Chapter 4- Sunderland

249 19 4
                                    

"Hahaha tidak aku hanya bercanda, Ni."

"Dasar kau ini, ayo berangkat."

**

Aku dan Niall beserta yang lainnya sudah sampai di Sunderland. Tempat ini keren sekali. Aku tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata-- cih, drama sekali perkataanku. Dan aku merasa dingin! Aku langsung mencari baju hangatku dan ternyata... AKU TIDAK BAWA.

Saus tartar.

Demi Neptunus makan martabak.

Demi spongebob naik ke daratan

Demi Niall yang kusayangi

Kau tau?! aku tidak bawa baju hangat. Bagaimana ini? Ah aku ingat. Pasti Niall akan memberiku baju hangat. Aku akan membuat muka sok kedinginan HAHAHAHAHAHAHAHA

"Babe, kenapa kau senyum-senyum sendiri? Ayo kita keluar pesawat."

Aku masih tetap diam karena kedinginan.

"Kath? Kau tidak apa-apa kan?" tanya Niall

Aku juga tetap diam. Niall memegang dahiku agar bisa merasakan suhu ditubuhku.

"Astaga Kath kau kenapa? Pakai jaketku dulu. Nanti di hotel kau langsung istirahat ya."

Aku manggut seraya menjawab perkataan Niall. Ini yang kusuka darinya. Candanya, perhatiannya, ketawanya, matanya, semuanya. Niall memang sempurna bagiku. Sangat sempurna.

"OMG KATHLEEN ARE YOU SICK? GET WELL SOON."

Seorang fan berkata itu padaku. Aku ikut senang ternyata mereka men- ship hubunganku dengan Niall. Memang terdengar bodoh, pasangan 6 tahun ini baru heboh sekarang.

"Kath, sekarang kau istirahat saja ya. Aku tak mau kau kenapa-kenapa. Apa kau bawa baju hangat?"

Aku menggelengkan kepala.

"Kenapa bisa tidak bawa? Yasudah kau bisa pakai punyaku nanti."

Aku tidak menyangka bahwa suhu disini sangat dingin. Jadi kuputuskan untuk tidak membawa baju hangat melainkan membawa hot pants.

"Ni" panggilku sambil menarik tangan Niall disaat ia ingin keluar kamarku.

"Ada apa?"

"Temani aku." Aku tau ini manja. Tapi saat ini aku butuh teman. Dan Niallpun juga mau menemaniku. Pacarku memang pengertian.

"Mau ku ambilkan handuk hangat?"

"Boleh."

"Sebentar ya." lalu Niall mengambilkan handuk hangat untukku, dan ia tempelkan ke dahiku. Saat aku memejamkan mata, Niall terus menatapku lalu ia berkata, "Aku sangat menyayangimu, Kath." ditambah dengan ia mencium pipiku. Oh, Niall kau memang the best boy. Mungkin kalau ada ajang seperti itu, aku memilih Niall. Tidak salah lagi.

**

Niall masuk ke kamarku untuk mengecek keadaanku.

"Untung kau sudah mendingan, udara dingin diluar juga tidak seperti kemarin. Sekarang sudah sedikit panas. Mau ikut aku ke arena?"

"Ngapain?"

"check sound"

akhirnya aku ikut dan Niall menyuruhku mengganti baju serta merapihkan diriku.

Aku melihat anak kecil sedang bermain dengan Harry. Anak kecil itu sangat menggemaskan. Dengan penuh penasaran, aku menghampiri Harry.

"Har, siapa nama adik ini?" tanyaku

"Lux. Dia lucu, kan?"

"Sangat lucu"

Niall menghampiriku dan juga Harry untuk menyuruh pergi ke arena. Sesampainya disana, sama seperti konser biasa. Banyak fan diluar arena. Aku tidak tau tujuan mereka, bahkan konser dimulai 2 hari lagi tapi mereka sudah stay didepan arena. ada juga yang membawa tenda. yaampun kau ingin menonton konser atau piknik?

aku bosan sekali disini. batinku

iya, aku bosan. hanya melihat mereka bulak-balik dengan membawa mic dan nyanyi sepanjang jam. sedangkan aku?hanya diam melihat mereka sedari tadi. aku ingat, harusnya aku bangga pada diriku. melihat konser one direction sendirian, seperti private. dan bermain plus berkenalan dengan mereka. satu lagi. aku adalah pacar Niall Horan. apa ada lagi yang lebih lucky dariku ini? sigh. pasti ada. kau bodoh Kath.

"Kath? kau kenapa? bosan?"

"ah tidak aku tak apa-apa. sudah selesai?"

"sudah. dan aku mau jalan-jalan dulu bersama Zayn dan Harry. kau mau ikut?"

aku mengangguk. saat keluar arena, aku berada diantara Niall dan Zayn dilanjut oleh Harry. huh, kurang lucky apa lagi aku? keluar saja diapit dua cowo ganteng. lalu kami pergi ke sebuah toko. tiba-tiba Niall lari kencang.

"Look Harry. That's me!" kata Niall sambil menunjuk poster kardus yang berada dihadapannya. oh i'm dating an idiot. banyak sekali merchandise one direction disini. hampir setiap lorong. saat aku ingin berjalan ke lorong selanjutnya...

"Kath! apakah ini kau? cantik sekali!" kata seorang fan boy.

"excuseme mate, she's not single." niall tiba-tiba datang.

"OH NIALL SHIT. maksudku, kau sangat beruntung mempunyai Kath."

"ya memang, aku sudah tau itu dari lama." setelah mereka mengobrol, dilanjut dengan selfie. lalu Niall share foto itu ke twitter.

"just meet my fan in Sunderland. love ya." Niall memberi caption seperti itu.

"dan aku juga tak lupa selfie denganmu Kath." sama, Niall selfie denganku lalu ia share ke twitter plus instagram.

**

huh, aku lelah sekali. batinku

tok tok tok

"masuk."

"sudah merasa lelah, nona?" ledek Niall. pintar sekali lelaki ini membuatku kesal.

"tidak. hanya sedikit."

"mau ikut denganku? aku ingin mencari udara malam." aku mengangguk. lalu aku dan Niall keluar mencari udara.

"aku capek." ringisku. niall jongkok dihadapanku.

"ayo naik." akupun naik ke punggung niall.

"Huh berat sekali kau." memang seberapa berat diriku? hei aku kurus, asal kalian tahu.

-------

{a/n}

Chapter ini jg blm aku edit jadi maaf kalo bahasanya ancur. Thanks for readinggg, dont be silent riders okay? jangan lupa vomments terutama comments soalnya aku mau tau gimana ceritaku dari chapter awal sampe sekarang--bagus/gaje/etc-- dan maaf kalo ceritanya akhir-akhir ini agak gajelas dan pendek bangettt karena otakku lagi mentok banget-nget-nget. Hehe

-sandra x

Long Distance × n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang