Chapter 5- Continue My Actifities Without Him/Her

232 18 3
                                    

Kath POV

Tour di Sunderland sudah berakhir. Ini waktunya aku pulang. Pulang kerumah dan melanjutkan aktifitasku tanpa Niall. sulit memang. sangat sulit. Niall adalah satu-satunya laki-laki yang ada di fikiranku. hanya dia. aku jujur, aku sayang padanya. sangat. entahlah, mungkin ia juga merasakan hal yang sama denganku. yah, kalau tidak? Niall tidak akan berkelakuan seperti kemarin-kemarin denganku. menemaniku disaat aku sakit, memberiku perhatian, meminjamkan baju hangatnya untukku, memperkenalkanku kepada para fansnya saat tour di atas panggung, mencium keningku di depan kerumunan semua orang, bilang i love you kepadaku di atas panggung, memberiku surprise dengan mengirimkan box yang sangat besar, membuatkanku sarapan, menegur lelaki yang berani menggodaku, huh sangat banyak memoriku bersama Niall dan kini aku akan meninggalkannya--maksudku liburanku habis dan kembali LDR dengan Niall juga meneruskan kuliahku-- Niall melanjutkan tournya bersama One Direction, menghibur para fansnya, bagaimana ya aktifitas Niall tanpaku? apa ia merasakan seperti ini juga? kuharap iya.

Niall POV

Hari ini. detik ini. jam ini. bulan ini. tahun ini. menit ini. aku tidak lagi bersama Kath. tidak menghabiskan waktuku bersama dia. liburannya telah berakhir, dan terpaksa ia harus kembali kuliah. aku juga melanjutkan tour bersama bandku. tentu saja untuk menghibur para fans. aku kembali LDR dengannya. aku takut ia berpaling ke laki-laki lain. aku takut kehilangannya. sangat takut. disela-sela kesibukanku, aku hanya bisa melepas rinduku dengan call video bersama Kath. tak ada lagi yang bisa kulakukan. aku memang bodoh. tentu saja ada. salah satunya, menghias ruanganku dan call video bersama Kath lalu mengucapkan anniversary. sederhana memang, tapi senyum di wajah Kath mengartikan kalau ia sangat bahagia. aku ingin selalu bersama Kath. hanya itu.

Harry POV

Niall menyendiri. semenjak Kath pergi, Niall lebih suka menyendiri. aku tak tahu kenapa.

"Ni? you okay?"

"eh Har uhm ya aku baik-baik saja."

"ada yang ingin diceritakan kepadaku? ceritalah. ku tau kau sedang ada masalah."

Niall menceritakan semuanya. jadi ia hanya sedikit galau karena esok, mungkin juga beberapa bulan Kath tidak ada disisinya. Mereka hanya bisa berkomunikasi lewat social media. Direct Message salah satunya. BBM, lalu skype, line, dan yang lainnya. aku kasihan melihat Niall. selama ini ia tertawa bersama Kath tapi kali ini tidak.

"sudahlah nanti juga kau terbiasa. bukan Niall yang ku kenal kalau kau terus-terusan menyendiri. asal kau tau Niall yang ku kenal suka membuat lelucon, mengeluarkan kentut yang baunya sangat busuk jika lagi sunyi. tapi kali ini? kau tidak bisa terus-terusan menyendiri, Ni."

"hahaha entahlah aku sedang tidak mood untuk membuat lelucon dan kentut. terimakasih Har."

**

"Har" Niall sepertinya ingin berbicara serius.

"ya?"

"aku rindu Kath."

"pergi hubungi Kath sekarang juga. cepat."

"tapi-" omongan Niall terpotong karena Harry

"Ni? kau sayang padanya? kau rindu? benar? kalau iya, hubungi Kath. karena dia menunggu telepon darimu." Harry memang jago kalau urusan cinta. makanya Niall sering bertanya pada Harry. kalau hanya curhat saja, Niall cerita pada Zayn karena menurut Niall, Zayn pendengar yang baik--mungkin menurut kalian juga?--

Kath POV

sampai sekarang Niall belum menghubungiku. apa ia tidak rindu padaku? hm? aku masih menunggu teleponnya.

Long Distance × n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang