“Din,... tunggu aku!”teriaku sambil berlari menghampiri Dinda, sahabat baikku yang sudah hampir 3 tahun bersamaku di SMA .
Dia ini anak yang periang, mudah dekat dengan banyak orang, dan dia ini bisa dikatakan populer di sekolahku. Mungkin karena sifat friendly nya, dan dia pun selalu mengikuti update terbaru.
Aku sangat menyayanginya, walau kadang dia menyebalkan.
“lama sekali sih Rein, kebiasaan kamu tuh kalo udah ngobrol sama Lintang.”ucap Dinda kesal. “ya,ya,.. maaf hehe dia itu banyak ceritanya jadi seru kalo ngobrol tuh”jawabku.Lintang, sahabat cowok yang asik kalo diajak ngobrol. Entah kenapa dia punya banyak bahasan yang cocok denganku, mungkin,... karena dia sudah lama mengenalku.
................................
Terasa ada yang melihatku dari kejauhan, tapi entahlah biarkan saja. Mungkin karena aku berjalan dengan Dinda, jadi banyak yang memperhatikan.“eh Dav, kenapa lu ngeliatin mulu gua?”kata Dinda pada seseorang yang sedang bersandar dipintu kelasnya, kelas Bahasa 1 yang terhalang 2 kelas dari kelasku.
“terpesona lu sama gua?”samber Dinda sambil tertawa kecil. “hah, kaga geer lu”jawabnya dengan dingin.
Dengan membalas menyeringai dinda dan aku langsung pergi dari hadapannya. Ternyata benar dia yang melihat dari kejauhan itu, aneh juga orangnya.
“Din, tadi itu siapa?”tanyaku singkat.
“oh, dia itu sahabat gua baru baru ini”jawabnya sambil menyeringai.
“lah baru?sejak kapan din?”tanyaku lagi. “mungkin,..minggu lalu hehe. Pas dia ulang tahun, gua diajak kepestanya sama temen dia yang sahabat gua juga terus kita kenalan dan sahabatan deh”jelas Dinda.Mm,..ternyata mereka benar benar baru sahabatan pantas saja aku tak mengenalnya, dingin sekali kelihatannya. Tapi mungkin karena aku tak mengenalnya, jadi dia terlihat seperti itu.
.................................
Tetesan air itu menyentuh wajahku, aku suka saat hujan begini. Mungkin karena hujan ini menyejukkan ku.
“kalo hujan tuh neduh, tau.”ucap seseorang di belakangku.
Aku refleks menengok, ternyata itu sahabat barunya Dinda yang tadi siang.”eh iya, gapapa gua udah biasa kok”jawabku.
lalu dia mendahuluiku dan berhenti tiba tiba, aku tersentak menabraknya dari belakang. “sorry, gua yang salah”ucapku cepat.Dia berbalik lalu berkata “iya”.
Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya setelah 10menit berlalu, dan dia tetap melangkah didepanku sedari tadi.
“lu itu sahabatnya Dinda , kan?”tanyaku mencairkan suasana.Tapi dia hanya mengangguk,
”lu seminggu yang lalu ultah ya?happy birth....”belum selesai aku bicara,dia langsung membalikan badannya.“iya,thanks”ucapnya singkat.
Aku terdiam sejenak, masih dalam keadaan berhadapan dengan ku dia menjulurkan tangannya .“gua Davian”katanya, Cowok yang sifatnya dingin dan cuek ini apa mengajakku berkenalan ceritanya? Yasudah hanya tinggal balas dengan perkenalan nama kan?
“hai dingin,aku Rein. Hujan.” Ucapku dalam hati. lalu aku menggapai tangannya “dingin” terasa.
“gua Reina,panggil aja Rein.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Mendung
Romansa"hangat yang selalu bersama hujan, namun hujan selalu menginginkan dingin yang selalu bersama angin."