Bagian 4

759 25 1
                                    

     "Ayo Des... Kita kasih anak songong ini pelajaran." ajak Aryo pada Jessie.
     "Ayo..." sahut Desi.
     Aryo dan Desi kembali menyeret Jessie dengan kasar. Kali ini ia menyeret ke gudang sekolah.
     "Yo, lu yakin kita hukum dia di sini?" tanya Desi sedikit ragu.
     "Kenapa? Lu takut? Takut ada pocong?" ucap Aryo.
     "Mending jangan deh, Yo. Jangan cari gara-gara deh.." Gilang berusaha menasihati Aryo untuk tidak memasuki gudang terlarang itu.
     "Lu juga! Lu percaya sama berita hoax itu? Cemen banget luuu....!"
     "Gue nggak percaya sama yang begituan! Gue nggak takut!" ucap Aryo menyombongkan diri.
     "Terserah lu deh Yo, yang penting gue nggak ikut-ikutan!" ucap Gilang.
     "Lu ngebantah gue?" tanya Aryo. Keningnya di kerutkan.
     "Nggak,," jawab Gilang sambil menggelengkan kepala.
     "Ya udah, kalau begitu lu juga harus masuk." paksa Aryo.
     Akhirnya, mereka, Aryo, Desi, dan Gilang masuk ke dalam gudang yang di larang kepala sekolah untuk di masuki itu.
     Aryo mendorong Jessie hingga terjatuh. Kepalanya terbentur ke arah tumpukan barang-barang bekas yang di tutupi kain.
    "Lu, bakal gue kurung di sini semalaman!" ancam Aryo.
    "Ini akibatnya, kalau lo berani melawan kita!" ucap Desi pula.
     Kemudian, mereka keluar dari gudang itu. Dan meninggal Jessie sendirian di dalamnya.
     "Yo, itu serius dia di tinggal sendirian?" tanya Gilang yang masih takut.
     "Kenapa? Lu nau nemenin dia?"
     "Enggak! Jangan deh, jangan!"

Ada Pocong di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang