02

142 19 1
                                    

Happy reading :D
Please vote and comment

Keesokan paginya, Sohye tetap pergi ke sekolah karena bibi Yuni (pembantu di rumah Sohye) dan ibunya memaksanya untuk tetap sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan paginya, Sohye tetap pergi ke sekolah karena bibi Yuni (pembantu di rumah Sohye) dan ibunya memaksanya untuk tetap sekolah. Ibunya bilang tidak perlu khawatir karena disana sudah ada perawat dan bibinya yang akan menjaga ibunya di rumah.
Tetapi, sejak dia berjalan berangkat dari rumah ke sekolah, hatinya masih saja gelisah dan khawatir akan keadaan ibunya yang masih terluka.

Sesampainya di sekolah, dia langsung masuk ke kelasnya dengan wajah yang gelisah. Tanpa sadar, bangku yang ada didepan Sohye ada yang mendudukinya. Karena kemarin tidak ada yang duduk dimeja itu sebelumnya. Kelihatannya yang duduk didepan Sohye seorang anak laki-laki. Anak itu sedang tidur dimejanya.

Ketika pak guru datang, anak laki-laki itu masih tidur, Sohye membangunkan anak itu, lalu anak itu berteriak "Hei... Jangan ganggu waktu tidur gue, kalo ga mau gue hajar!"

Sohyepun kaget, kemudian pak guru menghampiri anak itu. "Kamu bilang apa kalau aku bangunkan?"

"Gue akan hajar lo, sampe lo ga berani ganggu waktu tidur gue lagi!" sontak anak itu kaget, dia dengar suara guru. Diapun bangun dan melihat wajah pak guru yang dari tadi marah dengan kelakuan anak itu.

"Kamu ini masih belum kapok juga ya, bahkan sampai kamu disekors sebulan masih saja kelakuanmu seperti anak kecil. Kamu udah SMA. Sekarang kamu ikut ke ruangan bapak."

"Argh, sialan. Heh lo, awas aja nanti gara-gara lo, gue jadi kena lagi. Tunggu aja pembalasan gue"

Anak itu pergi dengan pak guru. Sohye masih tidak tahu siapa nama anak itu.

"Eh, tuh anak ga dikeluarin aja dari sekolah ya"

"Emang dasar anak preman, bisanya cuma nyari masalah aja tuh anak"

"Pagi-pagi udah nyari masalah aja, keluarin aja tuh anak"

Seketika kelaspun menjadi ramai dan membicarakan anak itu. Sohye bertanya pada teman dibelakangnya.
"Hei, tadi anak yang ada didepanku namanya siapa? Aku baru lihat hari ini, kemarin dia tidak masuk."

"Dia namanya Park Woojin, dia anak yang suka nyari masalah disekolah. Kamu jangan cari masalah sama dia. Aku saja takut berbicara dan melihat wajahnya. Dia udah sering dapat hukuman dan kena sekors. Dia sebelumnya kena sekors karena berkelahi dengan murid dari sekolah lain."

Mendengar penjelasan dari teman sebelahnya, Sohye jadi takut karena anak itu duduk didepannya dan terlihat kesal ketika akan pergi ke ruang guru.

"Hei, ngomong-ngomong kita belum kenalan sejak kemarin. Namaku Jeon Somi, kau bisa memanggilku Somi."

Sadness in a Smile [Sohye] (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang