[ Part 4 : Pertemuan ]

2.1K 110 4
                                    

Mata light brown Hailey tidak bisa berkedip melihat kesempurnaan di depan matanya ini. Hampir 1 menit sudah mereka terdiam di posisi yang sama.

"Emhh.. aduh sorry gasengaja." Kata Hailey yang baru saja menyadari ia menabrak lelaki sangat tampan di depannya ini.

Lelaki itu tidak merespon apa yang baru saja Hailey sampaikan. Ia masih berdiri dengan tegak sama seperti posisi saat Hailey menabraknya tadi.

"Are you okay ??" Tanya Hailey yang kebingungan mengapa lelaki tampan di depannya ini tidak mengluarkan suara sedikit pun.

Bukannya menjawab lelaki itu malah pergi meninggalkan tempat mereka bertemu tadi.

Hailey melanjutkan perjalanannya ke arah toilet. Yang awal mulanya ingin menghindari Dave, sekarang ia malah harus menahan malu menabrak seorang lelaki tampan.

"Aishh Hailey.." ucap Hailey seorang diri dalam toilet. Ia berdiam diri di depan cermin diasana. Terlihat dengan jelas pantulan betapa cantik dirinya.

Seingatnya Dave kecil adalah anak yang periang dan suka sekali menjahili orang lain.  Ia menjadi sosok yang sangat Hailey kagumi walaupun ia sering kali kesal dengan Dave kecil, namun diantara keempat lelaki tadi sepertinya tidak ada yang memenuhi kreteria yang Hailey ingat. Apa Dave tidak ada dengan mereka?

Saat berkunjung terakhir kali ke Indonesia pun ia tidak bisa bertemu Dave karena dia mengikuti business trip bersama orang tuanya.

Hailey hanya mengenali Theo dan Matthew yang cukup sering memposting kegiatannya di social media. Kedua pria lainnya tidak seperti Dave kecil. Satu pria berwajah asia dan pria lainnya entah lah dia tidak ingat.

Apa Hailey melewatkan sesuatu? Ahh sudahlah ia juga tidak mungkin bertahan terlalu lama di dalam toilet ini.

"Hailey lo ke toilet lama banget sih. Lo gakenapa-napa kan?" Tanya Madeline yang melihat wajah gugup Hailey saat berjalan ke arah meja mereka.

"I'm fine. Cuman sedikit mual aja." Balas Hailey dengan senyuman manisnya. Tidak berbohong, Hailey memang merasakan mual mendadak. Entah karena kajadian di tempat ini atau bukan, tetapi Hailey sangat ingin menguluarkan isi perutnya namun tidak bisa.

"Yaudah sini duduk.." ajak Luna sambil menepuk kursi kosong disebelahnya sebenarnya Luna juga grogi berada di tempat itu saat ini bersama para laki-laki tampan itu.

Hailey memandang lagi keempat.. OH TUNGGU kenapa sekarang ada lima laki-laki dihadapannya apa tadi ia kurang fokus ? Sejak kapan ada laki-laki ber-hoodie hitam terduduk dengan kepala tertunduk dan hanya memfokuskan pengelihatannya ke arah smartphonenya itu?

"Oh iya, btw Ley pasti lo udah lupa gasih? Muka lo kayak kebingungan banget. Ini gua Theo  itu Matthew yang itu Max yang di pojok sana Alvaro nah yang itu Dave.." ucap Renno yang duduk dihadapan Hailey saat ini.

Lelaki yang duduk dengan tenang di sebelah Theo ini Dave !?!?!? Bagaimana bisa Dave kecil menjadi seorang yang hanya terfokus kepada smartphonenya.

"Udah ah gua mau pesen." Ucap Alexa dan Alvaro dari ujung meja secara bersamaan.

"Cieee ngomong aja samaan lohhh.." goda Madeline yang tidak tau mengapa ia mengucapkan itu sepihak.

"Eitss.." balas Max yang entah untuk Madeline atau untuk kedua insan itu.

"Berisik." Ujar Alvaro dengan nada secuek bebek.

"Ishh udah ah mana si ni waitersnya." Ucap Shilla.

Waiters sudah mencatat pesanan mereka masing-masing. Setelah menunggu pesanan sambil mengobrol ringan akhirnya pesanan yang mereka pesan sudah datang.

"Ley lo harus cobaiin Tom Yum disini. Sumpah enak banget. Aaa..." ujar Shilla yang sudah menyodorkan sendok berisi Tom Yum ke arah Hailey.

Prannkk...

Sendok itu terhempas ke arah lantai. Tom Yum yang hampir memasuki mulut Hailey itu sudah tergeletak di lantai. Untung mereka berada di ruang VVIP cafe tersebut jadi mereka tidak mengundang banyak perhatian.

"Awhhh.." suara itu terdengar dari mulut Shilla. Tom Yum tadi memang panas dan sekarang terlihat tangan Tiara mulai memerah.

"Astaga Dave lo kenapa sihh.." ujar Matthew yang langsung menghampiri kekasihnya di hadapnnya ini.

Dave tidak bersuara sedikit pun. Hailey melihat ke arah iris mata Dave ia bingung dan berusaha mengerti apa yang baru saja terjadi.

"Gua alergi sea-food Ashilla." Ucap Hailey dengan lembut.

"Gua pikir Dave mau minta masa." Ucap Madeline pelan. Ia bingung dari mana Dave tau Hailey alergi sedangkan mereka tidak?

"Dongo lo." Ejek Theo yang entah bagaimana ia bisa mendengar suara pelan dari bibir Madeline.

Madeline yang cukup kaget karena omelan kecilnya terdengar dan DIBALAS oleh calon kakak kelasnya ini. Madeline memilih diam, walaupun ia ingin membalas balasan pria itu.

"Eh itu tangan Tiara harus diamputasi." Balas Max tiba-tiba.

"Shill lo gamau ke rumah sakit?" Tanya Alexa dari ujung meja.

"Lebay. Gitu aja ke rumah sakit." Balas Alvaro tanpa memandang ke arah mereka.

"Yakan cuman nawariin." Jawab Alexa dengan nada yang pelan tapi pasti dia sebenarnya juga merasa canggung membalas pria ini.

"Ish semua aja berantem. Tangan gua gapapa kok." Ucap Shilla dengan senyuman.

"Get well soon tangan." Ucap Matthew sebelum mencium pergelangan tangan Shilla.

"Maaf ya Shilla." Terlihat wajah merasa bersalah disana. Tapi BUKAN dari Dave melainkan kalimat itu dari bibi Hailey.

Sreekkhh..

"Mau kemana Dave?" Tanya Alvaro yang melihat Dave sudah berdiri ingin meninggalkan cafe ini.

"Pulang." Ucap Dave sebelum meninggalkan ruangan VVIP cafe ini.

Semua terdiam dan cukup bingung. Ada apa dengan lelaki itu. Para lelaki itu saja sudah bertahun-tahun bersama Dave masih sering kali tidak mengerti apa yang ada di otak laki-laki itu, bagaimana dengan para gadis itu.

Hailey yang terdiam ia berushaa memproses LAGI apa yang baru saja terjadi dihadapannya. Itu bukan Dave kecil yang ia kenal. Tidak  bisa dipungkiri ketampanannya mungkin 100000/10 namun mengapa ia bertingkah seperti orang lain?

"Maaf ya Ley, Dave emang gitu orangnya.." ucap Max sambil meminum lemon tea dari kursinya.

"Bukannya.." ucapan Hailey terhenti. Ia tidak bisa menemukan kalimat yang pas untuk menanyakan topik ini.

Semua terdiam. Mereka tau apa yang Hailey maksud dan pikirkan saat ini. Sama seperti Hailey, mereka tidak tau bagaimana cara menjelaskan apa yang terjadi kepada manusia setengah salju itu.

"Dia pasti punya alesan kita harus bisa maklum." Kata Alexa dengan tenang.

Hailey lagi dan lagi terdiam untuk berfikir. Apakah itu orang yang sama dengan Dave kecil yang dulu menjadi pangeran favoritenya ?

TBC 🥰

You're my Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang