"HUAAAA! TOLONGIN AAKUU! MAMAAAAA! TAE TAKUTTT!!!"
"TAEHYUNG AYO CEPAT! NTAR KITA KETINGGALAN PESAWATNYA" teriak mama menggelar kek toa dari arah ruang tamu.
"SABAR" teriakku balik baru turun ke bawah sambil narik koper.
Teman-temanku sudah pada pulang semua dan sebelum mereka pulang mereka pada bilang gini.
××× Flashback on ×××
Kami semua sedang berada di ruang tamu dan juga orang tuaku juga baru pulang tadi.
"Yahh.. ini pertemuan terakhir kita ya" ucap Namjoon sedih.
"Huaa aku sedih nih" sedu Jimin menyeka air matanya.
"Kita jangan sampe lostkontak ya" Seokjin menepuk kepalaku.
"Janlup kasih kabar" ucap Yoongi.
"Walaupun kita berpisah jangan pernah melupakan satu sama lain" mengepalkan tangannya keatas.
"Iya-iya udah gih kalian pulang ntar telat sekolahnya" usirku lembut ke mereka semua.
"Malah di husir" kata Jimin dengan muka sedih
"Tau nih" - all
"Bukan gitu elah"
"Yaudah kami pulang jaga ke sehatan bro" pamit Namjoon.
"Sip kalian juga" jawabku sambil tersenyum kotak.
"BTS AKAN SELALU ADA DI HATI KITA" teriak semuanya membentuk bulat sambil saling merangkul.
"Hikss" si Jimin nangis.
"Anjir.. Sedih" umpat Seokjin di sela tangisannya.
"Huhuu" - Hoseok
Yoongi dan Namjoon hanya nangis dalam diam.
"U-udah jangan nangis" ucapku menenangkan mereka semua sekaligus menahan diriku agar tidak menangis.
Orang tuaku cuma ngeliatin dari jauh terus ikutan nangis ngelihat perpisahan yang mengharukan.
"Yaudah kita pulang ya" ucap mereka sambil ngilangin sisa air mata.
"Hati-hati juga dan jaga gebetanku ya. Ah Yoongi hyung" panggilku membuat Yoongi menatapku.
"Apa?"
"Ini kasih ke Jungkook kenangan dariku terima kasih" aku memberikan sebuah gelang kepada Yoongi untuk Jungkook.
"Baiklah"
"Hati-hati sahabatku semuanya! kita akan bertemu lagi di masa mendatang!" seruku kepada mereka, mereka cuma ngaguk sambil ngacungin jempol terus berjalan ke luar dari rumahku.
××× Flashback off ×××
"Sudah di bawa semuakan barang-barang kamu?" tanya mama.
"Iya mah" jawabku.
Aku, mama, sama papah sudah di dalam mobil. Duduk dibelakang bertiga yang membawa mobil adalah supir pribadinya papah.
"Maafin papah ya nak" maaf papah sambil nunduk merasa bersalah.
"Gak papa pah, ini juga untuk kebaikan keluarga kita agar selalu bersama" kataku sambil pasang senyum kotak ke papah.
Papah tersenyum terus meluk aku dan mama juga ikutan meluk, jadilah kami pelukan ala teletubis.
📍At Bandara
Akhirnya kami sudah sampai di bandara lalu masuk ke dalam pesawat yang sudah di cekin oleh mama dan papah.
"Akhirnya santai" ucapku duduk dengan enak sambil bernafas lega .
"Haha, kamu kelelahan ya?" tanya mama.
"Iya mah, antriannya banyak banget mana tadi Tae di gerombolin cewek-cewek" ucapku menghela nafas.
"Haha.. sama kaya papah waktu muda mama kamu cemburu terus liat papah di deketin cewek lain hahaha" kata papah teringgat masa lalu sambil tertawa pelan.
"Ish, jangan di ceritain.. Malu" kata mama malu-malu sambil mukul tangan papah.
"Kamu tidur aja ya" kata mama lagi ke aku.
"Iya mah aku tidur dulu ya" ucapku yang hanya di anguki oleh mama dan papah.
Other pov.
"TIDAKKKK!"
ⓣⓑⓒ.
©takoo-yaki
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence Love ┆ TK ✔️
Fanfiction[ ғɪɴ ] Cinta dalam diam selalu berakhir menyakitkan. ©тαкσσ-уαкι !End 03/04/20 ️WARN! comedy, fluffy, romance, sad ʙxʙ | ᴛᴀᴇᴋᴏᴏᴋ AU