Part 6

5.4K 279 0
                                    

>>>>>> VOTE⭐⭐⭐

Seminggu setelah masalah kebocoran video itu berlalu, hotel kembali tenang. Tak ada pengaruh untuk pemasukan. Semua masih dalam taraf aman, begitu pula hidup Arslan beserta jabatannya.

Arslan ikut bahagia melihat sedikit perubahan Anne dan Dave. Mereka mulai bisa saling merendahkan emosi masing-masing. Tak jarang, mereka melakukan koordinasi hanya berdua. Hal itu menunjukkan bahwa hubungan keduanya sebagai rekan kerja semakin baik. Sesuai kesepakatan mereka untuk menjadi rekan kerja.

"Berapa lama perbaikan wifi dilakukan?", tanya Dave.

"Kurang dari satu menit. Bergiliran.", jawab Anne.

"Kenapa Arslan menggunakan orang-orang itu? Payah."

"Itu kondisi tercepat yang bisa dilakukan."

"Lebih baik aku pulang, setelah ini akan banyak protes yang masuk. Aku harus siap energi."

Anne memperhatikan Dave berdiri menyudahi makan malamnya.

"Pergilah. Aku harus kembali ke hotel."

"Ann? Istirahat lebih baik kurasa.", saran Dave.

"Arslan bilang ada yang harus dibahas."

"Pekerjaan?"

"Entahlah. Aku bisa menjawab setelah aku sampai hotel."

Dave berpikir sejenak, mencerna ekspresi Anne.

"Aku akan mengantarmu kesana. Lalu aku tak ada urusan lagi dengan urusan kalian."

"Rumahmu bisa kulihat dari sini. Tidak perlu membuang tenaga. Pulanglah."

"Hey, ini penghormatan karena kau sudah menemaniku makan malam."

"Mmhh... Baiklah."

***

Hari ini ada event besar di G-hotel. Pernikahan mantan Front Office Manager dilangsungkan di hallroom G-Hotel. Banyak pegawai yang mendapat undangan malam nanti.

Dave terlihat menggerutu saat undangan datang di mejanya, beberapa waktu lalu. Walau begitu, dia akan menghargai itikad baik sang senior yang tak terlalu dekat dengan dirinya itu.

Anne memasuki ruangan Dave.

"Kau jadi datang?", tanya Anne.

"Demi menjaga citra baik. Banyak fans yang akan kecewa jika aku tak disana.", jawab Dave.

"Mimpimu. Tapi baguslah, kau butuh kegiatan baru selain bekerja dan tidur di rumah."

"Kau pergi bersama Arslan?"

"Tentu, hanya dia yang siap menjadi pasanganku malam ini."

"Sejauh apa hubungan kalian?", Dave coba menelisik.

"Kau tak tahu? apa diantara lelaki tak pernah terselip pembicaraan tentang wanita?"

"Aku jarang bertemu dengan Arslan. Kami sama-sama sibuk."

Anne menggelengkan kepala mendengar jawaban Dave.

"Kau akan tahu setelah datang ke acara. Jadi, pastikan membawa pasanganmu."

Dave terpaku dan meletakkan pulpen yang sedari tadi ia pegang.

"Aku datang sendiri. Itu cukup."

"How's about...... "

"Stop, jangan bahas Kelly. Bujang lapuk lebih terhormat daripada memiliki pasangan agresif seperti dia."

"Oke... fine. See you there. Pakailah pakaian yang bisa menunjukkan posisimu. Kau hebat tentang itu."

But It's You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang