Pengenalan

53 7 0
                                    

            Aku melihat gadis itu keluar bersama temannya menuju toko aksesoris, apa yang mereka lakukan? Lama ku perhatikan dan aku menjadi tak sabaran, kenapa aku jadi penasaran dengan gadis itu sih, setelah cukup lama aku berperang dengan pikiran ku akhirnya aku memutuskan untuk memasuki toko tersebut.
        Saat aku memasuki toko tersebut hal pertama yang kulihat adalah gadis itu sedang berlari menuju toilet jadi aku pergi mengobrol sebentar dengan temannya, aku tidak menyangka bahwa teman gadis itu membelikan aku sepasang sepatu yang harganya cukup mahal, tapi aku tidak bisa menolak pemberian itu aku tidak mau membuatnya sedih jadi setelah menerima itu aku teringat belum melihat gadis itu dari tadi  jadi aku memutuskan untuk pergi ketoilet, baru sampai diambang pintu aku melihat gadis itu keluar dari toilet tatapan matanya aku suka itu warna manik mata hitam kecoklatan menarik perhatian ku meskipun aku melihatnya dibalik kacamata itu dan kurasa aku mulai gila dengan ini maksud ku apa apaan ini kenapa aku bisa menyukai gadis seperti ini jelas-jelas dia bukan termasuk tipe ku bahkan kami tidak saling mengenal, sekuat tenaga ku netralkan perasaanku yang semakin menggebu dan bersikap seperti biasa acuh tak acuh pada gadis didepanku ini kemudian berlalu melewatinya.
        Setelah mengatur nafas di dalam toilet aku pun keluar dan mendapati gadis itu bersama temannya sedang berbicara dan akhirnya pergi aku pun mengikuti mereka dan yah bisa dibilang aku mulai gila, dengan sigap aku menaiki motor besar ini dan melaju mengikuti bus itu tapi tiba-tiba ada motor lain yang menyelip ku disaat aku sedang melaju dan kemudian aku mengerem mendadak sempat aku mengumpat pada orang tersebut 'sial!' Hampir aku ketinggalan jejak bus tersebut dan akhirnya aku menemukannya sedang berhenti di halte itu tapi aku tidak melihat gadis itu kemana dia pergi aku cuma melihat temannya saja dan aku tahu bahwa halte ini adalah pemberhentian terakhir bus ini jadi pasti dia sudah pulang kerumahnya dan bertepatan dengan itu aku mengumpat untuk yang kedua kalinya 'sial!' Kemudian teman gadis itu melihat ku dan mau tidak mau aku harus memberinya tumpangan hitung hitung aku berhutang terima kasih padanya.

***

Amelia POV'
        Aku tiba di rumah dan yaa ini laa rumahku terlihat megah tapi menurutku terasa kosong seperti tak berpenghuni, kurasa percuma punya rumah besar,megah,mewah,dan serba ada tapi kau tak bisa merasakan hangatnya kasih sayang keluarga dalam rumah sebesar ini. Menurut pandangan ku aku tidak perlu semua ini yang kuperlukan hanyalah kasih sayang orang tua, dan aku rasa mungkin orang tua ku tidak mau menganggapku sebagai anaknya karena kekurangan ku ya kalian pasti tahu aku hidup dengan satu ginjal dan umurku tidak akan panjang kapan saja maut siap merenggutku. Aku sejak lahir didunia memang ditakdirkan untuk hidup dengan satu ginjal sehingga kehidupanku berbeda dengan orang lain kebanyakan, aku tidak boleh terlalu capek dan aku harus merasakan sakit yang berkelanjutan, dan aku sering merasakan sakit kepala ku disertai mimisan. Aku tahu Tuhan punya sesuatu dibalik semua cobaan yang ku hadapi sekarang ini dan orang tua ku sibuk bekerja di luar negri memang mereka bekerja untuk kehidupan ku, mereka juga setiap bulan mentransfer uang yang tidak sedikit tetapi tetap saja aku merasa kekurangan aku tak butuh harta aku hanya butuh orang tua yang selalu menemaniku saat menghadapi masa masa ku yang tak lama ini. Sekarang aku hanya punya Oma yang selalu merawatku dari aku kecil hingga sekarang aku sudah menganggap Oma orang tua ku dan ya benar orang tua ku sudah pergi bekerja sibuk keluar negri sejak aku menginjak TK jadi Oma sudah mengurusku dengan baik Orang tua ku pulang setahun sekali dan bahkan tak pulang sama sekali aku bahkan bingung apakah aku punya orang tua atau yatim piatu yang jelas inilah kehidupan ku.
      Saat aku memasuki rumah, Oma menyapaku dengan ramah dan disertai dengan pelukan hangatnya, sapaan dan pelukan ini lah yang aku suka dan membuatku ingin cepat-cepat pulang dan menemui Oma. Keberadaan Oma lah yang membuat suasana rumah sebesar ini menjadi begitu hangat.

"Bagaimana hari mu nak?" Tanya Oma sambil melepas pelukan kami.
"Baik Oma seperti biasa" jawab ku dengan senyum yang mengembang.
"Yasudah ganti baju mu kemudian makan yaa Oma sudah masakin kamu makanan kesukaan"
"Baik Oma jawab ku patuh". Kemudian aku pergi kekamarku dilantai 2

I'M OKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang