MUB-5
Masih di situasi yang sama di mana Sakura masih setia menunggu gajiannya yang tak kunjung datang. Ia sudah mencoba menghubungi Sasuke. Namun sewaktu sambungan telepon sudah terhubung, ia tiba-tiba gugup. Apalagi saat mendengar suara berat di seberang sana yang terkesan kaku.
Dan moment telfonan malah hanya saling diam. Sakura blank, melupakan apa yang harus ia tanyakan. Akhirnya kalimat yang berhasil keluar dari mulutnya adalah, "Maaf Bos, tadi kepencet."
Tenten yang melihat Sakura menjadi gemas sendiri. Rasanya ingin sekali menggantikan posisi Sakura dan langsung to the pointt mengatakan hal yang seharusnya diutarakan dengan lancar.
"Bego Lo Ra, tinggal ngomong aja susah amat," omel Tenten.
"Gue... aaarhhgg!" Sakura mengacak rambutnya sendiri. Dia juga tak tahu kenapa tiba-tiba gagu mendadak. Telfonan saja nge'blank, gimana kalau ketemu langsung? Dijamin ambyar. Sakura menggulingkan badannya di karpet ruang tengah. Kesel. Moodnya menjadi buruk seharian ini.
Hari ini ia juga sengaja tidak masuk kerja. Sebenarnya sih itu hanyalah bentuk aksi demonya ke si Bos. Tes ombak aja kalau gak masuk kira-kira dicariin gak ya?
"Daripada gak guna di rumah, mendingan Lo nemenin gue ke kampus."
"Dalem sist," cibir Sakura yang tak terima dikata tak berguna.
Tenten terlihat dandan sangat rapi. Sakura tersenyum kecil melihatnya karena sudah tahu maksud dan tujuan sahabatnya itu. Siapa lagi kalau bukan untuk diperlihatkan ke dosen ganteng, kaya dan baik hati, kalau tidak salah namanya Neji Hyuga. Sudah lama Tenten naksir dosen itu sejak awal masuk kampus.
"Males banget harus ke kampus," gerutu Sakura yang masih memasang wajah masam.
"Nemenin gue doang, Ra, kali aja Lo ketemu Gaara ntar bisa pinjem duit sama dia."
"Gaara?" Sakura begidik.
"Lumayan. Gaara kan duitnya banyak bisa Lo manfaatin sembari nunggu gajian turun."
Sakura bosan. Tenten, Ino sama saja. Kalau ngomongin Gaara pasti ujungnya duit. Pusing.
"Dengerin! Kalau gue minat sama Gaara, udah dari dulu kali gue ajak nikah...ntar pas malem pertama gue cekik sampai mampus biar hartanya jatuh ke tangan gue."
"Sadis!" kata Tenten sambil memberi aplous untuk rencana gila sahabatnya.
"Sinting!"
***
Sakura terpaksa menuruti Tenten untuk menemaninya ke kampus. Tidak sampai masuk ke area kampus, lebih tepatnya dia akan menunggu Tenten sambil nongkrong di kafe yang dulu menjadi tempat favoritnya.
Bete iya, tapi daripada di rumah dan tak melakukan apapun lebih baik di sini nebeng WiFi gratis sambil streaming opa-opa.
"Sialan...yang comeback banyak bener!" gumamnya sambil asik mantengin layar ponselnya. Opa-opa Korea lebih menarik daripada makanan ringan yang ia beli di hadapannya.
"Aawww...Taeyeong rambutnya merah, duh makin gans aja."
"Gantengan juga gue, Ra." Suara seseorang terdengar.
Deg
Sakura tak berani menengok. Telinganya sudah sangat hafal dengan suara ini. Duh.. kenapa tadi gak kepikiran bakal ketemu ni orang? Padahal tadi baru saja diomongin sama Tenten.
"Sakura hey!"
Sakura mendongakkan wajahnya.
"GAARA??" pekik gadis itu kaget. Dia sudah tahu itu suara Gaara, tapi ini beneran Gaara?

KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNIVERSE BOS
Hayran KurguSTATUS REPUBLISH (60 chapter tamat) Sakura kesal karena gaji bulanan yang biasanya ia terima belum juga masuk ke rekening. Ia terpaksa berbicara dengan bosnya-- seseorang yang belum pernah ia temui sebelumnya, untuk meminta kepastian. Sakura tak men...