"Ya, dalam buku ini kau akan mati-"
Perkataan malaikat itu terhenti ketika melihat takdir kematian Sehun yang tertulis dalam bukunya, takdirnya berubah. Malaikat itu menghela nafas kesal.
"Kau tidak akan mati hari ini" ucapnya datar.
Sehun mengrenyit bingung.
"Takdirmu berubah, waktu kematianmu bukanlah sekarang namun besok sore. Aku sarankan kau untuk menggunakan sisa waktu mu sebaik mungkin."
Setelah menghilangnya sosok itu, Sehun terdiam di buatnya.
'Besok sore? bukankah itu tepat saat konser? berarti waktu ku hanya sehari' batin sehun sendu.
Anggota termuda tersebut melamun, hingga tidak sadar semua kakaknya sudah terbangun dan mulai menghampiri.
"Sehun! hei, Oh Sehun!" panggil Luhan berusaha menyadarkan Sehun dari lamunan.
"A-ada apa hyung?" jawab sehun gugup.
"Kau ini kenapa melamun begitu?" tanya Luhan kebingungan.
"Aku baik baik saja, hehe iya baik baik saja!" balas Sehun sambil tertawa hambar.
Luhan menatap Sehun aneh. Ia menyadarinya, terasa ada yang mengganjal di sini.
"Apa ada yang kau sembunyikan?" tanya Luhan menyelidik.
"Tidak." jawab Sehun tenang.
Luhan menghela nafas lalu mengangguk, mungkin tadi perasaannya saja.
🍃 🍃 🍃
Sehun merasa bahwa waktu benar-benar cepat berlalu. Padahal ia ingin lebih banyak menghabiskan waktunya bersama para kakaknya. Tapi apa dayanya juga, mereka sibuk berlatih untuk mempersiapkan tour konser besok.
Tak lama setelah itu, ia merasakan tangannya tertetes sesuatu. Saat Sehun menunduk, ia melihat cairan merah mulai menetes dari hidungnya. Sial, darahnya keluar lagi.
Sehun mencoba mengusapnya, tapi rasa sakit yang menghunus kepalanya menghentikan gerakan tangan itu. Sakit sekali, seperti terasa dipukul dengan besi.
"Eunghh.." Sehun mengerang lirih merasakan sakit kepalanya yang tak kunjung reda.
Tangannya mencoba meraih ponselnya untuk menghubungi para kakaknya, tapi tak ada yang mengangkat sama sekali. Sehun terus mencoba menghubungi mereka hingga akhirnya ia merasa tubuhnya begitu ringan sekarang. Nafasnya memberat, pandangannya mengabur, lalu sedetik kemudian Sehun merasakan tubuhnya limbung.
Sementara itu, di mobil EXO sedang terjadi keheningan. Semua member tampak lelah. Bahkan kini semuanya sudah tertidur kecuali Suho, Kris dan Luhan. Luhan yang mulai bosan dengan keheningan akhirnya mengecek ponselnya. Ia melihat banyak notifikasi panggilan tidak terjawab dari Sehun. Seketika itu pula perasaannya tidak enak.
"Suho, Kris! ketika aku mengecek ponselku tadi, aku menemukan banyak notifikasi panggilan tidak terjawab dari Sehun. Apa terjadi sesuatu? bagaimana ini?" ucap Luhan dengan panik kepada kedua leader EXO tersebut.
Kedua leader EXO itu sempat berpikir sejenak, mereka ingat bahwa tadi ponsel mereka juga terus berdering. Namun tidak ada waktu untuk sekedar menjawab panggilan tersebut. Kris dan Suho serempak mengecek ponselnya masing-masing.
Dan benar saja, di ponsel mereka juga banyak notifikasi panggilan tidak terjawab dari Sehun. Sial, ada apa ini?
Mereka ikut panik di buatnya. Tapi mereka hanya bisa menunggu dan berharap semoga Sehun baik-baik saja.
~Seoul International Hospital~
Semua anggota beserta manager mereka tengah berjalan terburu-buru ke arah ruangan Sehun. Mereka melihat seorang dokter baru saja keluar dari ruangan Sehun.
"Dokter, bagaimana kondisi Sehun saat ini?" tanya manager cepat.
Sang dokter menghela nafas berat, "Kondisi pasien sudah membaik setelah hilang kesadaran selama beberapa saat. Kami melakukan pemeriksaan lanjutan kembali, dan kami mendapati sel kankernya sudah menyebar ke seluruh tubuh, artinya kondisi ini berada pada stadium empat." jelas dokter tersebut.
Semuanya terpaku di tempat mereka berdiri saat ini. Terlalu terkejut atas yang mereka dengar baru saja.
"Apa kami boleh menjenguknya?" tanya manager lagi.
"Tentu saja, tapi saya harap untuk selalu menjaga ketenangan. Kalau begitu saya permisi."
"Baik, terima kasih."
"Terima kasih, dok."
"Terima kasih, dokter."
Manager membuka pintu ruangan Sehun. Terlihat si anggota termuda EXO sedang tertidur di ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat sekali, bibirnya benar-benar memutih.
Mereka menatap kondisi Sehun dengan sedih, tolong biarkan mereka membayar penyesalannya. Jangan dulu biarkan Sehun pergi, tolong jangan.
Tetaplah di sini, Oh Sehun.

KAMU SEDANG MEMBACA
BEST URI MAKNAE
Fanfiction{REVISI} Kisah Oh Sehun, sang maknae kecil yang berjuang ditengah penderitaan hidupnya. Awalnya Sehun hanya ingin bermain dengan para Hyung, namun mereka memandang bukan seperti yang Sehun harapkan. "Kami membencinya" "Dia selalu merepotkan orang la...