0.7

726 79 7
                                    

Baekhyun membulatkan matanya nyaris tak berkedip. Tangannya bergetar memegang pinggiran jendela. Ingin sekali dia memanggil, namun nyatanya dia tidak punya keberanian untuk itu.

" PERGIIII !!! "

Lagi lagi teriakan itu terdengar bersamaan dengan bunyi bantingan. Mata Baekhyun bergetar setiap kali melihat barang terlempar. 

Dia melihat Rose melakukan semua itu. Dia melihat dari balik jendela kamarnya—menatap kamar Rose yang kebetulan jendelanya terbuka.

Sesungguhnya Baekhyun takut sekali melihat Rose seperti itu. Namun seketika rasa cemas muncul dan itu membawanya berlari menuju rumah sebelah.

" Rose, " Baekhyun masuk ke kamar Rose dengan tergesa. " Apa yang kau lakukan?? "

Rose membeku mendengar Baekhyun memanggilnya. Secepat kilat dia berbalik dan berhambur ke pelukan Baekhyun yang masih berada di ambang pintu.

" Oppa jahat..  hikss.. dia jahat.. " tangis Rose pecah.

" A-apa? "

" Dia jahat, Baek. Ayo kita pergi. "

" T-tunggu, Rose! "

Baekhyun menahan tangan Rose. Keduanya terdiam beberapa saat sebelum akhirnya Baekhyun memutuskan untuk melangkah maju menjelajahi setiap sudut kamar.

" Tidak ada apa apa disini. Kau kenapa? "

***

Yeri menyilangkan kedua tangannya angkuh memandang ke arah depan dengan kosong.

" JongIn oppa, " panggilnya pelan. "Kau harus laksanakan langkah yang selanjutnya. "

" Tidak bisa. Rose sedang sakit, Yer. Dia depresi lagi "

" Aku tak mau tau. Kau kan sudah berjanji. "

Lawan bicara Yeri hanya diam lalu segera pergi meninggalkan gadis itu.

" Yak! Yeri Kim! Kau berbicara dengan siapa? "

Yeri langsung kaget dan menoleh ke arah sumber suara. Tampak Lisa tengah menatapnya tajam dengan alis berkerut dan tangan mengepal.

" Oh, itu, " Yeri sengaja menggantungkan kalimatnya. "Aku memberikan tugas pada oppa-nya Rose. "

" Y-Yak! Apa kau gila!? "

" Untuk membunuh kau—ooppss—maksudku Chanyeol dulu. "

Mata Lisa sukses membelalak dan tubuhnya mulai bergetar.

" Yeri Kim! Jangan bercanda! Ini—oh astaga! "

Lisa tiba tiba teringat akan keadaan Chanyeol. Lalu dengan cepat dia berbalik dan hendak berlari meninggalkan tempat parkir rumah sakit yang sepi itu. Namun Yeri sudah mencekal tangannya kuat serta tak segan menarik rambutnya.

" Arghhh—mmmhhh! "

Yeri membekap mulut Lisa dan mencoba menyeretnya. Akan tetapi Lisa sudah berhasil menendang gadis itu dan lolos.

" Hati-hati Lisa!! " teriak Yeri dengan nada sok di dramatisir.












BRUKKK!!











" Oh iya, aku lupa. Yang mati duluan itu kau, bukan Chanyeol. "


***

Baekhyun tengah memboncengi Rose untuk pergi ke rumah sakit; menjenguk Chanyeol. Sedari tadi Rose rewel ingin menjenguk namja itu. Awalnya Baekhyun menolak karena gadis itu juga sedang sakit—tak enak badan. Tapi karena Rose terus saja meminta, akhirnya dia tidak bisa menolak.

" Baek, " lirih Rose saat mereka sampai. "Kenapa disitu ramai sekali?"

Baekhyun yang barusan memarkirkan motornya langsung menengok ke arah pandangan Rose. Sekerumpulan perawat tengah menggotong seseorang yang tertabrak di dekat parkiran.

" Rambut oranye itu—"

" Oh, astaga Lisa!!!! " Rose langsung berlari ke sana dan Baekhyun cukup kaget.

" Rose! Tunggu!! "

Kedua orang itu sampai dan langsung membulatkan mata.

" La-Lalisa? "

***

" Keadaannya kritis karena cukup kehilangan darah. Tetapi kami berusaha sebaik mungkin untuk menolongnya. "

" Baik, dokter! Usahakan yang terbaik! " balas Rose dengan mata berkaca-kaca.

" Baek, " Kali ini Rose berbicara pada Baekhyun. "Aku akan telepon orang tua Lisa, kau jaga Chanyeol. "

Baekhyun lekas mengangguk dan  bergegas ke ruangan Chanyeol. Perasaan khawatir menyelimuti, takut kalau terjadi sesuatu pada Chanyeol. Namun, semuanya hilang ketika mendapati Chanyeol masih tertidur dengan lelap di ranjangnya.

" Oh, astaga. Aku pikir— "

Ucapan Baekhyun tak dilanjutkan. Dia memilih mendekat dan mencoba mengecek keadaan Chanyeol.

Napasnya masih ada. Hanya saja—


sangat tidak teratur.


Menyadari adanya kejanggalan, Baekhyun langsung membalikkan badan Chanyeol yang memang tertidur ke arah samping. Seketika itu juga matanya membelalak mendapati leher bagian kiri namja itu bersimbah darah.

Segera Baekhyun memencet tombol alarm untuk memanggil dokter.


Ting!


Ting!





Jantung Baekhyun tiba tiba terpompa dua kali lebih cepat.








Unknown
Kejutanku menarik bukan?
02.23 PM













Hei, aku tak tau siapa kau. Jangan macam macam dengan teman-temanku
02.25 PM













Unknown
Sebenarnya aku membunuh teman temanmu itu agar kau tidak terus bersama mereka. Liriklah aku, sayang.
02.27 PM





Aku tak tau siapa kau!
02.30 PM






Unknown
Yah, kau akan tau nanti. Btw, temanku ingin Rose. Kau harus mengikhlaskan nya ya? Harus jauhi dia. Aku janji setelah itu tak akan ada kejadian buruk lagi.
02.35 PM





Baiklah! Asal jangan sakiti mereka. Aku akan jauhi Rose. Jangan macam macam dengan Rose juga!
02.37 PM
[Read]
















" Anda teman dari Park Chanyeol? " tanya dokter yang baru saja mengecek keadaan teman nya itu.

" I-Iya? " balas Baekhyun dengan nada bergetar.










" Dia sudah meninggal. Ini sepertinya pembunuhan. Kami akan lapor pihak polisi untuk menyelidiki ini. "













[]


Hayoooo, udah jelas kan siapa stalkernya? 

Tidak tega sebenarnya Chanyeol mati :((

Tapi ceritanya emang begitu.

30 April 2018

SoHyun Sister

Stalking √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang