Bagian 8

624 21 4
                                    

     Aryo dan kedua temannya mendekati Jessie yang tengah duduk.
     "Eh, sini lu!" panggil Aryo pada Jessie.
     "Ngapain kak?" tanya Jessie.
     "Gara-gara lu, kita di marahin KepSek." sambung Desi.
    "Kok aku sih kak? Apa salahku, kak?" Jessie membantah tudingan yang dihadapkan padanya.
     "Pake nanya apa salah lu, lagi! Buannnyaakkk!!" bentak Desi.
     "Sini lu.." Aryo menyeret Jessie.
    Kembali ia pergi ke gudang sekolah dengan Jessie yang masih di seret Aryo.
Lalu melempar Jessie ke dalam gudang hingga terpelanting.
     "Rasain, tuh.." ucap Desi.
    Sesaat Jessie terdiam sambil menunduk. Seketika ada ke ganjilan pada Jessie. Matanya yang menoleh pada Aryo dan temannya sekejap berubah menyeramkan.
     Aryo sontak bingung melihat perubahan itu. Jessie seperti orang kerasukan.
Jessie mendekati Desi dengan wajah yang sangat marah dan menyeramkan.
     "Ehh, mau ngapain lu?" Desi sedikit takut.
    Tiba-tiba Jessie mencekik Desi hingga Desi kesulitan bernapas.
     "Eh, lepasin teman gue." bentak Aryo pada Jessie.
     Jessie tak menggubris. Dirinya kini telah di kendalikan sosok lain.
     "Lari Yo....." ajak Gilang sambil merangkul tangan Aryo.
     Mereka pun kari terpontang-panting menuju ruangan KepSek untuk minta bantuan.
    "Pak... Pak... Buka pak!" ucap Aryo dan Gilang sambil mengetok keras pintu ruangan KepSek.
    Tak lama kemudian, KepSek membukakan pintu.
     "Ada apa ini?" tanya KepSek.
     "Anu... Pak... Itu.." Gilang menngantung ucapannya. Wajahnya terlihat panik dan takut.
    "Apa...??" KepSek ikut panik.
    "Desi di cekik pak, di gudang!" jelas Aryo.
    "Apa...??" KepSek kaget.
    Ia segera berlari ke arah gudang. Di ikuti oleh Aryo dan Gilang. Setiba di sana, mereka menemukan Desi sudah tak bernyawa dan Jessie yang tergeletak tak sadarkan diri.
     Kemudian jasad Desi segera di kebumikan, sementara Jessie di bawa ke RS terdekat dari sekolah.

Ada Pocong di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang