Natha melangkahkan kakinya menuju taman yang berada di dekat kompleknya. Kaos hitam dan jeans biru Natha gunakan untuk pagi ini. Rasa sejuk pagi bagi Natha menyenangkan. Karena hari ini kampus libur, makanya Natha ingin pergi keluar. Papahnya sedang sibuk di kantornya.
Saat Natha hendak memejamkan matanya tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dari arah belakang.
"Natha!" Panggil seseorang itu. Natha perlahan membuka matanya. Suara seseorang itu sangat familiar di telinganya. Tapi siapa? Akhirnya Natha memilih membalikkan tubuhnya ke belakang.
Matanya terbelalak karena terkejut melihat seseorang di depannya. Dia laki-laki. Air mata Natha kini sudah membendung dan sudah hampir jatuh. Namun, cepat-cepat Natha menghapus air matanya yang belum terjatuh itu. Natha menarik napasnya panjang-panjang kemudian menghembuskannya sangat kasar.
"Jo-Jongsuk?" Ternyata laki-laki itu Jongsuk. Dia adalah mantan kekasih Natha di Korea, Natha memutuskan hubungan mereka karena sikap Jongsuk yang sangat kasar terhadapnya dan juga sangat posesif. Tapi bagaimana bisa dia berada di Indonesia sekarang? Sedang apa dia. "Otokheo----"
"Bagaimana aku bisa disini?" Lagi-lagi Natha terkejut karena Jongsuk berbicara bahasa Indonesia. Darimana dia belajar bahasa Indonesia? Tapi tetap saja logat Koreanya tidak bisa terhilangkan dari nada suaranya. "Natha aku merindukanmu,"
Jongsuk mendekati Natha dan hendak memeluknya, namun Natha langsung mundur karena tidak ingin dipeluk Jongsuk. "Kenapa?"
"Jangan peluk aku! Aku ingin bertanya padamu, sedang apa kau disini dan bagaimana bisa kau bisa berbahasa Indonesia?" Tanya Natha.
Jongsuk menunduk. "Natha, sebelumnya aku minta maaf padamu karena pernah menyakitimu dengan sikapku yang sangat kasar dan terlalu posesif padamu, aku kesini karena aku ingin hubungan kita kembali membaik dan aku bisa berbahasa Indonesia karena aku kursus, ini semua karena aku mencintaimu Natha,"
Natha menampakkan wajah yang sangat tidak percaya. "Maaf? Atas semua yang kau lakukan padaku? Kau minta maaf? Dan apa kau bilang tadi? Kau ingin hubungan kita membaik? Semua itu tidak akan pernah terjadi! Aku sudah terlalu membencimu Jongsuk! Aku benci kau!"
"Maafkan aku Natha, aku tau aku salah," Jongsuk memegang tangan Natha namun dengan cepat Natha menghempaskan tangan Jongsuk.
"Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi! Aku mohon sekarang kau pergi dari hadapanku!" Usir Natha dengan nada suara yang membentak.
"Natha! Aku mohon maafkan aku!" Jongsuk sangat memaksa Natha dan menarik-narik tangan Natha demi meminta maaf padanya. Natha sudah berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jongsuk tapi apa daya? Tenaganya kalah dengan tenaga Jongsuk. Natha menangis meminta tolong tapi apa? Hello ini masih pagi jadi di taman sangat sepi.
"Jongsuk! Aku mohon lepas!" Teriak Natha dengan suara yang penuh lirih.
"Tidak! Maafkan aku dulu!" Bentak Jongsuk.
Brugh!
Tiba-tiba saja ada orang yang mendorong Jongsuk sampai jatuh. Natha menangis dan menatap orang yang menolongnya itu. Dia Meteor, Natha terkejut, ternyata Meteor ada sisi baiknya juga.
"Jangan pernah lo ganggu Natha! Lo lagi ngapain narik-narik tangannya?! Pemaksaan banget lo!" Teriak Meteor memarahi Jongsuk. Meteor menghampiri Natha dan langsung memeluknya. Natha awalnya menolak namun dirinya entah kenapa malah menangis di dalam pelukan Meteor. "Jangan nangis Tha, lo gadiapa-apain kan sama bajingan ini?"
"Kau siapa?!" Tanya Jongsuk bangkit. "Jangan ikut campur urusanku dengannya!"
"Gue cowonya! Emang kenapa?! Dan lo siapa?!" Bentak Meteor balik. Jongsuk terkejut.
"Aku mantannya," jawab Jongsuk dengan suara parau.
"Mantan! Kalau mantan kenapa kayak maksa begitu?! Kalau Nathanya gamau ya gamau! Jangan berani-beraninya lo nyakitin cewe gue! Pergi lo!" Usir Meteor. Jongsuk pun langsung pergi.
Meteor menatap Natha lekat. Sepertinya ada keganjalan berat dalam hati Natha. Wajahnya penuh dengan ketakutan, keringat bercucuran dimana-mana. Air mata yang sudah bertetesan. Aturan napas yang tidak beratur.
"Lo gapapa kan?" Tanya Meteor. Natha mengangguk. "Lo kenapa pagi-pagi ada di sini sih?"
"Ma-makasih Meteor," baru kali ini Natha menyebut namanya. Meteor terdiam mendengar Natha menyebutkan namanya dengan suara lirih. "Gue takut,"
Meteor mengajak Natha untuk duduk di kursi taman. "Lo lagi apa disini Tha? Ini masih lumayan gelap loh,"
"Aku cuma sedang jalan-jalan, Papah sudah pergi ke kantor, hanya itu saja," jawab Natha dengan gelagat ketakutan.
"Kenapa lo takut banget sama cowo Korea itu?" Tanya Meteor. "Kalau iya dia mantan lo, kenapa lo harus sampai ketakutan kayak gini?"
"Dia kasar, saat masih menjalin hubungan denganku, dia begitu kasar, posesif, dia sering memukulku, menjambakku jika sedang berbicara atau berbincang dengan laki-laki lain, aku takut jika bertemu dengan dia, aku akan dipukul atau diapakan saja olehnya," jawab Natha. Meteor merasa iba melihat perempuan yang dia cintai sangat tertekan seperti ini. "Untung kau datang duluan, jika kau tadi tidak datang, aku tidak tau akan seperti apa aku,"
Meteor mengelus puncak rambut Natha. "Udah lo gausah takut lagi, ada gue disini, gue gasuka Tha kalau ada orang lain yang nyakitin orang yang gue sayang,"
Deg. Natha merasa terkejut. Ternyata Meteor tidak berbohong kalau dia mencintainya. Apa harus Natha mulai menerima Meteor? Tapi masih sulit untuk menerimanya. Tapi, dengan apa yang sudah dilakukan Meteor dengan cara membantunya lepas dari Jongsuk, Natha merasa terharu dengan Meteor. Kau benar-benar tulus denganku? Kau tidak sedang main-mainkan denganku? Batin Natha.
"Tha, gue suka sama lo, gue cinta gue sayang sama lo, gue tau lo belum bisa suka sama gue, tapi gue mohon, cobalah buat kenal gue dan cobalah suka sama gue, perlahan Tha," tutur Meteor. Natha menatap Meteor. "Udah-udah, sekarang gue anter lo balik ke rumah lo, dan inget jangan keluar rumah, dan kalau ada apa-apa atau si Jongsuk itu ganggu lo lagi, telepon gue lo tau kan nomer gue?"
Natha mengangguk. Aku akan mencoba menerimamu Teor, maaf selama ini aku selalu acuh padamu, maafkan aku jika selama ini aku bersikap tidak baik padamu, Batin Natha.
Diperjalanan Natha diam saja tidak mengeluarkan sepatah katapun. Kini hatinya sudah tenang lagi tidak seperti tadi yang ketakutan.
"Kau habis kemana?" Tanya Natha. Meteor terkejut, baru kali ini Natha bertanya padanya, ada setan apa yang merasuki Natha hingga dia bertanya.
"Habis dari rumah Riko, tadi malam gue nginep di rumahnya," jawab Meteor menormalkan. "Jangan cuek lagi ya Tha sama gue, gue sayang lo dehhhhh,"
"Gila!" Tutur Natha saat mendengar Meteor mengucapkan kata Alay. Sesampainya di rumah Natha, Natha langsung masuk ke gerbangnya. "Makasih Teor, kau telah menyelamatkanku, dan kau telah menolongku hari ini,"
~~~~
Meteor & Natha
09 - Mei - 2018😊
YOU ARE READING
Meteor2
Teen FictionCast : - Meteor Adipratama - Anatasyah Nathalia Nichols - Glacio Claudio - Rizka Ningtyas - Rere Fauzia - Riko Julian - Elice Gebriel - Ryan Putra Sukma Description : "Jangan Samakan Aku Dengan Dia, Karena Kita Berbeda." - Natha. Kehilangan seseoran...