Aryo, Desi, dan Gilang menaiki anak tangga satu persatu. Mereka hendak pergi ke rooftop sekolah.
Dari atas rooftop mereka melihat peserta MOS yang sedang menjalani hukuman.
"Lu lihat cewe itu?" Aryo menunjuk ke arah Jessie.
"Lihat..." jawab Desi.
"Gara-gara dia, KepSek marah ke kita!"
"Lu, bener Yo. Kita harus ngasih dia pelajaran biar dia kapok." saran Desi.
"Aduh, gue saranin, mending jangan deh.." ucap Gilang.
"Kenapa?" tanya Desi.
"Gue takut, berurusan sama yang namanya pocong!" cetus Gilang.
"Penakut amat lu..." ledek Aryo.
"Nggak ada yang namanya pocong..." lanjutnya.
Aryo dan Desi pergi dari tempat itu, sementara Gilang masih berdiam diri. Matanya menoleh ke gudang sekolah. Ia melihat sosok yang berbalut dengan kain putih berdiri di pintu gudang. Di atas kepalanya di kucir satu. Wajahnyanya yang menyeramkan membuat Gilang menelan ludah.
"Poooocooooooonggggggg!!!" teriak Gilang sambil berlari ke bawah.
Gilang berlari terpontang-panting hingga menabrak Aryo dan Desi.
"Aduhhh.." rintih Desi.
"Ihhh, lu ngapain sih?" Desi merasa kesal.
"Kaya orang habis lihat setan aja!" sambung Aryo.
"Barusan gue lihat pocong di gudang sekolah, Yo" jelas Gilang dengan nada serak ketakutan.
"Pocongnya suka tuh sama lu.." ledek Desi.
"Aduuhh, ini serius, Des.. Gue lihat pocong!" Gilang berusaha membuat mereka percaya.
"Terserah..." ucap Desi.
Mereka masih menuruni anak tangga. Tiba-tiba langkah Aryo tersendat.
"Eh, kaki gue. Kenapa nih?" Aryo bingung.
"Kaki lu kenapa?" Desi ikut bingung.
"Kaya ada yang megangin." ucap Aryo.
"Masa sih?" kata Desi nggak percaya.
Aryo melihat raut wajah Gilang yang begitu ketakutan.
"Jangan-jangan pocong!" Aryo menakut-nakuti Gilang.
"Yang bener, Yo?" tanya Gilang dengan cemas.
Aryo menggangguk.
"Eh, tolongin donggg!" ucap Aryo merengek.
"Gue takut Des....." Gilang mulai gemetaran.
Desi ikut bingung harus bagaimana.
"Hahahahah....." Aryo ketawa.
"Kok lu ketawa!" Gilang berubah jadi bingung.
"Cemen banget lu. Gue cuma becanda kali!" ucap Aryo.
"Ah, gila lu, Yo. Hampir aja jantung gue copot." ketus Gilang.
"Nggak sekalian aja gigi lu yang copot?" ucap Aryo memandangi Gilang.
Aryo dan Desi tertawa geli.
"Tapi, apa mungkin pocong itu ngikutin kita?" Gilang mulai takut.
"Iya, ngikutin lu." jawab Aryo.
"Aduhhh... Gimana dong, kalau benar pocong itu ngikutin gue?"
"Berarti dia suka sama lu, Lang!" jawab Desi.
Aryo dan Desi kembali tertawa terbahak-bahak.
