Extra Part - 2 (ARES)

5.1K 265 6
                                    

Pria berpakaian formal itu menjatuhkan tubuh lelahnya ke atas sofa dan kedua tangannya bergerak membuat gerakan menepuk hingga layar TV datar yang melengkung di hadapannya menyala. Sembari menghela nafasnya, ia mulai mengganti-ganti stasiun TV. Namun gerakannya berhenti saat matanya membaca sebuah judul berita yang lebih menjorok pada gosip, yang sedang disiarkan secara langsung.

Our Beautiful Aphrodite Binley Got Engaged?
'Aphrodite Binley Cantik Kita Bertunangan?'

Ares membeku. Ia tidak ingin mendengar berita atau gosip ini. Tapi terkutuklah rasa penasarannya!

"Pada red carpet New York fashion week lalu, model favorit kita Aphrodite Binley tertangkap mengenakan cincin berlian 20 karat seharga 20 juta dolar yang juga dikenakan sang pengusaha muda asal Amerika, Alfred Gale Dalessandro. Keduanya juga pernah tertangkap kamera sedang berlibur ke Perancis bersama Desember lalu. Namun—"

Tiba-tiba TV itu mati. Ares menoleh ke belakang untuk mencari tahu siapa yang mematikan TV itu. Dan ia menemukan adiknya berdiri di sana.

"Kau tidak mengabari kau sudah di Italia?" Ares berdiri dan melangkahkan kakinya ke kitchen isle untuk menuangkan minum.

"Oh tidak perlu repot-repot," Fabian terkekeh melihat kakaknya sedang menuangkan minum yang dikira untuknya.

Namun Ares kemudian malah meneguk minuman itu sendiri. "Ini untukku. Kalau kau mau ambil saja sendiri." Kemudian pria itu berjalan masuk ke kamarnya yang tentu diikuti Fabian.

"Hei kau tidak boleh masuk ke sini!" Ares menahan pintunya saat Fabian hendak masuk. "Kenapa? Apa yang kau sembunyikan di dalam?" tanya Fabian menggoda kakaknya. "Tidak ada. Pergilah!" Namun tentu perintah Ares tidak dituruti Fabian.

Fabian berhenti mendorong pintu itu. Ia terdiam beberapa detik, menunggu Ares pergi dari balik pintu. Saat dirasanya sudah yakin, ia pun membuka pintu itu. Dan sesuai dugaannya, sang kakak masih sibuk mencari kunci pintu kamarnya yang entah ke mana.

"Wah. Aku tidak tahu kau salah satu penggemarnya!" Fabian terpana melihat poster-poster wanita cantik yang tertempel di dinding kamar kakaknya.

Ares panik. Dengan cepat ia menggeret adiknya keluar. Namun sebelum itu, sialnya Fabian sudah mengabadikan dinding penuh poster serta foto sang Aphrodite Binley. "Dasar adik kurang ajar!"

Di luar, Fabian tertawa puas. Ia segera mengirimkan foto tadi ke grup keluarga besarnya sembari menggelengkan kepala dan tersenyum kecil. "Kakakku jatuh cinta padamu, Aphrodite."

His WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang