MPLS (2)

33 5 0
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya...

Karena itu akan sangat bermakna🤗☺

Happy reading🙏

Ini adalah hari terakhir MPLS gue, setelah empat hari yang lalu Adra marah dan berakhir dengan sesi teraktir besar besaran.

Flasback on

"Jangan marah dong dra." Gue udah kaya anak kecil yang mohon-mohon dimaafin sama ibunya.

"Kamu tau kan?" ucap Adra tanpa menatap ke arah gue

"Yah tau,lo gak suka nunggu kan?"  jelas gue dengan sabar

"Hmm," Adra cuman berdehem sebagai jawaban, disitu gue peka lagi pasti gak bakal dimaafin gitu aja.

"Gue traktir deh sepuasnya." Gue mulai menggoda Adra

"Dalam rangka apa?"

"Merayakan kita masuk SMA." balas gue asal mana mungkin gue bilang dalam rangka sogok dia.

"Tunggu!" setelah mengucapkan hal tersebut Adra masuk kekamarnya,
Ngomong ngomong kita lagi ada di rumah Adra tepatnya di teras depan,dan gue belum sempat pulang karena harus nyusulin dia yang ngambek.

*30 menit kemudian
Kita udah sampai disebuah rumah makan cepat saji ,

"Serius yah?" tanya Adra sekali lagi berusaha meyakinkan kalau gue gak lagi nipu dia.

"Yah lo pesen aja." balas gue males,

Gue sama Adra duduk dikursi paling ujung dekat jendela

"Mbak saya mau pesan ini,itu yang itu juga terus minumnya ini sama yang itu nya dua yah."

"Uhuk...uhuk.." gue keselek pas denger semua pesenan si Adra, ini anak kelaparan atau rakus sih?

"Serius itu lo makan semua?" tanya gue

"Ubah dulu ngomongnya!" bukannya ngejawab malah merintah ubah omongan gue, apa coba maksudnya gak paham gue.

"Apaan sih kalau ngomong yang tuntas jangan sepenggal gitu!" ketus gue kesal. Emangnya gue mulu yang harus peka apa? Emang sih rata-rata cewek punya tingkat peka yang tinggi, tapi kali ini gue gak paham.

"Jangan lo gue saya gak suka!" jelasnya

"Oh yah maafin gu..aku maksudnya." ucap gue kiku, emang sih si Adra kalau ngomong keseringan formal kebiasaan dikeluarganya juga sih jadi yah gue harus nyesuain. Eh tapi kenapa ya, kalian penasaran gak?

"Ini mas pesanannya." ucap salah seorang pelayan sambil membawa setumpuk makanan dan minuman.

"Kamu tidak pesan?" ini Adra yang nanya

"Gak, gue...eh aku udah kenyang minum air." ketus gue, bisa-bisa makin abis isi dompet gue.

"Oh." balasnya  cuman oh, ya Allah sabarkan hati ini.

Setelah selesai gue dianterin naik mobil Adra sampai gerbang rumah gue.

"Makasih." ucap Adra masih dengan ekspresi datarnya,

"Yah, udah gak marah kan?"

"Siapa yang marah?" balasnya santai seolah tanpa beban apapun. Emang kebiasaan deh kalau udah dapet gratisan pasti pura-pura kaya gak ada yang terjadi sebelumnya.

Untung gue suka mas kalau gak udah gue cakar lo.

Flasback of

"Woy Hani kenapa loe?" tanya gue heran, udah tiga hari ini dia jutek dan dingin sama gue.

Adra & WulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang