Best Uri Maknae Chap. 8

7K 481 5
                                    

"Maafkan kami Sehan, maafkan kami hiks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan kami Sehan, maafkan kami hiks.. kami menyesal.. hiks.."

Luhan terus meminta maaf kepada Sehan hingga bersujud di hadapan laki-laki itu. Sehan yang tidak tega melihat para member EXO langsung angkat bicara.

"Berdirilah.. aku sudah memaafkan kalian." Sehan berkata lirih.

Luhan sempat tertegun kemudian berdiri, laki-laki itu memeluk Sehan dengan erat diikuti oleh member member lain.

"Terima kasih, terima kasih Sehan. Kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi." ucap Luhan dengan senyuman walaupun ia masih terisak sesekali.

"Iya, aku tahu. Aku pegang janji kalian." ucap Sehan yang juga terisak pelan.

Suasana di ruangan itu menjadi haru, sungguh hati mereka lega. Beban pembalasan untuk mereka seakan terangkat, mereka berani bertaruh belum pernah merasa selega ini.

Mereka larut dalam suka cita, tetapi sebuah suara menghentikannya.

"Sampai kapan kalian akan berpelukan seperti itu huh?!" ucap seseorang itu dengan kesal, walaupun masih tampak sekali terdengar lemas.

Semua menoleh ke sumber suara. Dalam sekejap mata mereka membulat sempurna.

"Sehun? O-Oh Sehun?" kata Suho terbata-bata.

"Hehe, halo Hyung." sapa sang maknae dengan cengirannya.

Dalam sekejap semuanya memekik tidak percaya. Apa ini sungguh Sehun mereka?

"Bodoh! mengapa kau lakukan ini pada kami huh?" ucap Sehan sembari memukul kepala adiknya pelan.

"Tidak tahu kah kau betapa kami sangat mencemaskanmu, maknae kecil?" ucap Luhan sedikit kesal.

"Hei, maknae jahil! kau tahu? aku merindukanmu, bodoh!" Kris menambahkan.

"Hei, aku ingin minta maaf padamu, tapi kau malah tertidur lama sekali. Aku sungguh meminta maaf, Sehun." kini Kai yang berucap.

Sehun menatap semuanya sambil tersenyum kecil.

"Maaf, kupikir kalian akan bahagia tanpa aku." suaranya kini terdengar lirih.

"Apa yang kau bicarakan? kami menyesal sempat menjauhimu saat itu." Suho menimpali.

"Aku tahu," balas Sehun dengan senyum pahit yang samar jika mereka tak melihatnya dengan jeli.

Seketika atmosfer di ruang itu menjadi emosional. Sehan yang pertama menyadari berusaha mengalihkan pembicaraan. Sudah cukup duka yang mereka semua alami pikirnya.

"Sehun, apa kau lapar?" tanyanya kepada Sang adik.

"Iya hyung, sehun sangat lapar." Sehun menjawab disertai dengan aegyo, membuat beberapa orang di sana tertawa gemas.

"Baiklah, akan hyung belikan sebentar."

Baru saja Sehan akan beranjak, tapi buru-buru Sehun menyelanya.

"Tidak, aku tidak mau kalau hyung yang belikan, aku hanya mengharap dibelikan makanan dari seseorang."

Kini Sehun memasang wajah polosnya.

"Siapa?" tanya semua member EXO dan Sehan serempak.

Sehun mengarahkan pandangannya pada seorang member EXO, siapa lagi jika bukan Sang leader Suho.

Semua mengikuti arah pandang Sehun.

Suho yang merasa diperhatikan orang banyak lantas menjadi gugup

"A-apa?" demi celana dalam emasnya, Suho bersumpah jika sekarang perasaannya sungguh tidak enak. Kalian pasti tau apa yang terjadi berikutnya...



👑  👑  👑



Para member dan Sehan sekarang sedang menikmati makanan, semuanya terlihat santai memakan makanan kecuali Suho yang kini berwajah masam.

"Hei! kau ini kenapa berwajah seperti itu?" tanya Sehan.

Semua member berusaha menahan tawanya sekuat tenaga.

"Kau tidak akan jatuh miskin setelah ini hyung, jadi tenangkan dirimu hahaha!" timpal Baekhyun diiringi tawa semua member.

Sehun hanya tersenyum kecil melihat mereka kembali akrab.

Tiba-tiba Sang maknae merasakan kepalanya berdenyut-denyut sangat kuat bahkan tanpa ia sadari darah mulai mengalir dari hidungnya.

Tao yang melihat itu langsung serangan panik.

..tidak, apalagi ini Tuhan?

"Sehun kau mimisan!" teriak Tao keras membuat semuanya menoleh kearah Sehun.

Wajah Sehun memucat seketika, ia menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang luar biasa itu. Tangannya meremat kencang selimut yang menutupinya.

"Sehun, kau baik-baik saja?" tanya Sehan mencoba mendekat.

Dan benar saja, sesaat kemudian kesadaran Sehun menghilang. Semua lantas panik dengan situasi ini. Suho bergegas memencet tombol kode blue untuk memanggil dokter.

Tidak lama setelahnya, tim dokter datang dengan berbagai peralatan. Sehan tak mengerti kondisi adiknya, ia hanya termenung sebelum akhirnya ditarik Baekhyun untuk menjauh.

Kini mereka ada di depan kamar rawat Sehun dengan perasaan cemas, tuan dan nyonya Oh juga sudah datang setelah selesai mengurus administrasi. Mereka menangkupkan tangan sebagai simbol berdoa kepada Tuhannya masing-masing.

Tak lama kemudian, dokter keluar dengan raut sulit diartikan.

Kumohon..

BEST URI MAKNAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang