"Adakah sunyi yang lebih indah, selain ketika Aku berada di waktu dan tempat yang sama bersamamu, bernaungan langit dan berpijakan bumi, kamu berbicara seakan-akan aku adalah audience setiamu, Aku tidak suka tapi Aku senang mendengarnya"
~Garis Asa~
Seperti biasa Aldo melewati lorong dimana letak mading berada, sekiranya melihat apakah ada tulisan terbaru Alira, apa yang akan dia bahas, Aldo selalu penasaran
melihat nama pena Alira, membuat Aldo tersenyum akhirnya Alira mulai menulis lagi, mengisahkan harinya dengan kalimat-kalimat yang kadang membuat Aldo penasaran, siapakah orang spesial yang di tuju Aliradalam setiap bait puisinya
Aldo menilisik sekitar, anak-anak masih berlari-larian dan berkumpul di lorong, tandanya waktu masuk masih cukup lama, higga bel berbunyi dan Aldo menuju kelas, setelah kejadian putusnya di sekolah kini Aldo berniat mencari mangsa baru, cukuplah waktu sehari untuk bernafas dari sebuah hubungan.
"woiiii, kemana aja lu?" Sapa Nanda ketika melihat Aldo memasuki kelas"biasa"
"Eh, btw do gue nemu nih mangsa baru buat lu" Ucap Nanda, Aldo hanya menaikkan alis kanannya menjadi simbol bertanya
"Anak kelas 11 IPA D, setau gue dia udah demen sama lu dari lama, ah iya sejak kapan lu ga disukai cewek, gue bingung ya sama cewe-cewe disini, udah tau dan udah sering terjadi kasus patah hati karena di putusin lu, tapi mereka tetap aja mengidolakan lu dan bahkan dengan sukarela mau di jadiin pacar yang ujung-ujungnya lu ngga anggap keberadaanya"
"lu dikasih makan apaan sama Endar, bisa ketularan gitu"
Endar yang merasa namanya disebut, langsung menoleh kebalakang, dia sama sekali tidak menyadari kehadiran Aldo."kapan lu dateng? Tiba-tiba udah nyeut-nyebut nama gue" Tanya Endar dengan nada darat
"gimana mau dapet cewe, lu aja terlalu sibuk sama game, Aldo dateng aja lu nggak tau gimana lu mau tau kalau selama ini ada cewek yang mau deket sama lu" sahut seorang cewek berambut ikal yang duduk di samping Endar
"hah?" Endar hanya menganga tidak menyangka baru kali ini ada cewek yang mau bicara dengannya, ini sebuah pencapaian luar biasa, apa kharismanya mulai terlihat?
"wow" Nanda menyahut dengan sebuah keterkejutan sedangkan Aldo terlihat fokus pada ponselnya, mungkin Aldo sudah mendapat mangsa baru
#
"Denia,cewek cantik dan menjadi idaman anak laki-laki se SMA Candana, menarik" Aldo bermonolog, tepat di hadapannya seorang cewek dengan bandana warna pink sedangasik membaca komik
"makanan kesukaan Steak, minuman kesukaan Air mineral dan status lajang, hah ada yang lebih menarik, Denia Anastasia lahir tepat 18 Oktober dan menyukai seorang pria bernama Gerenaldo"
Ucapan Aldo kini berhasil membuat mata Denia melotot, bagaimana Aldo bisa menemukan mengenai dirinya sedetail itu?
"orang yang lu suka kan didepan lu, ada yang mau lu omongin?" Tanya Aldo,berhasil membuat lawan bicaranya salah tingkah
"Apaan sih" elak Denia dengan senyum malu-malunya
"Lu cantik, lu tau dari sekian banyak cowo yang suka sama lu, gue salahsatunya" Ucap Aldo, dan kini berhasil membuat wajah Denia memerah
"gombal"
"Jangan egois gitu dong, lu senyum di hadapan gue seakan-akan lu ngga taupengaruhnya buat gue apa"
"emang Aku ngga tau" "gue bisa mati, karena jantung gue mau meledak" Aldo mulai mengeluarkan kata-katanya untuk memancing mangsa agar lebih mendekat, tidak tau kapan Aldo akan berhenti menjadikan cewek seorang mainan yang hanya dimainkan ketika bosan dan di buang ketika mendapat yang baru, Aldo tidak pernah berpikir bagaimana kedepannya dan bagaimana pengaruh semua kelakuan Aldo jika ada satu cewek yang ingin dibawa serius, Aldo berpikir hubungan pacaran adalah sebuah permainan dan hanya ada satu cewek yang dia bawa hingga bersaksi di hadapan tuhan, dan cewek itu adalah orang istimewa yang tidak perlu menjadi daftar pacar tapi cukup menjadi Istri.
hubungan Aldo dan Denia berlanjut hingga pada hari dimana pertandingan basket,Aldo mulai memangsa mangsanya yang sudah terjebak ke dalam perangkapnya.
"lu mau jadi kekasih gue?" pertanyaan singkat Aldo sebelum Aldo menggantiseragam sekolahnya dengan baju basket
hanya butuh waktu tiga haribagi Aldo untuk merangkap mangsanya, bukan hal yangasing lagi bagi Aldo, setiap permintaannya tidak pernah ada penolakan."Aku mau ganti baju dulu ya sayang" Ucap Aldo yang membuat wajah Denia memerah
"semangat ya, Aku bakal semangatin kamu dibarisan paling depan, supaya kamu semangat kalau liat Aku" Ucapan Denia membuat Aldo jijik, padahal Aldo sendiri sudah terbiasa dengan kalimat seperti itu, tapi mendengarnya membuat Aldo muak.
pertandingan di mulai, ketika Aldo memasuki lapangan bukan hal yang lumrah suara teriakan para cewek menggemamata Aldo menelisik ke bangku penonton, bukan Denia yang Aldo cari melainkan cewek lain yang akhir-akhir ini tidak bertemu dengannya, obrolan termanis Aldo sepanjang perjalananya itu bersamanya, gadis berambut panjang dengan ikal di bagian bawah dan terkadang dengan rambut di ikat satu membuat Aura cantiknya semakin memancar, Aldo tersenyum sekilas pada Denia yang sudah teriak histeris menyemangati Aldo
"Aldo sayang semangat, kamu pasti menang" Aldo tidak memperdulikan suara Denia karena tepat ketika matanya berputar ke arah pojok dimana hanya ada beberapa penonton yang berasal dari sekolah lawan, Aldo menemukan sosok yang dia cari, Alira.
Alira sedang duduk sambil memegang botol berisikan air lemon, dan handuk kecil yang di sampirkan di bahu kanannya.
handset yang mengganjal telinga dan dua ponsel di tangannya, kenapa jadi terlihat bahwa Alira memihak lawan? Kenapa Alira berada disitu dengan barang-barang yang seharusnya di simpan orang lain"Woy Al, jangan bengong, ambil bolanya" teriakan Fery-teman satu tim- berhasil mengembalikan kesadaran Aldo, pertandingan semakin memanas dan setelah waktu rehat untuk melanjutkan ke pertandingan kedua, mata Aldo tak berhenti menatap lawan mainnya sedang berbicara manis dengan Alira, sudah bisa ditebak Fathur dengan nomor punggung 10 itu kekasih Alira, tapi Aldo tidak bisa langsungmenyimpulkan begitu, bisa aja Fathur adalah saudaranya, karena Aldo yang tidak tau banyak mengenal Alira, tunggu saja sampai acaranya selesai, Aldo akan memperhatikan interaksi mereka secara jelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Kertas Biru
RomanceAneh, perasaan tidak pernah sebecanda ini saling mencari saling menghilang saling menemukan lalu apakah takdir memihak untuk saling menyatukan? nyatanya kita hanya berputar pada satu kubangan takdir yang sama sama-sama menolak takdir yang sudah...