"Vampire" Selvana terlihat kesal. Dia meletakkan Liza ditanah berumput. "Sam, jaga Liza, sepertinya para vampire itu hendak menyerang Kerajaan Peri" Selvana menatap Sam lalu berdiri.
"A-Anda mau kemana?" tanya Sam khawatir. "Sepertinya aku harus mengotori pedangku ini malam ini".
Selvana mengeluarkan dua buah pedang dari balik jubahnya, satu pedang biasa dan satu lagi pedang kematian.
Dalam sekejap seluruh Kerajaan Peri seperti diselimuti gelembung besar termasuk Liza dan Sam.
Belum siap posisi Selvana untuk menyerang, para vampire itu menyerang Selvana duluan. Selvana melihat itu lalu menghilang dan muncul diatas para vampire itu.
"Mari kita coba senjata baru buatan kak Lucy ini" Selvana mengeluarkan sebuah benda bulat kecil dibalik jubahnya. Banyak sekali barang yang dibawa Selvana dibalik jubahnya.
Benda bulat itu seperti kelereng, tapi berwarna biru. Selvana menyebutnya 'Death Ball'. Dia mengambil dua lalu menjatuhkannya kearah pasukan vampire.
Tidak ada yang terjadi saat Death Ball menyentuh tanah tapi beberapa detik kemudian petir biru yang besar muncul dari tanah tempat pasukan vampire berpijak, membuat setengah dari pasukan vampire terbakar hangus.
Selvana melepaskan tiga anak panah berulang-ulang untuk menghabisi pasukan vampire yang tersisa.
Beberapa vampire yang tidak terkena anak panah dan petir berlarian tak tentu arah. Selvana tidak terbang lagi, dia turun dan berpijak ditanah.
Selvana menusuk seorang pasukan vampire yang menghadangnya dengan pedangnya. Dia menghilang lalu muncul didepan pasukan vampire yang tersisa.
Dia menusuk mereka dengan pedang biasanya dan kadang hanya menggores mereka dengan pedang kematian, membiarkan racun dalam pedang kematian membunuh mereka perlahan.
Dalam beberapa menit, puluhan pasukan vampire terkapar ditanah, berlumuran darah. Selvana mengembuskan napas perlahan, tudung yang menutup wajahnya terbuka, jubah, wajah, tangan dan sedikit rambutnya kotor terkena cipratan darah.
Gelembung yang membungkus Kerajaan Peri menghilang saat Selvana maju mendekatinya. Dia mengelap tangannya yang kotor dengan jubahnya lalu mengangkat Liza dan menggendongnya lalu berjalan menuju rumah-rumah jamur disekitar Kerajaan Peri.
Sam yang masih kagum menatap Selvana dengan antusias. "Tadi itu keren!" ucap Sam kagum. Selvana tidak menjawab, tersenyum.
Sam melihat kebelakang dan puluhan pasukan vampire yang tergeletak tadi langsung menghilang. Juga bercak-bercak darah, tidak tersisa.
Sam semakin kagum. "Bagaimana anda bisa melakukannya?" tanya Sam sambil menatap Selvana.
Sepertinya anak ini rasa ingin tahunya sangat tinggi dan sangat suka memanggil Selvana dengan sebutan 'Anda'.
"Latihan keras selama bertahun-tahun" jawab Selvana. Mereka telah sampai kedaerah rumah-rumah.
**
Maaf ya, cuma sedikit, lagi nggak mood nulis nih.
Salam
-Zahra-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Big Power
Viễn tưởng'Cerita kedua dari The Princess Of Lightning Kingdom' Diharap membaca cerita sebelumnya sebelum membaca cerita ini agar tahu alur ceritanya Kehidupan Selvana yang semula damai menjadi kacau balau. 18 tahun setelah menikah, Selvana mendapat masalah-m...