Hancur

56 8 4
                                    

Jam pulang sekolah akhirnya tiba segera saja ku masukkan semua buku ku ke dalam tas dan bersiap untuk pulang. Aku melihat Niara berjalan keluar tanpa menoleh sedikit pun pada ku 'aneh' biasanya dia langsung menghampiri ku jika jam pulang sekolah, aku harus segera menyusulnya dan bertanya apa yang terjadi.

Di koridor banyak sorot mata menatap ku jijik seakan-akan aku adalah sampah yang sangat merugikan, tapi aku tidak peduli dengan tatapan itu dan segera lanjut mencari dimana Niara berada, tak sengaja saat aku berpapasan dengan beberapa orang aku mendengar mereka tengah membicarakan ku.

"Eh lihat itu bukannya si cupu yaa, sok kecantikan banget sih masih cantikkan Luna"

"Si cupu lewat, pasti dia mau cari Richard dasar nggak tahu malu"

"Si jalang lewat tuh, kita harus jaga jarak sama dia jangan sampe kita ikutan kayak dia"

"Jangan mau berteman sama dia orang nggak tahu diri"

"Ngapain coba deketin Richard dia mah nggak ada apa-apanya dibanding Luna"

"Palingan dia deketin Richard cuma mau numpang tenar aja"

Dan masih banyak lagi, aku tak bisa menahan air mata ini untuk tidak jatuh disaat seperti ini dan saat itu aku melihat Niara sedang berdiri didepan lab bahasa sedang berbicara dengan teman yang lain, keliatannya sangat akrab dan hampir saja pertahanan ku runtuh melihat nya namun segera ku singkirkan dan berjalan mendekatinya.

"Ra, kok lo ninggalin gue?"

"Eh Ra itu si cupu yaa masih aja lu berteman sama dia, mendingan lo jauhin dia deh nanti lo ketularan jadi jalang"

"Tau, ya udah lo beresin dulu masalah lo sama si cupu ini, kita duluan ya"

"Mau apa lo disini Mel?" Jawabnya dingin membuat dada ku sesak serasa diremas oleh ribuan tangan yang siap membunuh ku.

"Lo kenapa sih Ra? Cerita sama gue"

"Mendingan kita nggak usah bertemu dulu Mel beri gue waktu"

"Tapi kenapa Ra? Dimana janji yang dulu pernah kita katakan"

"LO NGGAK PERNAH NGERTI MEL!!!! Gue selalu mencoba supaya persahabatan kita baik-baik aja, gue juga nggak marah kalau kita sama-sama suka pada satu cowo tapi setidaknya lo terus terang sama gue jangan lo pendam sendiri, hati gue lebih sakit kalau sahabat gue sendiri nggak pernah percaya sama gue, harus ya gue dengar tentang lo yang gue nggak tahu dari orang lain, ini udah yang kedua kalinya Mel entah kenapa hati gue benar-benar hancur kali ini"

"Ra semua yang lo denger itu gak bener, lo lebih percaya sama mereka"

"Apa yang gue nggak paham Mel, tanpa gue dengar dari orang pun gue udah tahu kalo lo suka juga dengan Richard kita ini udah bertahun-tahun sahabatan apa yang gue nggak paham dari lo"

[Lo belum tahu gue hidup dengan satu ginjal]

"Maafin gue Ra gue gak bermaksud untuk nutupin semuanya, gue hanya gak mau buat lo sedih cuma gara-gara gue juga suka sama Richard"

"Tapi gue lebih sedih kalo lo nyimpen rahasia dari gue" sungguh demi apapun kami berdua dibanjiri oleh air mata sendiri, kenapa kejadian ini harus terulang lagi sudah cukup kejadian tahun lalu membuat ku trauma dan tidak lagi kumohon.

"Ra gue baru kenal sama Richard jadi gak mungkin kalo secepat ini gue ada perasaan sama dia"

"Mel dengerin gue, semua bisa aja terjadi  tanpa kita sadari apalagi soal cinta yang saling membenci sekali pun bisa saling mencintai dan yang tak saling mengenal pun akan jadi dekat dalam kurun waktu yang tak pasti, semua bisa terjadi seperti keajaiban" aku terdiam semua yang dikatakan Niara benar aku seharusnya berterus terang padanya dan tidak menyimpan rahasia kini aku hanya menyesali ini semua.

I'M OKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang