh sambil memakan snack kentang didepannya
"Gue juga mau nya sih kayak gitu yeon, tapi lu tau lah bapak gue nyari anak tiada ampun. Walau badai menghadang~ Ingatlah ku kan selalu setia menjagamu~" ucap Arga yang masih setia dengan mobile legend nya
"nyanyi lu sat ah, terus gimana dong? Ahh molla" Ha Yeon mengacak-acak rambutnya dan menghempaskan badannya pada sofa bed yang sedari tadi ia duduki
"Ribet elah yaudah sih sans ae" akbar pun bersuara.
"Gimana mau sa- ehh tunggu.." Ha Yeon menggantungkan perkataannya dan menatap Akbar.
Yang ditatap pun akhirnya menatap balik. Arga yang sedari tadi bermain games pun jadi ikut bermain tatapan bersama mereka. 2 menit mereka bertatapan dan akhirnya mereka tersenyum licik.
"Hehehe, gitu ya gitu yaa" Ha yeon cengengesan sendiri
"Yoi dong" ucap akbar dan arga bersamaan
Akhirnya mereka ber hi-five ria. Lalu tertawa dengan suara yang amat sangat jelek serta kencang.
"Udah ah mau tidur gue. Cape ketawa mulu ntar stok suara gue abis buat besok kan sayang" Ha yeon cemberut sambil memainkan helaian rambutnya
"Yaudah tidur ae sono. Gausah bangun sekalian dah ya" akbar mendorong paksa Ha Yeon
"Eh kampret lu bocah. Yaudah princess Ha Yeon mau bobo. Jangan kangen ya" Ha yeon mencium kedua pipi Akbar dan Arga yang kembali fokus pada gadget ditangan mereka.
"Iyaa bawel" mereka tampak mengacuhkan sang wanita.
Ha Yeon meninggalkan dua makhluk berjenis kelamin pria itu ke lantai dua menuju kamarnya.
Para lelaki yang gila games itupun tertidur di ruang tamu setelah menghabiskan waktu selama 4 jam untuk bermain mobile legends bersama.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying 3
Teen Fiction"Gue bakar ae kali ya kakinya?" . . "Bakar buku guru dosa ga?" . . "Bolos enaknya sambil bawa mobil nya si kepsek hehe" . . Yg mau jail ketemen bisa baca ini -Hayeon,Arga,Akbar