06.Cemburu gak?

11 5 1
                                    

"Ini bener temen kita?"
Kaget sungguh kaget yah itu yang tergambar jelas di wajah Wulan, bagaimana tidak kaget ia mendapati penghuni kelas ini adalah siswa yang bisa dibilang urakan,jahil,dan terlihat berandal bahkan yang mungkin menurutnya normal hanya beberapa. kalau kalian mempertanyakan kenapa Wulan bisa menyimpulkan seperti itu? itu karena mereka langganan masalah saat masa mpls

"boleh gak gue pindah?" tanya Wulan entah pada siapa bahkan suaranya pun terdengar lemah tak bersemangat.

" yakin mau pindah? nanti nyesel loh." goda Hani

"kenapa emangnya? lo mau sekelas sama orang kaya mereka?" tanya Wulan sinis
"jangan langsung menyimpulkan mereka hanya karena penampilan mereka belum tentu apa yang lo liat sesuai dengan realita." Wulan yang mendengarnya seolah tak percaya sahabat yang selama ini rada telmi ini bisa sebijak ini.

"yah deh maaf."
"lo gak liat yah dibelakang ada pangeran lo tuh." ucap Hani sambil menunjuk kearah meja paling ujung sebelah jendela
"gue gak jadi pindah titik gak pake koma." ucap Wulan dengan penuh semangat,tiba-tiba dia seolah mendapat aura yang membangkitkan semangatnya.

"cinta emang dahsyat yah." tutur Hani pada dirinya sendiri.

"Adra!" teriak wulan penuh semangat tak lupa ia tersenyum lebar.

"hmm"  Adra hanya membalas dengan deheman tanpa sekalipun melihat senyum yang Wulan berikan  matanya terfokus pada sebuah buku.

"akhirnya kita sekelas lagi." Wulan terus bicara dengan semangatnya.

"hmm." lagi dan lagi hanya itu jawaban dari Adra

"kamu ini suka lagu Nisa sabyan yah dari tadi hm hm hm, gak ada kata lain apa." kini nada suara Wulan tak terdengar selembut tadi ia mulai tersulut emosi.

"Aku sedang baca buku Ana." yah begitulah setelah Wulan marah barulah  Adra mau memperhatikannya.

ngomong-ngomong buat yang gak tau, panggilan Adra ke Wulan itu Ana yah soalnya dia lebih suka manggil nama belakang wulan

"apa boleh aku duduk disini?" tiba-tiba terdengar suara yang begitu besar dan dalam. Saat menoleh ke samping ia melihat seorang pria bertubuh tinggi berkulit putih khas orang asia dan tatapan yang begitu menyejukan
"sebentar yah aku tanya temanku dulu." Wulan mulai mencari dimana keberadaan Hani, matanya menyusuri setiap penjuru kelas

"Hani, hani dimana." teriak Wulan
untung kelas dalam keadaan bising jadi ia tidak terlalu diperhatikan orang-orang.

"eh sharaf gue di depan lo, sekarang aja baru nyariin tadi ninggalin." ucap Hani sambil memajukan bibirnya

"lo mau duduk sama siapa ko di depan gth?"tanya wulan

"gue sama dia nih kembaran gue namanya Hanipah, akhirnya gue nemu kembaran gue, lo kan awalnya bilang mau berubah gak mau duduk sama gue lagi takut kebawa pinter gue kan." Wulan bergidik ngeri sahabatnya ini geer nya akut apalagi sekarang dia dapat kembaran.

"emm kayanya kosong jadi kamu..."

"Ana kamu lupa itu tempat duduk saya." tiba-tiba Adra menyela perkataan Wulan

"hah?"

Adra berdiri dan meletakan tasnya di sebelah kursi yang diduduki Wulan

"Maaf kursi itu punya saya, cari yang lain." ucap Adra dingin tanpa menatap lawan bicaranya ini.

"wahh hebat  bakal ada cinta segi berapa yah..duh drama bener deh ah." ucap hani girang

Hanipah yang berada disampingnya nampak bingung kenapa gadis disampingnya ini tertawa gembira.

"apa ada yang lucu yah?" tanya Hanipah

"aduhh dede masih pemula yah km belum tau apa-apa tentang drama ini jadi kamu ikutin kaka aja yah nanti kamu bakal tau."  Hanipah yang mendengarnya merasa sedikit aneh dan geli gadis yang memiliki nama hampir sama dengannya ternyata sedikit...

"baiklah kalau gitu saya duduk dibelakang kmu." ucap pria tadi. ia duduk dikursi awal yang Adra tempati.

"Apa? jangan liatin gitu kamu jangan kegeeran sama saya." ucap Adra sambil kembali membuka buku yang sempat dibaca tadi.

"dih sok jual mahal,padahal cemburu kan?" ketus Wulan

"Yasudah saya pindah." ucap Adra

Baru saja Adra mau berdiri buru-buru Wulan memegang tangannya menariknya untuk duduk kembali

"yah deh gue ngalah." ucap Wulan pasrah .

"tuh kan uhhh gemes deh liatnya" ucap Hani dengan nada dan ekspresi yang sangat gemas

"aduh dede Hanip mukanya jangan gitu yah tau aku tuh syantik tapi gak gitu juga" ucap Hani penuh percaya diri.

"dari tadi aku tuh bingung tau."ketus Hanip

"oh yah aku lupa jadi gini....." Hani pun mulai bercerita dari awal sampai akhir.

Hai semuanya akhirnya bisa up

semoga masih suka ceritanya
dont forget vote&comment 😍 maaf yah kalau alur dan bahasanya banyak yang gak pas masih belajar soalnya😹

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adra & WulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang