18. cemburu

189 9 6
                                    

Abaikan typo😋

Happy reading💑

Saat ini Alisa dan Reno berada di sebuah taman dekat sekolah. Alisa sedang asik dengan ice cream curianya tadi.

"Asik banget sama ice creamnya yang di samping sampai di kacangi gini" sindir Reno pada Alisa.

Alisa masih tetap makan ice creamnya. Tanpa memerdulikan Reno. Karena memang cuaca yang panas. "Sa!" panggil Reno manja.

"Apa"

"Kok gue di kacangi sih"

"Terus?"

"Terus terus numbur ntar"

Alisa memutar bola matanya jengah. "Eh sa ceritain tadi gimana kamu masih di sekolah. Ak cariin kamu tapi kamu gak ada di mana-mana"

Alisa yang mendengar itu pun tersedak dengan ice cream nya. Ia bingung mau jawab apa? Jika dia jujur nanti yang iya keppsesifannya nambah. Kalau gak jujur dia takut juga sama orang yang mengunci nya di dalam perpustakaan. Alisa tetap butuh perlindungan.

"Kenapa diem. Hem? Tanya Reno mengelus kepala  Alisa dengan lembut.

" eh a it itu tadi ada tugas jadi. Pulang nya lama" ucap Alisa berbohong.

Reno menatap mata Alisa dengan intens. Ada kebohongan yang di mata Alisa yang Reno lihat. Siapa yang bisa berbohong dengan Reno. Coba coba saja berbohong dengan Reno akan langsung memutuskan tali hubungan diantar mereka , apakah itu hubungan sebatas teman,sahabat, keluarga ataupun pacar.

"Kau tau kan konsekuensinya jika berbohong" kata Alisa dengan tatapan tajam dan memajukan wajahnya ke wajah Alisa. Sontak Alisa memundurkan kepalanya.

"Eh, iya iya aku akan jelaskan. Tapi bisakah kamu duduk dengan tegap?" ucap Alisa risi dan semburat merah di pipi Alisa muncul.

Reno memundurkan kepalanya sehingga ada jarak yang lumayan jauh dari sebelum nya. Ya walaupun hanua beberapa centi.

"Ceritakan!" ujar Reno datar.

Alisa mengembuskan nafasnya kasar. Dia mulai kesal kalau Reno sudah bersikap dingin seperti ini. "Tadi itu aku ke kunci di-- stop Reno dengarkan dulu aku. Jangan potong pembicaraan." ucap Alisa ketika Reno ingin membuka suaranya.Sontak Reno mengatupkan mulutnya dan menganggul pasrah. Baru ngedengar terkunci saja Reno hendak protes. Apalagi Reno tau bahwa Alisa menangis dan terkunci berjam jam. Bisa ngamuk pasti. Tapi Alisa ya harus jujur. bagaimanapun kejujuran lebih baik dari pada kebohongan. Suatu hubungan akan berjalan baik apabila ada yang namanya kejujuran dan kepercayaan.

"Aku tadi terkunci di perpustakaan selama kurang lebih tiga jam" ulang Alisa lalu menyendokan ice cream ke mulutnya. "Awalnya aku takut. Tapi ada seorang cowok ganteng,putih,keren,walaupun rada rada oon atau polos entah lah gak ngerti aku. Intinya dia menolong aku dan saat pintu di bukanya aku langsung keluar dan dapat ini" lanjut Alisa sambil mengangkat tangan kanannya yang berisikan ice cream.

"Jadi itu ice cream dari cowok yang nyelamatin kamu" ujar Reno kesal.

Alisa dengan polosnya menganggukan kepala dan saat ingin menyuapkan ice cream kemulutnya.tiba-tiba ice cream itu sudah berpindah ke tanah. Alisa melotot dan mendongakan kepala melihat Reno  yang berusaha menahan emosinya.

"Ke kenapa di buang ice cream nya?"

"Aku sudah bilang jangan dekat cowok selain aku. Apalagi menerima suatu barang apapun itu dari cowok lain. Kalau kamu mau apa apa bilang ke aku. Aku bakal usaha kabulin permintaan kamu"

"Ta-tapi kan tadi panas. Terus aku haus jadi aku ambil aja ice cream nya. Maaf" ucap Alisa yang mulai matanya berkaca kaca. Reno yang melihat Alisa dengan yang sudah hampir mengeluarkan cairan bening langsung memeluk Alisa.

"Maaf, maaf aku terlalu takut kehilangan kamu. Tapi walau bagaimanapun pun aku harus berterima kasih sama orang yang telah menyelamatkan kamu dan aku bakal balas dendan sama orang yang sudah berani nyakiti pacar aku. Siapa orangnya?" tanya Reno lalu mengurai peluakannya terhadap Alisa.

Alisa menggeleng. "Aku gak rau siapa yang nyelamatin aku ak juga gak tahu siapa yanh ngunciin aku dan kamu gak perlu ngelakuin hal aneh sama orang yg udah ngunciin aku. Mungkin dia gak sengaja."

"Bagus kamu gak tahu siapa yang nolongin kamu. Tapi aku bakal bales orang yang udah nyakitin kamu"

Kalau sudah begini mau di apain lagi Reno pasti tidak tinggal diam jika miliknya di ganggu orang lain. Tapi ada hal yang aneh dalam perkataan Reno tadi. Mengapa dia bilang bagus kalau  Alisa tidak mengenali orang yang  menolongnya tadi? Bukankah dia ingin berterimakasi.

"Ren" panggil Alisa

"Hem?"

"Kenapa kamu bilang bagus kalau aku gak kenal cowok yang nolongin aku?"  tanya Alisa penasaran.

"Jadi kamu mau tahu siapa itu cowok hem?. Apa apaan kamu tadi bilang cowok itu putih lah ,ganteng lah, keren lah. Sekeren apasih? Apa itu cowok ngalahin ketamvanan seorang Reno?" kesal Reno. Alisa yang melihat gelagat-gelagat cemburu rasanya ingin tertawa tapi ia tahan. Sampai iya mengembungkan pipinya saat ia menahan tawanya. Memang cowok itu keren,ganteng,putih tapi jika di bandingan dengan Reno masih kerenan Reno sih.

"Kenapa?" tanya Reno datar.

Alisa menggeleng masih menahan tawanya.

"Apanya yang lucu?" tanya Reno yang melihat Alisa seperti menahan tawanya. Alisa mempunyai ide untuk mengerjai Reno.

"Gak ada yang lucu. Tadi kamu tanyakan apa itu cowok yang nolongin aku ngalihin ketamvanan Reno?" Reno diam menunggu jawaban.

"Jawabannya iya. Dia ngalahin seorang Reno dwi anggaskara" jawab Alisa yang langsung di beri tatapan tajam.  Sontak Alisa langsung berlari menjauhi Reno sambil ketawa ketiwi melihat Ekspresi Reno.

"Hey Alisa awas kamunya." teriak  Reno sambil mengejar  Alisa. Sedangkan Alisa terus berlari sesekali melihat kebelakang menjulurkan lidahnya mengejek Reno yang belum bisa mendapatkan Alisa. Reno hanya tersenyum melihat tingkah Alisa yang sangat menggemaskan menurutnya.

Melihatmu tersenyum membuatku bahagia~ Reno

❤❤❤

Tbc

Sorry updatenya lama soalnya author nya sibuk. Gak ada waktu.

Author bakal usahain cepet update
💪

Jangan lupa votmentnya
🙇

Votment membuat author semangat buat nulis nuh cerita.

See you😘

Couple?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang