Selamat malam,
Untukmu sang angin.Hari lalu, kau datang menghadirkan ribuan kupu-kupu yang menggelitik.
Tak absen menghadirkan seluas senyum yang tak pernah rela untuk memberengut.
Lalu sekarang, engkau betul-betul seperti angin.
Yang datang menyejukkan hati, namun kembali menghilang menghadirkan gersang berkepanjangan.Aku pikir, hadirmu adalah jawaban untuk perhatianku yang tak berujung.
Namun, ternyata salah.
Hadirmu hanya memberiku sapa tanpa arti,
Memberikan kesenangan yang perlahan pupus.
Terimakasih, angin.Sekarang aku tahu.
Mengharapkanmu untuk benar-benar hadir sebagai seorang yang kunanti hanyalah sebuah ketidakpastian yang takkan pernah menjadi sebuah kepastian.-sehabis lihat sg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara vol.2
Poetry"Aku masih belum cakap untuk berbincang denganmu, maka inilah ungkapan rasaku yang terselip dalam setiap diksi yang kubuat." copyright 2017 by © nucasolo Cover by @another-pradnya.