Markas luxury3
Senin pagi, pukul 05.10 ini Arga, Ha Yeon dan Akbar tengah berlari kesana kemari dihiasi dengan teriakan-teriakan yang membuat lima maid dimarkas mereka ini menggelengkan kepala oleh kelakuan mereka ini.
"Woy dasi gue mana coyy?!" Teriak Ha Yeon
"Sugan maneh nyimpen dimana" saut Akbar dengan bahasa sunda
"Eh aku ora ngerti, aing mah swag. Apaan sih?" Arga yang masih sibuk mencari barang yang ia butuhkan ikut meramaikan suasana
"Ngomong apa si lu pada ah, dasi gue mana oyy?!" tanya Ha Yeon
"Eh kaos kaki gue ilang satu" ujar Akbar
"Saoloh kancing baju gue copot" Ucap Arga
"rompi gue dimana gaess?!" teriak Akbar
Itulah keberisikan dari Arga, Ha Yeon dan Akbar yang merupakan sebuah rutinitas pada hari senin.
Bukan karena mereka yang teledor dalam menyimpan barang, tapi karena kejahilan mereka lah yang berdampak buruk pada diri mereka sendiri. Seperti kata pepatah, 'senjata makan tuan.'
Ya, mereka kadang melakukan kejahilan satu sama lain, tapi kadang mereka salah dalam melakukannya. Seperti Ha Yeon, dia berniat untuk menyembunyikan beberapa atribut Arga, tapi dia malah menyembunyikan atributnya sendiri yang berada dikamar Arga. Entah bagaimana benda-benda itu bisa ada dikamar Arga.
Atau Akbar yang ingin membakar dasi milik Ha Yeon yang sebenarnya telah ditukar oleh Arga. Jadinya akbar membakar dasinya sendiri.
Sebenarnya para maid di marlas mereka itu sudah menawarkan diri untuk membereskan kamar mereka. Tapi mereka menolak keras karena para maid pasti menaruh barang-barang mereka ditempat yang tak mereka tau.
Mereka biasa menaruh barang begitu saja di lantai, di kasur atau di mana pun asal bukan di lemari. Wajar kamar mereka berantakan. Sengaja supaya jika mencari barang tak usah membuka lemari karena barang yang dicari pasti ada di lantai.
Ha yeon nampak lelah mencari benda-benda itu. Ia menyerah dan segera menghampiri para sahabatnya itu yang tengah mengacak-acak lemari Ha Yeon
"YAK! LEMARI GUE KENAPA DIACAK ACAK KAMPRET"
Suara jeritan kesakitan pun mulai muncul dari mulut Arga dan Akbar. Ha Yeon menarik kuping mereka
"Sakit Nun astaga, kuping guee"
"WOY SAKIT INI!"
"SURUH SIAPA ACAK ACAK LEMARI PRINCESS HAH?!"
"Siapa tau atribut gue ama si akbar lu yang sembunyiin bangke"
"udahlah bodo amat soal atribut. Berangkat aja udah"
Ha Yeon menyeret kedua adik laki-laki itu menuju mobil limousine baru, hadiah milik ayah Arga yang telah berpindah tangan.
Sebenarnya ayahnya itu memberikannya pada Arga karena dia tidak terlalu membutuhkan limousine itu dan mungkin tak akan bisa menyempatkan waktu untuk memakainya dengan alasan pekerjaan yang membuat Mr.Smith ini sibuk. Makanya dia beri saja pada Arga sekaligus dengan supir pribadinya.
Mereka tidak terlalu khawatir tentang atribut yang tidak lengkap di hari senin, karena mereka telah menjadi member tetap ruang bimbingan konseling. Ya... bisa dibilang murid kesayangan Mrs. Annabella sang guru bk.
"Mampus coat gue yang biru ketinggalan" ujar Arga sambil menepuk keningnya
"Yaelah, nih gue udah bawain" Ha Yeon memberi barang yang dicari Arga
"Unch makasehh nek lampir kuu yang mirip sama suzy mantan gue" Ucap Arga sambil mencubit pipi Ha Yeon lalu menciumnya
"Najis astaga Arga" Ha Yeon membersihkan pipi yang dicium oleh arga
"Jijik deh bang bener dah" Akbar menatap jijik kakak nya itu
"Bodo ahh yang penting coat gue gak ilang yuhuuu!" Arga berteriak tidak jelas
Mereka saling melepar candaan selama perjalanan menuju sekolah. Entah itu Arga yang mengambil headphone milik Ha Yeon atau Akbar yang menyiram air pada Arga atau Ha Yeon yang memasukan snack pada baju Akbar.Sesampainya di sekolah mereka turun dari mobil dan langsung disambut oleh para siswi yang nampak terkagum-kagum. Fyi, mereka baru pertama kali dan orang pertama yang memakai limousine ke Grizell High School
Ha Yeon dan Arga hanya tersenyum melihat mereka yang sedang menatap mobil milik kepala sekolah itu. Akbar? Ahh dia sekarang sedang fokus pada kekasih canggih berbentuk persegi panjangnya itu.
Mereka lalu memasuki lorong sekolah dengan gaya yang so cool. Arga, pria maniak Coat ini tengah memberi wink pada siswi-siswi yang sedang bergosip dilorong. Yang diberi wink pun wajahnya memunculkan semburat merah dan tersenyum malu.
Ha Yeon yang memasang headphonenya sambil memberi flying kiss pada para pemuda yang tengah menatapnya kagum. Ada juga yang menggodanya dengan siulan.
Bagaimana dengan Akbar? dia berada dibelakang Ha Yeon dan Arga dan masih fokus pada ponselnya.
Mereka lalu memasuki lorong sekolah dengan gaya yang so cool. Arga, pria maniak Coat ini tengah memberi wink pada siswi-siswi yang sedang bergosip dilorong.
Ha Yeon yang memasang headphonenya sambil memberi flying kiss pada para pemuda yang tengah menatapnya kagum.
Bagaimana dengan Akbar? dia berada dibelakang Ha Yeon dan Arga dan masih fokus pada ponselnya.
Saat mereka tengah melewati lapangan karena ingin berjalan jalan dulu sebelum masuk tiba-tiba Akbar menghentikan kakinya. Terdapat tanah yang jatuh tepat dilayar handphonenya.
"Lah apaan nih?"
Akbar membersihkan layar ponselnya yang terkena tanah itu. Dia pun menengok keatas.
"Hah?! Siapa tuh?" Akbar menyipitkan matanya mencoba melihat lebih jelas apa sosok yang ada di lantai 4 itu.
Akbar pun menyadari sesuatu bahwa kedua kakaknya itu dalam bahaya
"BANG ARGA, NOONA AWAS!"
Akbar menabrakan tubuhnya pada kedua sahabat itu untuk melindunginya dari benda yang dijatuhkan sosok misterius di lantai 4 itu.
Yang iya tau sebuah benda yang cukup keras menghantam punggung dan kepalanya hingga benda itu pecah. Akbar nampak gemetaran dan mencoba menggerakan tangannya untuk menyentuh sekitar telinganya dan cairan merah pun menempel pada jarinya.
Akbar pun tak sadarkan diri.
"A-AKBAR!"
TO BE CONTINUE~
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying 3
Novela Juvenil"Gue bakar ae kali ya kakinya?" . . "Bakar buku guru dosa ga?" . . "Bolos enaknya sambil bawa mobil nya si kepsek hehe" . . Yg mau jail ketemen bisa baca ini -Hayeon,Arga,Akbar