0.8

687 75 16
                                    

Play that video.  ⬆












Rose terus menjaga Lisa yang sedang koma. Baekhyun sendiri tak berani untuk menemuinya. Ia ingat janjinya dengan stalkernya itu. Sungguh, dia hanya tak ingin ada korban lagi.

" Lisa, bangunlah. " lirih Rose sambil terus memegang tangan Lisa.

Mata Rose memerah—menahan tangis sekuat tenaga. Suaranya mulai serak dan tubuhnya bergetar. Tak lama kemudian, air mata turun jatuh di pipi.

" Maafkan aku. A-aku tidak bisa mencegah oppa-ku. Aku yakin ini perbuatannya. "

" Benarkah? "

Mata Rose langsung melebar mendengar adanya balasan. Fokusnya langsung tertuju pada bayangan seorang pria yang sedang bersandar di dinding rumah sakit.

" J-Jongin oppa? Ke-kenapa kau disini?"

" Bermain-main. Mengecek. "

" Kumohon jangan sakiti Lisa. "

" Tidak lagi. Aku hanya ingin kau. "

" A-apa?? " tangis Rose langsung pecah.

" Ikutlah aku. Maka semua akan baik baik saja. "

" A-apa kau yang merencanakan semua ini? "

" Uhmm, bagaimana ya? Kalau aku bilang 'iya' kau akan apa memangnya? "

Rose meneguk ludahnya sendiri dengan susah payah.

" Tapi untuk kematian Chanyeol dan sekaratnya Lisa—uhmm—menurutmu itu aku?"

" La-lalu kejadian aneh belakangan ini? "

" Seperti anjingnya Chanyeol? Kunci motor itu? Oh astaga Rose! " Jongin terkekeh pelan. " Kau kan tau kalau aku pandai dalam hal seperti itu. "

***

Baekhyun duduk sendirian di salah satu bangku taman rumah sakit. Niatnya akan mengunjungi Lisa. Namun setelah melihat Rose juga ada disana, dia mencoba menunda—menunggu Rose pergi.

" Hei, oppa! "

Baekhyun langsung menoleh dan mendapati Yeri tengah tersenyum ke arahnya dengan lembut.

" Kau disini? Ada apa? " tanya Baekhyun, penasaran.

" Aku periksa. "

" Kau sakit? Kenapa kau tidak per—"

" Sejak kapan kau peduli padaku? "

Baekhyun langsung terdiam.

"Tapi tak apa. Oppa ngapain disini? " tanya balik Yeri.

" Ingin mengunjungi Lisa. "

" Oh, kuharap dia cepat sembuh. " ujar Yeri sambil tertawa kecil.

" Kuharap juga begitu. "

***

Rose berlarian menuju Baekhyun. Akan tetapi, namja itu malah berjalan pergi—menghindarinya.

" Baekhyun-aaa! "

Rose terengah-engah.

" Kumohon berhentilah! Ini sesuatu yang amat penting. "

Tetapi tetap saja Baekhyun tak menggubris. Langkahnya kembali membelah jalanan yang sepi. Rose sendiri tak tinggal diam. Dia berlari mengejar Baekhyun lagi.

" Kena kau! " Rose memeluk Baekhyun erat—dari belakang.

Baekhyun langsung tersentak. Namun pandangannya kembali meneduh.

" Pergilah, Rose. Malam ini sangat dingin. Kau bisa sakit. "

" Hanya kau satu-satunya yang kupunya oppa. Dengarkanlah aku sebelum aku benar benar gila. "

Mendengar suara Rose yang serak dan mulai sesenggukan, Baekhyun langsung berbalik dan memegang kedua bahu sempit gadis itu erat.

" Jongin-oppa kembali. Dia akan membunuhku~"

Tangis Rose langsung pecah dan Baekhyun perlu waktu untuk mencerna semua itu. Namun ketika kepala Rose menubruk dadanya lembut, Baekhyun langsung tersadar dan mencoba bertanya.

" A-apa maksudmu, Rose? Jongin? Ada apa dengan dia? Bukankah dia sudah—"

" Mati? "

Baekhyun menghela napas panjang.

" Dia memalsukan kematiannya."

" Ma-maksudmu? "

" Orang yang mencelakai Chanyeol dan Lisa adalah Jongin-oppa. Dan stalkermu yang sesungguhnya adalah Yeri, adikmu. Mereka bekerja sama. "

***

Teriakan Rose mulai terdengar nyaring dan Baekhyun memandanginya dengan berderai air mata. Mereka disekap di rumah Rose dengan Yeri yang mengikat tangan mereka kuat.

" Rose, " Yeri memanggilnya dengan nada lembut yang dibuat-buat. "Bukankah oppa-mu tersayang sudah menawarkan kesempatan untuk menghentikan penderitaan ini? "

Rose terengah, tak mampu menjawab.

" Jika kau menurutinya, semua akan baik baik saja. "

" Tidak mau! Jongin-oppa tak seharusnya ada disini."

" Bukankah kau yang menyembunyikan identitasnya? Dia sering menyelinap kesana kemari dan kau mengetahuinya, tapi kau diam saja. Dia itu buronan. Tapi kau te—"

" Karena dia oppa-ku sendiri!!!"

Yeri terkekeh pelan. Tangannya kembali mencengkeran pipi Rose keras membuat sang empu kesakitan.

" Yak! Lepaskan dia Yeri! " seru Baekhyun dengan lantang.

Yeri tak menggubris. Tangannya mulai terangkat ke atas—hendak menampar. Namun sebelum telapak tangannya mendarat di pipi Rose, seseorang mencekal tangannya kuat.

" Ini diluar perjanjian, sayang. " JongIn berbisik pelan di telinga Yeri.

" Mianhe. "

Yeri segera beranjak berdiri dan berjongkok di depan Baekhyun yang duduk di lantai.

" Aku mohon hentikan ini, Yeri. " ujar Baekhyun sambil memandang Yeri miris.













" Aku melakukan ini karena aku mencintaimu—













—kakak. "












[]

Vote and comment for "next"

9 Mei 2018

SoHyunSister

Stalking √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang