Chapter 12

119 7 0
                                    

Kath's POV

"Dengar, kau tidak bisa seperti ini terus. Yang sudah terjadi, lupakan. Sekarang kau buka lembaran baru. Ini saatnya Kathleen yang baru!"

Entah, aku ragu. Tetapi itu harus.

"Ey Kath. Mau ikut denganku?" Lamunanku membuyar karena Taylor. "Kemana, Tay?" Tanyaku.

Taylor menarik lenganku, "Sudah, ikut saja. Tidak usah bertanya-tanya. Ayo"

Aku diam. "Tetapi aku belum mengganti bajuku" Taylor mendengus, "Tidak usah. Seperti ini saja kau sudah cantik." ia mengedipkan sebelah matanya. Sungguh, Taylor seperti wanita centil kali ini.

Aku menaiki mobil jazz yang dikendarai oleh Taylor. Entah ini mau kemana, kurasa ingin ke starbucks karena kutahu Taylor sangat suka starbucks, sama denganku.

Snap! Tebakanku benar. Karena di dekat rumah Taylor ada starbucks jadi tak jauh perjalanannya. Kulihat sekeliling namun starbucks ini sepi. Hanya ada 2 orang laki-laki di satu meja, 1 orang perempuan di meja lain, dan lainnya.

"Itu dia!" ucap Taylor lalu menarikku. Taylor menghampiri 2 orang laki-laki yang tidak kutahu namanya. "Sudah menunggu lama?" Taylor memulai pembicaraan.

"Tidak terlalu lama, ya kan, Jai?" kurasa laki-laki yang satu bernama Jai dan yang satunya adalah pacar Taylor.

Taylor melihat kearahku, "Oh ya, kenalkan ini sahabat lamaku yang sudah 10 tahun bersahabat. Namanya Kathleen panggil saja Kath. Kath, yang ini Jai, dan yang satu lagi Luke, pacarku."

Jai lebih dulu mengulurkan tangannya, "Jai. Jai Brooks." aku menjabat tangannya. "Kathleen. Kathleen Hazel." Jai mengedipkan sebelah matanya kearahku.

Tidak terlalu buruk. Batinku

"Apa ini perempuan yang sering kau ceritakan? Ah ya, dan aku Luke Brooks." Taylor mengangguk. Nama mereka sama-sama Brooks. Apa ada hubungan keluarga?

"Kau pasti bingung mengapa nama belakang mereka sama. Tapi asal kau tahu, ada lagi temanku yang bernama Beau Brooks." Ucap Taylor. "Jadi kau ingin memesan apa, Kath? Biar aku yang membayarnya" Luke dan Taylor terkekeh.

"Jadi seperti ini caramu mendekati perempuan?" Jai menyikut bahu Luke. "Samakan denganmu saja." kataku seraya menjawab pertanyaan Jai tadi.

"Tay, kau ingin memesan apa? Biar aku yang membayar." Luke seakan menyindir Jai yang berada di sampingnya. Aku duduk berhadapan dengan Jai sedangkan Luke dengan Taylor. Tak lama, Jai pergi ke cashier dan kembali dengan membawa 2 starbucks ditangannya. Kulihat Taylor dan Luke sedang bercakap. Huh, asyik sekali. Sedangkan aku dan Jai hanya diam. Awkward.

"Mau bertukar nomor telepon?" Jai memulai percakapan denganku. "Boleh." Kemudian Jai memberikan ponselnya kepadaku. "Kau ada twitter?" Aku mengangguk. "Masukkan usernamenya" aku menulis usernameku dikolom search. "kathleenxx. Usernamemu simple sekali" Aku tertawa kecil. "menggunakan nama lengkap untuk username twitter itu sudah mainstream, kau tahu?" Jai tersenyum.

Setelah lama di starbucks, aku dan Taylor kembali kerumah Tay.

Hari ini menyenangkan. Batinku, lagi.

Karena apa? Karena aku mempunyai teman baru.

"Bagaimana si Jai itu?" Taylor bertanya. "Tidak terlalu buruk. Ia juga lumayan tampan." jawabku.

"Kurasa kau jatuh cinta, hm?"

Aku tertawa kecil, "Kau. Masih saja sok tahu."

"Kath, Kath, Kath. Sampai kapan kau mau berbohong padaku?" Aku menyerngit, "Sampai kau berbicara dengan benar dan tidak sok tahu lagi."

*

Author's POV

Jai dan Luke sudah sampai ke rumah. Luke memulai pembicaraan. "Jai? Kau menyukainya?"

Jai tertawa kecil. "Kau bercanda?" Luke mendengus kesal, "Apa raut wajahku menandakan kalau aku bercanda?"

Luke terus menatap Jai. "Kau seram, Luke. Berhenti menatapku seperti itu"

Luke kembali ke tempat semula, mengeluarkan ponselnya. Jarinya seperti sedang mengetik.

Di seberang sana, Taylor, mendapat pesan dari pacarnya, Luke.

Drrtt.. Ponsel Taylor bergetar menandakan 1 pesan masuk.

From : Luke Boo

Tay, apa kau berfikiran sama denganku setelah Jai bertemu Kathleen tadi?

Taylor menjawab cepat. Dan ponsel Luke juga bergetar cepat.

From : Tay Boo

Aku berfikiran sama denganmu. Menjodohkan Jai dengan Kathleen. Benar?

Tak lama, ponsel Taylor bergetar lagi.

From : Luke Boo

Yeah! Kau memang satu hati dan satu pikiran dengan ku, Boo. Aku butuh bantuanmu. Tapi kurasa, Jai bisa melakukan ini sendiri. Menurutku, tunggu saja sampai Jai memulai permainannya. Jika mereka tidak berpacaran juga, baru kita pakai rencana ini. Ok? Tidak usah dibalas. Aku tahu kau setuju. Brb xx

Taylor tertawa melihat pesan yang dikirim pacarnya tadi. Kathleen tetap tidak tahu apa yang mereka bicarakan sejak tadi.

--------------------
Holaa ketemu lagi! WAH TAYLOR SAMA LUKE PANGGILANNYA 'BOO' NIH. LONGLAST YA KALIAN. VOMMENT(s) BISA KALI. MAAP KALO ADA TYPO YAK. ALL THE LOVE. S (( biar kaya abang Harry ))

Long Distance × n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang