Luhan mencengkeram kerah jas putih dokter yang menangani Sehun."Kau bohong! Sehun tidak mungkin pergi! katakan padaku kondisi Sehun yang sebenarnya!" teriak laki-laki itu.
Luhan menangis tidak terima disana.
"Hyung sudah."
Suho berusaha menenangkan Luhan walaupun ia sendiri menangis.
Semua member juga terlihat menangis, termasuk Kai. Saat ini maknae line EXO itu menatap ruangan Sehun dengan pandangan kosong. Tetes demi tetes air matanya mulai mengalir, seperti menyiratkan perasaan bersalahnya.
Tak lama kemudian manager datang. Sang manager EXO itu langsung menghampiri Suho dan Kris.
"Apa yang terjadi?" tanya sang manager panik.
Tidak ada sahutan dari kedua leader EXO tersebut.
"Suho! Kris! jelaskan padaku semuanya!"
Kini sang manager mulai khawatir.
Kris dan Suho bukan memberikan jawaban tapi malah menangis semakin keras dan berlutut di hadapan manager. Tentunya hal itu semakin membuat manager frustasi.
Tiba-tiba saja pintu ruangan Sehun terbuka lebar menampakkan beberapa perawat mendorong keluar ranjang rumah sakit, dengan seseorang diatasnya yang tertutup kain putih.
Para member dan sang manager pun memandang seseorang itu.
"Sehun? OH SEHUN!"
Luhan berucap lirih lalu mengejar ranjang yang didorong tersebut. Para member dan manager mengikutinya.
Luhan pun memeluk raga yang tak bernyawa itu.
"Adik ku hiks.. maafkan hyung.. kumohon jangan tinggalkan aku. Hiks bangunlah Oh Sehun! hiks hiks!"
Luhan mengguncang guncangkan tubuh tak bernyawa Sehun. Kemudian para member dan manager berusaha menenangkan Luhan.
"Luhan hentikan! jangan seperti ini, uri maknae pasti akan sedih jika dia melihat kita tidak merelakannya. Kita harus mengikhlaskan nya pergi." ucap sang manager berusaha tegar.
"TIDAK! HIKS SEHUN! HIKS-- OH SEHUN-- HIKS JANGAN PERGI! OH SEHUN!"
Luhan berteriak sambil meronta ronta di pelukan para member saat melihat para petugas rumah sakit mulai membawa Sehun ke ruang jenazah.
Sekarang hanya tersisa sebuah penyesalan.
Kenapa harus berakhir seperti ini?
Jadi inikah yang disebut takdir?
👑 👑 👑
Pagi hari ini menjadi hari yang kelam bagi mereka, suara tangisan bahkan masih terdengar sejak semalam.
Para member terpaksa kembali ke dorm setelah menghadiri upacara kematian Sehun, dengan air mata yang tetap setia mengalir membasahi pipi mereka tentunya.
Sangat banyak berita tentang kabar bahwa sang maknae EXO kini telah tiada. Bahkan kabar ini telah diketahui seluruh dunia mengingat bagaimana ramainya kediaman Sehun dan di media sosial tadi.
Mereka kehilangan sosok Sehun.
Banyak sekali para EXO-L dan artis lain yang menghadiri upacara kematian Sehun. Bahkan hari ini juga dunia benar benar berduka, di kediaman Sehun tadi pun hanya terdengar suara tangisan.
Jadi seperti ini kah rasanya kehilangan seseorang yang sangat berarti untuk kita?
Pantaskah mereka menyesal sekarang?
👑 👑 👑
Para member kembali ke kamarnya masing-masing. Suasana dorm yang biasanya sangat berisik, kini menjadi sangat hening. Tidak ada yang bicara hingga sekarang, raut wajah mereka pun tampak begitu sedih.
~ Leader - Maknae Room ~
Suho melangkahkan kakinya ke arah ranjang Sehun.
Direbahkan tubuhnya diranjang sang maknae. Aroma tubuh Sehun menyeruak ke dalam penciumannya.
Tes..
Satu tetes air mata penyesalan kembali mengalir di pipinya, perlahan tanpa sebuah isakan.
"Maafkan hyung.. maafkan hyung sehun." lirih Suho.
Tanpa terasa, matanya mulai berat. Akhirnya Suho jatuh terlelap bersama penyesalannya.
👑 👑 👑
Kami membuka mata, sedikit terkejut dengan yang kami lihat saat ini.
Benar benar-- indah?
"Dimana kita?" tanya Chen sambil mengedarkan pandangannya.
"Entahlah, tapi ini indah sekali." ucap Kris
Ya, mereka sekarang berada di padang rumput yang luas dan sangat indah.
Tiba-tiba ada seseorang yang berjalan mendekat kearah mereka berdiri.
"Siapa dia?" heran Baekhyun.
Tidak ada yang menjawab hingga seseorang itu sampai di hadapan mereka. Semua member membelalak tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST URI MAKNAE
Fanfiction{REVISI} Kisah Oh Sehun, sang maknae kecil yang berjuang ditengah penderitaan hidupnya. Awalnya Sehun hanya ingin bermain dengan para Hyung, namun mereka memandang bukan seperti yang Sehun harapkan. "Kami membencinya" "Dia selalu merepotkan orang la...