Pagi itu, kira-kira pukul 9 pagi pelaksanaan MOS SMA Tunas Bangsa sedang berlangsung.
Aryo selaku Ketua OSIS beserta kedua rekannya Desi dan Gilang sebagai wakil. Mereka menerapkan MOS yang sangat keras.
Tentu saja calon siswa/siswi merasa sangat tersiksa dengan keadaan ini.
Mereka di suruh merangkak, guling-guling, mengotori baju sendiri dengan tanah, hingga hal-hal yang aneh dan memalukan lainnya. Bagi siswa/siswi yang berani membantah. Hukumannya adalah membersihkan wc dan dikurung di gudang sekolah yang terletak di pojok lantai bawah gedung sebelah toilet wanita.
Konon, katanya di gudang sekolah itu ada penghuninya. Sekali orang masuk ke dalam gudang itu, maka ia akan selalu di ikuti oleh pocong.
MOS ini dilakukan selama 3 hari. Masa MOS pertama keadaan baik-baik saja. Tak ada protes dan bantahan dari calon siswa/siswi baru. Dan tak ada juga kejadian-kejadian janggal saat MOS berlangsung.