Setelah sidang perceraiannya. Jae In harus menjadi sosok single parent dan juga status janda. Bukan perkara mudah bagi Jae In untuk menata ulang kehidupan barunya yang awalnya sulit semakin sulit ketika seorang pemuda bernama Byun Baekhyun berusaha...
Budayakan saling menghargai jika kalian ingin dihargai
Aku bukan gila dengan vote atau komentar apapun tapi setidaknya jangan ada sider diantara kita LOL XD
Regards,
JAE ♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau akan pergi lagi?!" Nada itu terdengar sangat dingin bahkan datar begitu Jae In menyiapkan segala kebutuhan anaknya.
Sementara Jongdae menatap mantan istrinya itu dengan tatapan kesal.
"Hanya tiga hari," jawabnya tanpa menatap Jongdae yang masih menuntut jawaban lebih jelas. "Dan kita sudah sepakat jika akan tetap mengurus anak bersama." Kini menutup resleting tas yang telah penuh oleh keperluan Minhwa.
Jongdae menghela napas, "Berhentilah bersikap egois, Park Jae In."
Jae In balas menatap mantan suaminya itu dengan tatapan instimidasi, "Egois katamu?!" Lalu suara tawa yang begitu hambar terdengar di dalam ruangan apartemen itu, beruntung saat itu Minhwa sedang ikut bersama bibi Jung ke minimarket.
"Coba jelaskan! Darimana aku egois? Dan kenapa aku bisa egois?" Pertanyaan itu justru membuat Jongdae bungkam. Ia sama sekali tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu.
"Jae In, maaf. Aku hanya tidak ingin Minhwa menganggap kau tidak peduli padanya." ucap Jongdae.
"Jangan khawatir, aku tahu anakku." tukas Jae In kini membawa tas anaknya keluar dari kamar dan disusul oleh Jongdae yang masih mengikuti pergerakan Jae In.
"Apa kau perlu kuantar ke bandara?" Tawar Jongdae.
"Tidak, aku..."
Belum sempat jawaban itu selesai, Jae In mendapat panggilan dari handphone nya. Lantas segara ia melihat nama penelepon yang ternyata dari Baekhyun. Dengan ragu ia mengangkat panggilan itu dengan tatapan mengarah pada Jongdae yang masih berdiri di dekatnya.
"Hallo,"
"Kenapa lama sekali? Aku berada didepan apartemenmu."
"Apa?!" Pekik Jae In panik, membuat Jongdae mengernyit penasaran.
"Darimana kau tahu apartemenku?"
"Ya! Memangnya salah kalau aku tahu apartemen kekasihku. Aku ingin kita berangkat bersama ke bandara."
Hening sejenak.
Jae In memijit pelipisnya yang mendadak berdenyut. Bagaimana mungkin ia bisa pergi disaat ada Jongdae di apartemennya. Kenapa Baekhyun tiba-tiba datang mendadak untuk pergi bersama. Kenapa tidak memberitahunya dulu. Astaga, Jae In jadi tidak enak hati sebenarnya pada Jongdae walaupun sebagian dari hatinya tidak mempedulikannya.