"Sepi ya." ucapnya, kepada diri sendiri.
Saat ini, Kim Taehyung tiba di depan gerbang dorm mereka. Ia agak bingung karena mobil milik Jungkook sudah ada disini, namun tidak ditemukan orangnya.
'Kupikir ia dan Jimin akan menunggu disini. Karena kondisi kan sedang bahaya. Atau jangan-jangan...'
Penjahat sudah menangkap mereka berdua juga? Pertama Yoongi dan Seokjin, sekarang Jimin dan Jungkook? Situasi benar-benar sudah gawat.
Tapi, pemuda tampan itu sendiri penasaran. Apa benar mereka berada di situasi yang...boleh dikatakan, seperti pada film-film thriller? Namun di sisi lain, Namjoon telah mengabari dirinya bahwa ia sudah menghubungi polisi untuk segera kemari.
Tadinya ia berpikir bahwa polisi sudah tiba duluan dan situasi heboh sudah terjadi, namun kenyataannya tidak. Dorm ini masih kelihatan tentram. Tapi, satu yang aneh. Dari luar sudah terlihat sekali gelapnya dorm itu.
Taehyung memutuskan untuk turun dari mobilnya juga. Sungguh, ia hanya ingin mengecek keadaan. Tapi disisi lain, sebenarnya ia juga memikirkan keempat anggota yang lainnya.
Ia pun berpikir. Bagaimana cara paling aman untuk memantau suatu situasi tanpa terlibat langsung dengan pihak yang dianggap 'membahayakan'? Jawabannya adalah dengan melihat dari atas. Maksud melihat dari atas bagaimana? Lihat saja aksinya nanti.
Taehyung saat ini berjalan ke depan pintu mereka. Dikunci.
Ia pun melirik ke arah meteran listrik di dekat situ. Diputus. Ia sudah menduganya. Berarti penyebab hal ini pasti orang yang pernah mengirimkan Yoongi pesan-pesan berisi ancaman.
Ngomong-ngomong soal Yoongi, Taehyung jadi merasa bersalah karena telah meninggalkan dirinya sendiri. Tapi ia benar-benar ada urusan mendadak, sehingga mereka tidak bisa datang kesini bersama-sama.
Dan tidak tahunya, mendengar kabar ini dari Seokjin...
Disitulah ia sadar bahwa mereka benar-benar mengincar Yoongi, dengan melakukan aksi nekat. Atau mereka memang psikopat, yang melakukan hal seperti ini untuk kesenangan batin? Taehyung tidak tahu.
Taehyung memang gila, karena ia hanya seorang diri dan berani menginjakan kakinya di tempat kejadian perkara. Padahal, Namjoon sudah mengoceh macam-macam tentang harus waspada dan lainnya, namun rasa penasaran Taehyung terlalu besar.
Jadilah disini dia, sedang menarik tangga panjang yang terletak di samping rumah. Jangan tanya kenapa. Fungsi tangga itu tidak lain, tidak bukan adalah untuk mengganti lampu dorm, jika ada yang mati atau rusak. Ya, hal itu mereka sendiri yang melakukannya. Sekaligus jika ada tukang service yang datang, untuk membenarkan AC atau semacamnya.
Untungnya, tangga itu tinggi dan kokoh, sehingga walaupun hanya seorang diri yang memanjat, tangga itu hanya akan diam ditempat. Ia sudah memanjat dan tiba di balkon atas.
'Nah sekarang, tinggal menunggu adanya suara.' pikirnya dalam hati.
Dan benar saja, Taehyung kemudian mendengar suara ricuh dari arah sebelah kiri. Suara tersebut seperti berasal dari rumah kaca mereka.
Taehyung pun tidak segan-segan lompat dari balkon menuju atap yang menutupi rumah lantai satu. Dengan hati-hati, ia menyusuri atap sebelum mengintip dari tempatnya.
Alangkah terkejut dirinya, begitu melihat Seokjin dan Yoongi yang ada dibawah sana. Ada orang lain bersama mereka, dengan pisau ditangannya.
Ini benar-benar berbahaya. Bagaimana Taehyung menolong kedua Hyung-nya?
-o-
"Hmm...harus ku akui, orang Asia memang cantik-cantik. Bahkan para pria nya. Kira-kira akan laku berapakah kalian? Haruskah kubiarkan kalian dalam kondisi hidup atau dengan formalin? Hihihi." tawanya jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lampu Padam | BTS Fanfiction
Fanfiction[EDITED AND RE-PUBLISH] Saat kembali ke dorm mereka, tiba-tiba saja mati lampu. Bagi Seokjin, mati lampu di malam hari merupakan hal yang cukup menegangkan. Ia pun segera mengecek meteran listrik. Ditambah lagi Yoongi yang tidak menjawab panggilann...