Chapter 13

2.8K 271 21
                                    

Waktu berlalu, kini Sehun dan Luhan sudah pindah ke rumah baru mereka. Usia kandungan Luhan sudah memasuki delapan bulan, hal itu membuat Sehun semakin posesif menjaga Luhan, bahkan Sehun sampai mencari-cari asisten rumah tangga agar Luhan tidak perlu membereskan rumah. Sehun masih takut kalau Luhan akan jatuh sakit lagi seperti saat itu.

"Hhh..." helaan napas terdengar jelas dari mulut Luhan. Wanita itu bosan karena tidak bisa melakukan sesuatu selain menonton, menyiram bunga, tidur, dan makan.

"Bibi..." seorang wanita separuh baya melirik ke arah Luhan yang memanggilnya.

"Ada apa, Nyonya?" tanya wanita itu yang tengah sibuk berkutat dengan piring-piring kotor.

"Aku bosan!" seru Luhan mendengus sebal. Dia terduduk di depan meja pantry yang berhadapan dengan wastafel—tempat wanita itu sedang mencuci piring.

"Lalu? Saya harus apa?" tanya wanita itu lagi.

"Ah! Aku akan membantumu!" serunya semangat sembari mendekati Bibi Kim—wanita berusia 50-an yang menjadi asisten rumah tangga di rumah mereka.

"Tidak, Nyonya. Lebih baik Nyonya beristirahat saja," tolak Bibi Kim yang membuat Luhan mengerucutkan bibirnya.

"Tapi, Bi—"

"Lulu!! Kami datang!!" ucapan Luhan terpotong dengan seruan melengking dari arah pintu yang disusul gedoran pada pintu tersebut.

Siapa lagi yang akan berteriak senyaring itu dengan kehebohannya? Tentu saja hanya Byun Baekhyun. Luhan yang mendengar seruan sahabatnya langsung bergegas menuju pintu depan.

Cklek

"Lulu!!" seru Baekhyun ketika Luhan membuka pintu.

"Baek, kecilkan suaramu yang 100 oktaf itu!" protes Kyungsoo.

"Kau benar, Kyungie. Bahkan aku yang sedang di dapur saja bisa mendengar suara Baekkie eonni," sambung Luhan.

Baekhyun mengembungkan pipinya dengan wajah tertekuk mendengar celutukan dari para sahabatnya. Hal itu membuat Luhan dan Kyungsoo terkekeh geli dengan ekspresi Baekhyun.

"Oh ya, Lu, apa kau sedang sibuk?" tanya Kyungsoo kemudian.

Luhan menggelengkan kepalanya dengan muka sedih. "Tidak, Kyung, aku malah sedang bosan."

"Kalau begitu, kau ikut kami saja!" seru Baekhyun.

"Kemana?" tanya Luhan.

"Ke butik Bibi ku. Aku sudah meminta Bibi ku untuk merancang dua buah gaun untuk kalian saat acara pernikahanku nanti," jawab Baekhyun.

"Sungguh?" tanya Luhan lagi.

"Iya, Lu. Itu sebabnya aku meminta kalian ke sana untuk mengukur baju,"

"Tapi ... Sehun pasti tidak mengijinkanku pergi," ujar Luhan dengan nada sedih.

"Kau tenang saja, Lu. Kami sudah meminta ijin Sehun tadi," kata Kyungsoo yang membuat Luhan terpekik senang.

***

Luhan dan Kyungsoo sudah selesai mengukur baju, dan kini mereka sedang menunggu giliran Baekhyun yang sedang mengukur baju.

Sebuah panggilan masuk diponsel Luhan, menyela percakapannya dengan Kyungsoo.

"Ada apa, Sehun?" tanya Luhan langsung.

"Aku sudah di depan,"

"Di depan? Di depan mana?"

Painful Love [Hunhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang