Dibalik indahnya senyuman, ada luka yang membekas.
Awalnya emang ngebosenin, tapi baca sampek selesai ya. 🙏😊
Please votment ya gaes 🙏🙏🙏
Main cast nya random grup
-✅beberapa bahasa non baku🚫
-✅typo banyak
-✅lama update karna butuh inspirasi💡
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Sohye ijin tidak masuk sekolah dulu, karena akan merawat ibunya untuk sehari. Sohye tidak tega meninggalkan ibunya meskipun sudah ada yang akan merawatnya.
"Sohye kamu seharusnya sekolah bukan merawat ibu disini, kan sudah ada bibi" ucap ibu Sohye.
"Tidak bisa, aku juga ingin merawatmu, okaasan. Aku selalu khawatir tentangmu" bantah Sohye.
Tidak lama kemudian, bibi Yuni masuk ke kamar. "Nona Sohye, ada yang mencarimu. Dia bilang dia kenalan anda."
Sohye bingung, siapa yang datang disaat jam sekolah begini. Teman-temannya masih ada disekolah tentunya. Akhirnya, dia memutuskan untuk turun dan melihat.
Sontak orang yang melihat Sohye turun, dia langsung menghampiri dan memeluk Sohye. "Sohye..! Udah lama sekali kita ga ketemu. Ternyata lo lebih tinggi yang gue kira. Gue langsung kesini denger ada tetangga baru dan ternyata itu lo!" ucap orang itu.
"Maaf kamu siapa, aku ga kenal kamu. Apa kita pernah ketemu?" Sohye masih kebingungan, sementara orang tadi malah memukul dahinya.
"Ya ampun, udah ga pernah ketemu 3 tahun lo udah lupa sama gue?!. Kamu jahat banget sih." ucapnya dengan nada rada sedih dan alay.
"Ini gue, Chou Tzuyu. Kakak kelas lo waktu SD. Dasar pikun lo tuh ya!" Sohye langsung ingat dan menganggukkan kepalanya.
"Lo kapan pindah kesini? Dan sekolah dimana lo?" ucapnya dengan cepat.
"Minggu lalu aku pindah, aku sekolah di SMA Sevit." ucap Sohye.
"Wah, brarti kita satu sekolah lagi. Dan gue bisa jaga lo lagi kali ini. Apa sejauh ini ada yang sudah ngeganggu lo? Lo harus jujur sama gue"
Sohye ingin bilang, kalau yang mengganggunya sementara ini adalah Woojin. Tapi dia hanya diam dan tersenyum. "Belum ada kok. Ga usah khawatir kak." Tzuyu hanya bisa melihat dengan mata yang penuh curiga dan mengangguk saja.
"Kenapa kak Tzuyu ga masuk sekolah? Bukannya ini masih waktu sekolah ya?" tanya Sohye.
"Gue habis traveling, gue bosan disekolah terus karena ga ada yang menarik. Kan lo sudah tau apa yang gue pengen kalo udah berumur 17 tahun." ucapnya.
"Tapi, karena lo udah satu sekolah dengan gue, gue bakal pergi sekolah untuk nemenin lo"
"Dasar kak Tzuyu, sekolah kalau ada perlunya doang." ucap Sohye. Tzuyu hanya tertawa cengingiran.
"Ih.., sekarang lo kalo ngomong aku-kamu sih, formal banget tau ga. Udah pakek gue-lo aja lebih akrab, kayak dulu." ucapnya yang kesal dengan cara bicara Sohye.
"Okaasan yang memintaku berbicara seperti ini, karena dia bilang jika ingin mendapatkan teman baru di sekolah. Aku harus berbicara yang formal seperti ini" jelasnya.
"Tapi gue ga suka cara lo bicara sama gue"
"Ya, kakak harus terbiasa aja mulai sekarang. Awalnya aku juga ngga nyaman, tapi seiring waktu aku jadi udah terbiasa." ucapnya.
"Ya udah deh, iya aja" ucap Tzuyu dengan nada sedikit kesal.
"Ya udah, kakak mau minum apa biar aku buatin"
"Ga usah, gue kesini cume pengen ketemu lo sama nyokap lo. Nyokap lo mana?"
Sohye tidak menjawab, dia hanya tertunduk lesu. Tzuyu yang melihat Sohye seperti itu, dia langsung paham maksudnya.
"Dimana kamar nyokap lo, biar gue yang kesana. Dia pasti masih sakit."
"Aku anter kak, aku sekalian mau nemenin okaasan." Sohye pergi ke kamar ibunya dan di ikuti Tzuyu di belakangnya.