"Lo dimana, Lan? Gue udah sampai di tempat Futsal nih". Dia, Nadia kakak perempuan ku. Yah, sekarang aku ingin ikut menemani dirinya yang ingin menonton pertandingan futsal kekasihnya. Tapi, aku bukan hanya sekedar ingin ikut menemani Nadia, ada tujuan lain yang ingin ku hampiri sekarang.
"Ini sudah di depan gedung futsalnya."
"Tunggu situ, gue kesana". Setelah kalimat itu, telfon pun terputus.
Sekitar 3 menit menunggu didepan gedung futsal yang sangat elit ini pun akhirnya Nadia datang.
"Ayo masuk, keburu mulai pertandingannya". Akhirnya aku dan Nadia memasuki lapangan futsal. Ternyata pertandingan sudah dimulai aku dan Nadia pun menonton di pinggir lapangan yang tak jauh dari tempat istirahat pemain.Disana, orang yang aku tuju untuk kesini sedang bermain bersama kekasih Nadia. Lihat lah, betapa kerennya dia saat bermain sepak bola. Kekasih Nadia pun sama halnya dengan pria yang ku tuju saat ini, dia Arie kekasih Nadia mereka sudah berpacaran selama 3 tahun. Arie sangat terkenal dikalangan football player, dan dia sudah sering lomba sampai Internasional.
"Babak pertama selesai gue mau samperin Arie, lo mau ikut apa tetep disini natap dia dari jauh?". Tanya Nadia dan menatap ku.
"Gue ikut lo aja lah ka." jawab aku dan masih sibuk melihat pria yang menjadi alasan ku ada disini.Babak pertamapun akhirnya berakhir, dengan skor 6-4 dan kelompok Arie dkk saat ini unggul 2 angka dari kelompok lawan.
"Ayok ikut gue." Nadia menggandeng tangan ku untuk menghampiri mereka.Nadia mulai sibuk ke kekasihnya, sedangkan diriku masih menatap pria yang ku tuju dengan gugupnya. Lagi asik-asik menatap pria yang ku tuju tiba-tiba seorang wanita rambut pendek datang menghampiri pria ku, ah bukan dia beluman resmi menjadi pria ku. Tak kusangka wanita itu langsung memeluk pria yang aku nanti-nantikan.
"Selamat ya sayang, babak pertama kelompok kamu unggul 2 angka". Ucap wanita itu."Apa katanya sayang?". Pikir ku
Dan pria yang aku nanti-nanti malah memberi respon yang sama seperti wanita itu. Apa mereka memiliki hubungan yang lebih dari teman? Apa mereka pacaran?. Pikir ku, yah ini adalah pemandangan yang sangat menyedihkan tak pantas untuk dilihat.
Akhirnya aku beranikan diriku menghampirinya.
"Selamat ya, Ardy". Ucap ku
Pria yang ku tuju ia lah Ardy teman ku semasa TK-SD dan kami terpisahkan saat SMP-SMA.
"Hey! Gak nyangka gue, lo dateng hari ini". Ardy mulai berbincang sedikit dengan ku tapi, itu tak lama karena ada pria lain yang sedang melihat ku dengan tatapan kosong.Setelah pertandingan selesai, Arie dkk, aku, Nadia, dan kekasih Ardy memutuskan untuk makan bersama. Yaps, pertandingan akhirnya dimenangi oleh kelompok Arie. Sebagai pertanda kemenangan mereka mengadakan makan bersama, walau ujung-ujungnya bayar masing-masing kecuali lo punya pacar.
"Lo kenapa sih natap gue terus? Risih tau!". Ucap ku ke pria yang dari istirahat babak pertama sampai sekarang, yang kami sudah di restaurant dia masih menatap ku dengan tatapan kosongnya itu.
"Siapa nama lo?". Tanyanya.
Aku pun menatapnya sebentar dan melanjut makan sambil menjawab pertanyaan pria tersebut yang notabennya teman Arie.
"Wulan".
Pria itu bangun dan berdiri dari tempat duduknya, dan dia berdiri disamping tempat ku duduk. Dan sedikit berjongkok dan berbisik.
"Gue tau, lo suka kan sama Ardy". Sontak aku langsung menatapnya dengan tajam, dan aku langsung menggebrak meja dan sukses membuat semuanya menatap ke arah ku dan pria sialan ini.Akhirnya aku memutuskan untuk pulang, tanpa pamit ke semuanya. Saat di ambang pintu pria itu berteriak.
"Nama gue Gerald, inget itu!" aku mendengar teriakannya dan langsung memutuskan keluar restaurant ini dan pulang kerumah."Gerald".
Hey aku bawa cerita baru nih😂
Ini ga ada unsur kpop-kpopan :v sekalinya ada hanya sepercik tak banyak^^Semua yang aku ketik dan tuangkan ke dalam cerita ini pure hasil imajinasi otak ku:v kalau ada kesamaan sama cerita lain mohon di maklumin:) namanya juga umat
Semoga pada suka ya:))
Mari! jangan lupa Vote + Coment ya😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
WULAN
Teen FictionBUKAN KISAH SEORANG BAD BOY YANG BERTEMU BAD GIRL. ATAUPUN KISAH KETOS GALAK BERTEMU ADIK KELAS YANG GALAK JUGA. Awal pertemuan yang tidak terlalu buruk, dan tidak mengesankan juga dan malah merembet ke arah tujuan yang lain. Berniat ingin bertemu...