Part 1

2.2K 63 14
                                    

Prilly's

Nama ku PRILLY AYUNDA, biasa di panggil PRILLY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama ku PRILLY AYUNDA, biasa di panggil PRILLY. Aku tinggal bersama ayah ku,ibu ku meninggal sewaktu aku masih berumur 5 tahun.

Semenjak ayah ku sakit-sakitan aku menggantikan beliau untuk bekerja mencari uang sebagai kebutuhan kami.

Aku bekerja di sebuah perusahaan milik keluarga SYARIEF. Meskipun hanya karyawan biasa,aku bangga bisa bekerja di perusahaan terkenal

Author's.

Waktu sudah pagi,matahari sudah mulai terbit. Prilly bersiap-siap untuk bekerja,di kantor prilly terkenal sebagai karyawati yang teladan,ia ramah pada semua orang dan sangat cerdas sehingga ia selalu mendapat pujian dari BOS BESARNYA "SYARIEF ALKATIRI".

"Ayah...Ily pergi dulu ya" ucap Prilly

"Ily...maafin ayah ya,uhukk...uhuk...karna ayah yang sakit-sakitan ini, kamu jadi harus bekerja uhuk....uhukk....uhuk..." ucap ayah Prilly

"Ayahh...ayah gak boleh ngomong kayak gitu, ayah kan udah merawat Ily dari kecil. Sekarang gantian biar Ily yang merawat ayah" ucap Prilly

"Ily...ayah bangga punya putri seperti kamu, seandainya ibu mu masih hidup pasti dia juga bangga sama kamu nak." ucap ayah Prilly sambil menangis

"Ayah...ayah itu orang yang paling Ily sayang, jangan nangis ya. Ily yakin ayah akan sembuh" ucap Prilly menghapus air mata ayahnya

"Ya sudah Ily pergi dulu ya, ayah jaga diri baik-baik di rumah. Oh ya nanti Ily pulang agak telat soalnya Ily mau nebus obat buat ayah." ucap Prilly

"Iya.. Kamu hati-hati ya nak."

Prilly mencium tangan ayahnya dan ayahnya mencium kening Prilly.

"Assalamualaikum" ucap Prilly sebelum keluar rumahnya

"Waalaikumsalam" jawab ayah Prilly

Setelah berpamitan pada ayah nya Prilly bergegas pergi dan menunggu angkot di pinggir jalan.

"Nih angkot pada kemana sih udah 15 menit aku nunggu tapi kok gak dateng-dateng ya" gerutu prilly

Saat prilly melihat jam tangannya, tiba-tiba ada seorang pengendara motor yang hendak menabraknya. Karna kaget Prilly pun terjatuh

"Awhh...." teriak Prilly saat terjatuh

"Woyy...kalau nyetir tuh yang bener dong, lo gak liat apa gue berdiri di pinggir...!!!" teriak Prilly ia pun bersaha bangun

Mendengar teriakan Prilly, pria tersebut memutar balik motornya dan berhenti di depan Prilly dan membuka kaca helm nya.

"Eh...yang salah tu lo. Lagian sapa suruh lo berdiri di jalanan, emang ini jalanan nenek moyang lo??" ucap pria tersebut

"Enak aja lo ya, lo tuh kalau kagak bisa nyetir ya gak usah pake motor. Lagian lo nyetir ugal-ugalan emang ini jalan punya nenek buyut lo??" balas Prilly dengan emosi

"Emang cewek jaman sekarang nih" ucap pria tersebut dengan memberikan 5 lembar uang berwarna merah(tau ya kan)

"Eh...lo pikir gue cewek apaan??"

"Cewek jadi-jadian" ejek pria tersebut

"Lo tuh ya,udah salah gak mau minta maaf." ucap Prilly

"Hah???minta maaf???lo pikir lo siapa hah??ogah banget gue minta maaf sama cewek jadi-jadian kayak lo"

"Dasar lo ya, ngatain gue cewek jadi-jadian lo tuh MONSTER."

"Males ah, debat sama cewek jadi-jadian kayak lo." ucap pria tersebut dengan menutup kembali kaca helm nya dan langsung melajukan motornya meninggalkan Prilly.

"Dasar MONSTER udah salah gak mau minta maaf." teriak Prilly

"Hufftt...pagi-pagi udah bikin emosi aja, awas ya kalau ketemu gue bejeg tuh MONSTER" gerutu Prilly

Setelah mendapat angkot akhirnya prilly tiba di kantor, ia berjalan masuk ke kantor dengan wajah kesalnya.

"Dasar cowok tengiill....awas lo ya, kalau sampe gue ketemu dia lagi eemm...gue hajar abis-abisan" gurutu Prilly saat masuk ke kantor

"Siapa yang mau di hajar prill???" ucap Dimas secara tiba-tiba

"Oh..emm..nggakk.. Tadi itu apa tuh...emm...monster...iya monster.." ucap Prilly gugup

"Oh ya pak Syarief nyari kamu tuh" ucap Dimas

"Ada apa?"

"Ya mana gue tau, sudah sana temui beliau di ruangannya" ucap Dimas

"Ok...Thank's ya dim,gue ke ruangan nya pak Syarieg dulu ya" ucap Prilly

Prilly berlalu dari hadapan Dimas, tak sengaja Dimas melihat lengan Prilly berdarah.

"Prill" ucap Dimas menarik tangan Prilly

"Lo terluka?" ucap Dimas menunjuk kan luka nya pada Prilly

"Awhh...nggak...ini luka kecil kok ntar juga sembuh sendiri" ucap Prilly melepas tangannya yang di pegang Dimas

"Gue ke ruangannya pak Syarief dulu, takut beliau menunggu." ucap Prilly langsung pergi

"Prill, kenapa lo selalu menolak kebaikan gue. Gue tuh suka sama lo, tapi lo gak pernah ngebales rasa itu prill." batin Dimas

Dimas memang suka pada Prilly, ia sudah mengungkapkan isi hatinya. Namun Prilly menolaknya karna Prilly menganggap Dimas sebagai sahabatnya dan gak lebih

Yaelah prill,lu kagak tau apa rasa nya di tolak itu gimana??

Hehehe...maaf kalau masih gak nyambung,vote dan comment nya ya.

Hargain lah yang capek-capek ngetik.

Beri Aku Sedikit KebahagiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang