Rafael Alvaresta

1.7K 178 40
                                    

Keep Vote and Coment if you like this story

Jika satu-satunya pengobat luka ini hanya membencimu maka aku rela selamanya merasakan sakit asal rasa ini tidak berubah menjadi benci.

***
Kepada langit dengan warna jingganya bolehkah aku bertanya kepadamu suatu hal?

Mengenai rasa kesepian yang tiada ujungnya.

Mengenai rasa cinta yang perlahan akan berubah menjadi perasaan benci.

Mengenai siapa aku dan bagaimana aku terlahir dengan luka yang tiada hentinya.

Kepada langit dengan warna jingganya bolehkah aku meminta satu hal kepadamu?

Ijinkan aku yang merasakan semua rasa kepedihan di dunia ini.

Biarkan dia bahagia meskipun tanpa aku. Biarkan senyum selalu terhias di wajahnya meskipun tak ada senyum terhias di wajah ini.

Ijinkan perasaan ini tidak berubah menjadi benci sampai aku berada pada titik terlelah.

Jangan biarkan perasaan ini padam meskipun ada banyak orang yang menginginkan perasaan ini padam.

Kepada langit dengan warna jingganya. Katakan padanya bahwa aku sangat mencintainya meskipun dia sangat membenciku.

Katakan padanya bahwa aku tidak akan pernah membencinya meskipun dia meminta, karena cinta itu tulus sehingga tidak dapat membenci.

***
Namanya Rafael Alvaresta salah satu jajaran siswa yang di agung-agungkan namanya. Ketua Osis dengan wajah rupawan namun sedikit ekspresi kata mereka yang pernah berbicara kepadanya.

Bukan tanpa sebab Rafa menjadi pribadi yang tertutup. Ada alasan yang tak bisa ia jelaskan mengenai dirinya yang berbeda 180° dari beberapa tahun lalu.

Bukan hanya karena ia kehilangan sosok yang sangat di cintainya. Ada berbagai masalah yang selalu berkecamuk di kepalanya hingga ia memutuskan untuk menyimpannya rapat-rapat.

Rafa membenci hujan dan itu sudah di ketahui oleh seluruh siswa di sekolahnya ini. Namun mereka tidak pernah tau alasan apa yang membuat Rafa begitu membenci hujan.

Selain hujan Rafa juga membenci bahkan sangat membenci sosok Adela Senja Kirana yang merupakan kembaran dari orang yang paling ia cintai. Namun seberapapun rasa benci melekat pada hatinya tetap saja hatinya selalu ingin merasa peduli kepada Adel.

Kadang perasaan ini yang membuatnya merasa kebingungan. Di satu sisi ia ingin seorang Adel pergi menjauh darinya hingga tak terlihat kembali namun disatu sisi yang lain Rafa ingin Adel selalu berada di sampingnya.

Hingga suatu ide gila muncul dikepalanya yang mengatakan bahwa ia harus menjadikan Adel kekasihnya. Gila memang tapi itu benar-benar ia lakukan setelah 1 minggu Dela di kabarkan koma karena kecelakaan itu.

Hari itu di taman yang biasa ia datangi dengan Dela, Rafa menambahkan luka yang paling dalam dihati Adel. Mungkin orang menganggap Rafa adalah laki-laki jahat namun mereka tidak mengerti dengan perasaan Rafa yang seakan-akan membunuhnya itu.

Perasaan sakit, benci, rindu, bercampur menjadi satu setiap kali ia melihat wajah Adel.

"Sebenernya gue muak liat wajah seorang pembunuh seperti lo, namun sialnya kenapa lo di takdirkan mempunyai wajah yang serupa dengan Dela" Bentak Rafa di tengah keheningan taman yang mencekam.

Rafela Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang