[6] : Flashback

71 11 3
                                    

Jangan lupa vote dan komennya yaa!

Ketika aku mendengar hujan, memandang hujan dan bermain bersama hujan secara tidak langsung aku berinteraksi bersama hujan, bercerita tanpa perlu berkata dan hujan akan menghibur aku. Buktinya aku senang bersama hujan

_________________________________________

Happy Reading guys ♡

"Assalamu'alaikum umi" ucap Alzam ketika sudah di luar aula.

"Wa'alaikumussalaam, Gus Bulan ada sama kamu?" Tanya umi Aisyah di ujung telpon.

"Iya mi, Bulan sedang ikut mengerjakan soal yang Alzam kasih sebagai bahan seleksi"

"Oh begitu ya, tadi orang tuanya Bulan menghubungi umi kalau ayahnya Bulan masuk rumah sakit, kondisinya drop" 

"Innalillahi, sekarang bagaimana umi?"

"Gak apa-apa nak, ibunya Bulan cuma mau ngabarin aja, yasudah nanti kamu kasih tau ke Bulan kabar ini ya Gus"

"Iya umi nanti Alzam kasih kabar ini ke Bulan"

"Umi tutup telponnya ya, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalaam wr.wb"

Bagaimana reaksi Bulan saat tau ayahnya masuk rumah sakit? Pasti gadis itu akan sedih. Dia tidak tega memberitahunya. Dia seakan ikut sedih melihat Bulan yang terus mengeluarkan air mata. Tapi bagaimanapun kabar ini harus sampai kepadanya.

Gus Alzam memasuki aula kembali dan memperhatikan mereka yang sedang mengerjakan soal. Saat matanya menangkap Bulan yang sedang tenang tanpa mengerjakan soal membuat Gus Alzam sedikit bingung. Apa dia telah selesai mengerjakannya? Cepat sekali, batinnya. Gus Alzam berfikir untuk memberitahukan kabar tadi sekarang kepada Bulan.

"Bulan, kamu sudah selesai?" Tanyanya.

"Sudah Gus"

"Ikut saya" perintah Gus Alzam. Sontak membuat yang lain keheranan tak terkecuali Bulan dan Ning Fatimah.

Namun walaupun bingung Bulan tetap mengikuti Gus Alzam dari belakang. Setelah berada di luar aula Gus Alzam memberhentikan langkahnya.

"Bulan, saya membawa kabar dari ibumu" Bulan mendengar perkataan tersebut merasa antusias dengan pembicaraannya. Pasalnya Bulan selama masuk pesantren belum pernah bertukar kabar dengan orang tuanya.

"Kabar apa Gus?"

"Ayah kamu masuk rumah sakit" Bulan yang mendengarnya mematung sesaat, mencerna kata-kata yang keluar dari mulut Gusnya ini.

"Bulan" panggil Gus Alzam ketika melihat respon yang diberikan Bulan.

"Gus saya yakin Gus tidak berbohong, saya mau bicara sama bunda Gus" ucap Bulan dengan nada sedikit bergetar.

"Ayo ikut saya ke ndalem, kita hubungi bunda kamu" Bulan mengangguk dan mengikuti langkah Gus Alzam yang menuju ke ndalem.

Sesampainya ke ndalem, Gus Alzam menyuruh Bulan untuk diam di ruang tengah, sedangkan Gus Alzam sudah masuk ke dalam mencari uminya dan memintanya untuk menghubungi ibu dari Bulan kembali.

"Bulan" ucap umi Aisyah yang sudah berada di dekat Bulan, mengusap kepada Bulan yang tertutup jilbab berwarna Milo. Umi Aisyah tau Bulan anak yang baik juga pintar walaupun umi Aisyah baru mengenal Bulan beberapa waktu. Sifatnya sangat sopan dan lemah lembut, namun tidak terlihat lemah.

ASMARALOKA PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang