0.3

966 91 0
                                    


" Kok bisa ada di kamu sih? " Chanyeol berseru tak terima sementara Baekhyun hanya menggeleng pelan.

Sekarang, keempat orang yang masih mengenakan seragam khas sekolah itu tengah mengkerubungi anjing kecil berwarna hitam milik Chanyeol.

" Ih ngeri. Masa malem malem anjingnya Chanyeol datang ke rumah kamu Baek? " tanya Lisa dengan suara hampir tercekat di tenggorokan.

" Aku juga gak tau. Pas aku keluar, tiba tiba udah ada dia. "

" Mungkin dia pingin ketemu si Baekhyun, Yeol. Udah deh ga usah cemas. " Rose menimpali.

" Gak bisa begitu, Rose. Toben gak tau jalan rumahnya Baekhyun. " elak Chanyeol yang sudah mengusap-usap kepala anjingnya itu dengan manja.

" Terus kamu nyalahin aku? " suara Baekhyun mulai meninggi.

Chanyeol bungkam karena sudah tidak bisa berkata apa apa lagi. Pandangannya masih terfokus pada Toben, anjingnya. Sementara Lisa dan Rose hanya geleng geleng kepala tak mengerti.

" Tapi emang aneh kalau dia dateng ke sini sendirian. Pasti ada yang bawa. " ujar Lisa yang sudah cukup membuat Baekhyun ingin membenturkan kepalanya ke tembok sekarang juga.

Baekhyun hendak melayangkan satu bentuk protes tapi adiknya Yeri yang baru pulang dari sekolah menyela semuanya.

" Oh, jadi itu anjingnya Chanyeol ya bang? " tanya Yeri yang tentu saja ditujukan pada Baekhyun.

" Hush! Ngawur! Panggil nya pake 'kak' atau 'abang' gitu. " Rose menyolot—maklum karena Yeri dan dia sudah dekat dari kecil.

" Kan aku gak bicara sama Chanyeol. Aku bicaranya sama Baekhyun. "

Rose menepuk jidat nya sendiri sementara Chanyeol terkekeh.

" Iya, dek. Kamu tau gak kenapa anjing itu ada di depan rumah? " Baekhyun menghela napas panjang. "Tau ada orang lewat gitu? "

" Ya mana Yeri tau bang! Kan Yeri nonton TV tadi malem. Dah ah, aku mau bobok. Bye~ " balas Yeri sambil melangkahkan kakinya pergi.

Semua memandangnya tanpa ekspresi. Setelah melihat pintu kamar gadis itu tertutup, baru mereka mengalihkan pandangan ke arah Toben lagi.

" Jangan jangan kamu yang ngambil Tobenku, Baek? " tanya Chanyeol dengan posesif.

" Gila! Mana ada! Jika iya, gak bakal kubalikin ke kamu, Yeol! "

Chanyeol mengangguk-angguk mengerti dengan wajah nelangsa sementara Lisa hanya mengusap punggungnya pelan. Kehilangan Toben merupakan hal yang sangat berat baginya sebab anjing itu sudah setia menemaninya dari awal.

Pun tanpa banyak berkata mereka bubar dan pulang ke rumah masing-masing meninggalkan Baekhyun yang masih membeku.

Karena dari semua yang terjadi, masalahnya ada di Baekhyun. Mulai dari teror hingga anjing Chanyeol yang datang tiba tiba.

***

Rose masuk ke kamarnya dengan langkah gontai. Pasalnya dia sudah cukup dipusingkan dengan masalah sekolah dan sekarang masih ditambah masalah anjingnya Chanyeol. Rose juga sangat penasaran siapa pelakunya. Namun dia juga tidak bisa menuduh Baekhyun begitu saja. Pasti ada orang yang bermain dibelakang semua ini. Terlebih Baekhyun juga sudah bercerita bahwa namja itu merasa sedang dibuntuti dan diteror oleh seorang stalker.

" Dek? "

" Eh, copot... copot.. " Rose terkejut dan langsung menoleh kebelakang. "Ada apa? Plis, jangan ganggu aku dulu ya. Lagi banyak kerjaan. Abang harus kasih waktu buat Rose! "

" Engga kok. Hehehe. Cuman pingin liat keadaan kamu. "

" Basi tau. "

Rose tak menghiraukan namja yang ada di depan pintu itu. Ia segera beranjak dari kasur dan duduk di meja belajarnya—yang langsung berhadapan dengan jendela. Dari situ dia bisa melihat jendela kamar Baekhyun yang masih terang. Entah kenapa belakangan hari ini dia suka mengamati namja itu.

" Udah jangan ngeliatin mulu. "

Rose hanya memutar bola matanya kesal mendengar ucapan lirih dari belakang tubuhnya.

" Nanti kalau kamu ngeliatin dia mulu, bisa suka loh. "

" Gimana kalau Rose beneran suka sama dia ya bang? "

***

Baekhyun membolak-balik bukunya frustasi. Dia harus belajar karena besok ada ujian fisika dengan rumus yang rumit minta ampun. Namun, kejadian tentang anjing Chanyeol terus menghantui dirinya. Sebenarnya dia cukup takut dengan semua ini. Karena yang merasakan ada sesuatu yang aneh adalah dirinya, bukan orang lain yang nyaris menganggapnya berbohong.

" Bang, sini ajarin aku matematika sebentar aja" Yeri melongokan kepalanya melalui pintu yang cukup membuat Baekhyun terkejut.

" Males ah. Lagi ga mood. " balas Baekhyun yang sudah menyandarkan kepalanya di meja.

" Ga bisa gitu dong! Ayolah, bang! " Yeri mulai menarik tangannya dengan kesal—hampir membuat tubuhnya terjatuh. "Kalau abang ga mau, aku juga ga mau buatin tugas prakarya nya abang. "

" IYA DEH IYA!! "

" Biasa aja kali. Ga usah nyolot. "

Pun kedua bersaudara itu berjalan keluar menuju ruang tengah tempat Yeri belajar.

" Ya elah. Kamu belajarnya sambil nonton TV, gimana materinya bisa masuk ke otak???!!" protes Baekhyun dengan muka tertekuk.

Yeri tetap tak menghiraukan. Pun dia mengecilkan volume suara TV dan mulai mendengar instruksi sang kakak.

***

Setelah mengajari Yeri, Baekhyun kembali ke kamarnya. Dia juga banyak tugas yang harus diselesaikan. Namun pandangannya terhenti ketika melihat kunci motor Chanyeol ada di depan pintu kamarnya.

" Lah ini kan tempat nya Chanyeol. Jelas jelas ada gantungan teddy bear nya gini. " Baekhyun mengambil kunci itu. " Terus dia pulang pakai apa kalo kuncinya ada disini? Motornya jalan sendiri—eh? "

Perasaan Baekhyun menjadi tidak enak. Jantungnya berdetak dua kali lipat. Badannya mulai gemetar ketika ia mulai masuk kamar.

Masih sama, tidak terjadi apa apa. Itu cukup membuatnya lega dan hampir menghela napas panjang. Namun bunyi pesan yang masuk membuat tubuhnya kaku kembali.

Ting!

Ting!



Ting!!

[…]

Tya udah selesai pts!!! Yuhhuuu. Seneng tau :")

Walaupun sebenernya ga ada bedanya sih dengan hari biasa. Soalnya dari kemaren Tya juga masih sempetin update buat kalian :3

Kalian tau kenapa? Karena nulis itu udah kayak menjadi bagian dari jiwa Tya. Doain Tya ya biar dapat nilai bagus terus disela kesibukan Tya nulis cerita buat kalian^^

Gomawo-yo.

SoHyun Sister

10 Maret 2018

Stalking √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang