MAAF GAES! Lama gak update!!
Tiba-tiba ide author hilang ditelan bumi dan bingung mau lanjut gimana :'
Terima kasih sebesar ni bumi untuk creativeartblock untuk tidak hanya membuat cover tapi juga men-support author supaya terus bikin cerita :) AKHIRNYA BIKIN AKUN WATTPAD LU :"V
_____________________________________
"Who is gonna save you now?"
Mendengar itu, Racketeer mengutuk Anidier keras-keras.
"Hey! Bisa-bisanya kau mencuri kata-kata dari lagu Infinite yang ada di Sonic Forces!" Bentak Racketeer tidak terima. Anidier langsung mengernyitkan dahi.
"Sonic Forces?" Tanyanya. Kalau Racket punya tangan, dia sudah facepalm sekarang.
"Uh, Racketeer. Bisakah kita lanjut ke bagian di mana kau akan menghajar Anidier karena telah mencuri satu kalimat dari lagu kesukaanmu?" Kata Racket. Racketeer mendecih.
"Siapa yang bilang itu lagu kesukaanku? Itu lagu KESAYANGANku." Dengus Racketeer. "Tapi, ya. Boleh juga."
"Kau akan melawan mereka bertiga Racketeer." Kata Anidier dengan wajah yang unreadable. Mungkin dia bingung dengan apa yang diucapkan Racketeer tadi?
Inalia, dan keduanya yang sepertinya kembar, langsung berjalan ke arah Racketeer. Muka mereka menyiratkan kesombongan. Maksudku, tiga lawan satu? Tch.
RIDICULOUS.
Utterly RIDICULOUS.
Ketiganya pasti menang! Tidak salah lagi.
Ya, kalau yang mereka lawan bukan seseorang seperti Racketeer. Tapi, hey, semua orang kan berbeda. Semua orang memang berbeda dari Racketeer. Tapi tidak ada yang mendapat mimpi mereka menjadi pahlawan dan saat terbangun ada barang ajaib menemani.
"Hey, aku kenal Inalia. Kalian siapa?" Tanya Racketeer, mengangkat tangan kanannya untuk menghentikan ketiganya menyerang secara bersamaan.
"Kita kembar." Jawab lelaki dan perempuan bersaudara itu. Racketeer memutar bola matanya.
"Ya, aku tahu itu, stupid."
Mereka mendengus dan akhirnya menjawab.
"Aku Loozie." Yang laki-laki berkata.
"Aku Snoozie." Diikuti yang perempuan.
Racketeer nyaris tersedak salivanya sendiri.
"Jadi... Loozie and Snoozie atau Snoozie and Loozie?" Tanya Racketeer. Sebelum ada yang bisa menjawab, Racketeer sudah berkata lagi. "Oh, tunggu! Jadi kalian akan menyerang secara bersamaan?"
"Ya." Jawab Inalia.
"Okay." Racketeer melebarkan kakinya. "Fair enough."
Setelah kata-kata itu keluar dari mulut Racketeer, semuanya menyerang secara bersamaan. Racketeer sering melihat di film-film, saat seseorang dikepung dan semuanya berlari padanya, dia akan melompat dan yang mengepungnya akan saling menabrak.
Jadi, ya, dia melompat. Cukup tinggi. Tapi tidak jauh. Refleks, Loozie menangkap kaki Racketeer dan menariknya. Racketeer tersekat dan mengayunkan Racket hingga mengenai ujung rambut Snoozie. Atau itu Loozie? Eh, tadi yang cewek apa yang cowok yang Loozie?
Snoozie mendesis dan melayangkan tinjunya, ingin mengenai Racketeer di mana saja. Yang penting mengenainya.
"Woah!" Seru Racketeer menggunakan batang Racket untuk menahan pukulan itu dan harus cepat menunduk saat kaki Inalia memiliki niat untuk mengenai kepalanya. "Urgh! Santai, dong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Racketeer
PertualanganSemua berawal dari sebuah mimpi yang aneh dan sangat tidak biasa. Tentu, siapapun akan berpikir itu hanya sebuah mimpi yang teramat menyenangkan dan patut diingat tapi tidak bagi perempuan yang satu ini. Dia begitu yakin mimpinya akan menjadi nyata...