Wulan POV
Entah sejak kapan, malam ini rasanya lebih indah dari malam-malam sebelumnya. Mungkin aku sekarang sedang teringat-ingat oleh ucapan Gerald saat dikelas.
Flash back on
"Cantik". Gumam Gerald yang terdengar oleh pendengaranku.
Aku langsung menatapnya, tak ada tanda-tanda bahwa Gerald terkejut ataupun salah tingkah, ia malah semakin dalam menatapku.
"Kuping gue gak salah denger ni?". Tanya ku entah untuk siapa.
Gerald menggelengkan kepala "Engga kok, Lan".
Gerald menggenggam kedua tangan ku dan "Lo emang cantik, Lan. Bukan cantik mukanya tapi, hati lo. Hati lo cantik, sampai bisa mengetuk hati gue". Gerald menunjuk jarinya telunjuknya kearah dada ku.
"Gak usah bikin anak orang bullshing, tai". Ucap ku jujur dan menoyor kepala Gerald.
Flash back off.
Mungkin bagi sebagian kaum hawa, kalimat seperti itu adalah kalimat kerdus. Tapi, entah mengapa, hati ku ini mudah sekali ambyar bila ada yang menggombalinya, mungkin ini efect terlalu lama menjomblo.
Aku menatap langit dari balkon kamar ku. Sepertinya, hati yang telah lama beku ini akan segera mencair.
Tapi, apa boleh aku berharap lebih darinya? Apa benar, bahwa ia akan memiliki perasaan yang sama dengan rasa ku ini?.
Banyak sekali pertanyaan dari dalam lubuk hati ku untuk, Gerald. Namun, aku tak berani mengungkapkannya. Bertemu dengannya selalu membuat dunia ku teralihkan begitu saja.
"Padahal kalau diingat-ingat awal ketemu dia tuh gak ada diplanning gue waktu itu".
"Waktu itu kan gue dateng buat ketemu Ardy, dan sekarang malah terjerumus pesona Gerald". Ucap ku. Aku tertawa pelan, aneh ini sungguh aneh.
Rencana Tuhan memang tak ada yang tahu. Disaat aku ingin Ardy yang dekat denganku, Tuhan malah memberi Gerald.
"LAN, MAU IKUT KELUAR GAK?". Teriak Cimit dari arah luar kamar.
Memang punya kakak dua itu gak ada yang beres, mereka bertindak sesuka hati mereka tanpa melihat kondisi adiknya sedang melakukan apa.Aku keluar kamar dan berdiri diambang balkon yang membatasi lantai 1 dan 2. "Mau kemana emang?". Tanya ku.
"Ke pasar malam di JB". Jawab Cimit."Emang ada mobil yak? Bukannya mobil dibawa ayah sama mama?". Aku memastikan.
"Ada motor ini". Jawab Cimit santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
WULAN
Teen FictionBUKAN KISAH SEORANG BAD BOY YANG BERTEMU BAD GIRL. ATAUPUN KISAH KETOS GALAK BERTEMU ADIK KELAS YANG GALAK JUGA. Awal pertemuan yang tidak terlalu buruk, dan tidak mengesankan juga dan malah merembet ke arah tujuan yang lain. Berniat ingin bertemu...